Uskup Surabaya Meninggal

Kabar Duka: Uskup Surabaya Meninggal, RD. Paulus Febrianto Ajak Umat Berdoa

Uskup Surabaya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono telah meninggal dunia pada pukul 10.29 WIB, Kamis 10 Agustus 2023.

|
Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/HO
Uskup Surabaya, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Pr telah meninggal dunia, Kamis 10 Agustus 2023 pukul 10.29 WIB. 

Sedangkan ibunya bernama Ursula Mady Kwa Siok Nio (Madijanti Wisaksono)

Riwayat Hidup

Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono adalah Arek Suroboyo yang lahir pada 26 September 1953.

Putra kelahiran Tanjung Perak ini terlahir dengan nama Oei Tik Haw.

Wisaksono menyelesaikan pendidikan sembilan tahun di Surabaya, yakni di SD Katolik Santo Michael lalu SMP Katolik Angelus Custos.

Selanjutnya, Wisaksono menempuh pendidikan di Seminari Menengah Vincentius a Paulo atau Seminari Garum di Blitar. Kemudian ia menempuh studi teologi di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Yogyakarta.

Wisaksono adalah keturunan peranakan Tionghoa dari pasangan Stephanus Oei Kok Tjia (Widiatmo Wisaksono) dan Ursula Mady Kwa Siok Nio (Madijanti Wisaksono).

Dalam usia 28 tahun, Wisaksono ditahbiskan sebagai imam diosesan, yakni pada 21 Januari 1982, oleh Mgr Jan Antonius Klooster, CM, Uskup Surabaya saat itu di Gereja Hati Kudus Yesus (Katedral) Surabaya.

Pastor rekan

Semasa menjadi imam diosesan atau prebister/praja (Pr), Wisaksono sempat bertugas di Paroki St Yosef Kediri. Selanjutnya, ia menjadi pastor rekan di Katedral Surabaya.

Dalam Misa Krisma di Katedral Surabaya pada 3 April 2007, diumumkan terpilihnya Wisaksono sebagai Uskup Surabaya.

Wisaksono, yang saat diinformasikan menjadi Uskup Surabaya berada di Filipina, kemudian menjalani pentahbisan uskup pada 29 Juni 2007 di Stadion Jala Krida Mandala Akademi Angkatan Laut, Surabaya.

Bertindak sebagai Penahbis Utama adalah Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja, sementara bertindak sebagai Uskup Ko-konsekrator Uskup Agung Semarang, Mgr. Ignatius Suharyo dan Uskup Malang, Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro.

Baca juga: Paus Fransiskus Akui Pengangkatan Uskup Shanghai di China Setelah Tiga Bulan

Sebagai Uskup, ia sempat melarang adanya Misa khusus dalam rangka Perayaan Imlek di wilayah Keuskupan Surabaya meskipun ia seorang keturunan Tionghoa dengan dasar peraturan yang diambil dari Redemptionis Sacramentum.

Pada masa jabatan 2009–2012, ia menjadi anggota presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved