KKB Papua

Warga Tumpah Ruah di Mulia-Puncak Jaya, Bukan Gegara KKB Papua, Tetapi Karena Aksi Ini

Pagi itu cuaca di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, demikian cerah. Ribuan warga baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa tumpah ruah di jalan raya

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TUMPAH RUAH – Warga Kabupaten Puncak Jaya, tumpah ruah di jalan raya. Mereka ramai-ramai mengarak bendera merah putih berukuran raksasa menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2023. 

POS-KUPANG – Pagi itu cuaca di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, demikian cerah. Ribuan warga baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa tumpah ruah memadati jalan raya.

Semuanya berjalan kaki, semuanya mengenakan baju merah dan baju putih. Bahkan ada pula yang mengenakan ikat kepala merah dan putih.

Masyarakat yang menyemut itu hadir bukan untuk acara biasa. Mereka hadir untuk sebuah acara yang monumental, yakni mengarak bendera raksasa, bendera merah putih yang berukuran sangat besar.

Fakta itu kini viral di media sosial. Dalam video yang berdurasi singkat, tampak masyarakat Mulia dan sekitarnya sangat antusias mengikuti acara tersebut.

Mereka bahkan sangat aktif mengambil bagian dalam kegiatan itu. Mereka ramai-ramai bergerak satu arah, mengarak bendera raksasa menuju alun-alun Mulia yang letaknya di Kantor Bupati Puncak Jaya.

Menatap realitas itu, tampak jelas betapa Papua bukan hanya terkenal karena aksi-aksi anarkis yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Bukan hanya terkenal oleh gerakan separatis yang berada di bawah satu komando TPNPB-OPM atau Tentara Pembebasan Nasional Papua BaratOrganisasi Papua Merdeka.

Tetapi Papua juga dikenal karena tekad dan komitmen masyarakatnya untuk tetap menjadi bagian dari NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ), tetap bersatu di bawah kepakan sayap burung Garuda.

Kepada awak media, Penjabat Bupati Puncak Jaya, H Tumiran, S.Sos, MAP, mengatakan bahwa kegiatan itu digelar untuk membangkitkan rasa cinta warga terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI yang jatuh pada hari Kamis, 17 Agustus 2023.

Tumiran yang sebelumnya mengemban tugas sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Puncak Jaya itu mengatakan bahwa sampai saat ini daerah itu relatif aman.

Baca juga: Berniat Bakar Sekolah, Anggota KKB Papua Ini Malah Bungkam Diterjang Peluru Sniper, Begini Kisahnya

Bersama aparat TNI Polri, mayoritas warga senantiasa berusaha untuk menciptakan kehidupan sosial yang aman, nyaman dan  damai, serta bersatu padu membangun Puncak Jaya menuju kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.

Untuk diketahui, saat ini Puncak Jaya sedang didera bencana kelaparan yang sangat dahsyat. Masyarakat yang tersebar di beberapa distrik mengalami kekurangan pangan yang sangat meresahkan.

kolase/foto: warga menyemut menuju alun-alun mulia, puncak jaya
MENYEMUT – Suasana kota Mulia di Puncak Jaya, Papua Tengah. Manusia menyemut di jalan raya, mengarak bendera raksasa, bendera merah putih berukuran besar yang diarak dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2023.

Bencana kelaparan ini terjadi karena cuaca ekstrim yang melanda beberapa wilayah di daerah tersebut. Cuaca ekstrim itu berupa perubahan suhu udara yang sangat drastic.

Bila malam tiba, misalnya, udara sangat dingin. Embun yang turun dalam rupa butiran-butiran air, membeku menyerupai kristal.

Sementara pagi harinya, cuaca kembali cerah. Akan tetapi, ketika waktu beranjak siang, teriknya sangat membakar dan cuaca nan panas itu terjadi hingga sore hari.

Kondisi inilah yang mengakibatkan tanaman pertanian umumnya mati.  Tanaman mati karena akarnya membusuk lantaran perubahan cuaca yang teramat sangat drastis tersebut.

Dalam kondisi inilah masyarakat mengalami krisis pangan yang luar biasa. Persediaan bahan makanan sangat minim bahkan habis, sementara penyakit mulai merajalela.

Tersiar kabar, enam warga meninggal dunia, sementara untuk mengatasi kekurangan pangan itu, pemerintah juga mengalami kesulitan untuk mendistribusikan bantuan pangan.

Kesulitan utamanya adalah pilot takut menebangkan pesawat ke wilayah pedalaman Papua karena gangguan dan ancaman keamanan dari kelompok tertentu.

Tapi jalan keluar yang telah diambil adalah meminta armada penerbangan milik TNI untuk menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat. Dan saat ini sudah puluhan ton bantuan pangan disalurkan ke Puncak Jaya.

Untuk diketahui, gangguan keamanan di Papua masih sering terjadi di wilayah pedalaman, termasuk Kabupaten Puncak Jaya. Gangguan keamanan itu dilakukan oleh masyarakat sipil yang terhimpun sebagai anggota dalam Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Hingga saat ini kelompok tersebut masih sering melancarkan aksinya. Mereka terus menebar ancaman bahkan teror, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

Baca juga: Dulu Kampung Goliat Tabuni Ini Jadi Markas KKB Papua, Tapi Sekarang Semua Sudah Berubah

Kita berharap dengan hadirnya TNI Polri yang diturunkan ke wilayah tersebut, masyarakat setempat bisa hidup lebih aman dan nyaman seperti yang diharapkan.

Mereka tidak lagi gelisah dengan ancaman dari pihak tertentu, sehingga bisa merenda hidup lebih baik dari hari-hari sebelumnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved