Bayi Tertukar

Bayi Tertukar Selama Setahun, Siti Mauliah Menangis Saat Anak Kandungnya Ditemukan

Perawat yang diduga terlibat dalam insiden bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat mengurai alibi yang membuat korban kesal.

Editor: Alfons Nedabang
HaiBunda
Ilustrasi bayi. Bayi tertukar selama setahun, Siti Mauliah menangis saat anak kandungnya ditemukan. 

Tegas terkait kasus bayi tertukar, pihak RS Sentosa sampai memberikan Surat Peringatan (SP) kepada tiga perawat yang diduga terlibat.

Baca juga: Geger 4 Kerangka Bayi Diduga Hasil Hubungan Inses di Banyumas, Polisi Sebut Kemungkinan Bertambah 

"Baru posisi sekarang ini baru disampaikan saja hari ini, rumah sakit sudah kasih SP kok, tiga (perawat) kalau enggak salah. Kita kasih SP untuk apa? bahwa rumah sakit itu tidak tinggal diam. Semuanya akan kita lakukan sesuai mekanisme juga," ucap Gregorius B Djako.

Pihak RS Sentosa bahkan mempersilakan terduga orangtua bayi tertukar di Bogor untuk memilih sendiri laboratorium yang dipercayainya. Gregorius B Djako memastikan bahwa terduga orangtua bayi tertukar di Bogor hanya ada satu.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribun sosok wanita ini bernama Dian, warga Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. "Cuma satu, Nyonya B," kata Gregorius B Djako.

Menurut Greg, pihak RS Sentosa sudah berusaha memediasi Siti Mauliah (37) dan Dian. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas nasib bayi yang tertukar di Bogor.

Sebab berdasarkan hasil tes DNA yang keluar pada 10 Juli 2023, bayi yang dirawat Siti Mauliah bukan anak biologisnya. Tes DNA tersebut juga difasilitasi oleh RS Sentosa atas permintaan dari Siti. "Awalnya kan hanya ingin tahu saja, untuk memastikan," ucap Greg.

Baca juga: Fakta Kasus Ibu Tewas Sambil Peluk Bayi 1 Bulan di Pati, Polisi: Dihajar Suami Siri

Setelah mengetahui hasil tes DNA, upaya pencarian anak kandung Siti Mauliah pun terus dilakukan. Salah satunya yakni dengan meminta Dian untuk melakukan tes DNA juga.

Namun rupanya Dian enggan menolak tes DNA tersebut dengan alasan belum siap mental."Faktanya sampai saat ini beliau menyatakan belum bersedia dan belum siap," katanya.

Meski begitu pihaknya mengaku akan terus membujuk Dian agar mau melakukan tes DNA. "Rumah sakit juga pengennya ini terang benderang semuanya," lanjut Greg.

Ia juga mengatakan, pihak keluarga Dian ikut mengupayakan adanya tes DNA tersebut. "Saat ini masih diupayakan juga oleh keluarganya yang lain, karena kami juga hubungi lawyer-nya," jelas dia.

Uji DNA

Siti juga sudah menjalani tes DNA untuk memastikan bayi yang tertukar di rumah sakit. Pada akhirnya setelah setahun berlalu, terkuak fakta bahwa anak yang selama ini dirawatnya bukanlah anak biologisnya. Meski begitu, ia tetap merawat bayi tersebut dengan sepenuh hatinya selama setahun penuh.

Saat ini bayi tersebut terus tumbuh dengan baik dan sehat. "Normal sih dalam pertumbuhan mah, orangnya jarang sakit, walaupun sakit berobat diminumin obat langsung lari-lari lagi, imunnya kuat," ujar Siti Mauliah.

Baca juga: Cerita Warga Soal Ibu Muda Di Gowa Nekat Buang Bayi 11 Bulan: Sempat Rampas-Rampasan

Sementara itu, ia menduga bayi tersebut memiliki pertumbuhan yang pesat karena pengaruh dari susu formula. Sebab, selama setahun itu bayi tersebut tidak mau meminum ASI darinya.

"Kata orang-orang ya emang susu formula seperti itu (pertumbuhannya cepat). Susunya aja yang 1000 gram cuma empat hari, kalau malam bisa satu jam sekali," terangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved