Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 9 Agustus 2023, Mendapatkan Remah-remah Kasih Allah

Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik merujuk bacaan pertama dari Kitab Bilangan 13:1-2a,25-14:1, 26-29,34-35; dan bacaan Injil Matius 15:21-28.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
Ilustrasi Yesus dan perempuan Kanaan yang minta Yesus menyembuhkan anak perempuannya yang kerasukan setan. Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Pey Hurint dengan judul Mendapatkan Remah-remah Kasih Allah.

RD. Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Bilangan 13:1-2a,25-14:1, 26-29,34-35; dan bacaan Injil Matius 15:21-28.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Rabu 9 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Dalam setiap pesta, ada banyak anjing yang ada di sekitar tempat pesta, untuk memperoleh sesuatu yang tercecer atau jatuh dari meja perjamuan.

Banyak orang yang dengan sengaja membuang sisa makanan ke arah anjing agar anjing ikut menikmati remah-remah atau sisa makanan itu.

Perjumpaan Yesus dengan perempuan Kanaan memberikan gambaran bagaimana Yesus membimbing dan mengarahkan manusia, untuk sungguh percaya kepada Allah.

Orang yang sungguh percaya dan orang yang sungguh mencintai akan menggunakan setiap pegangan yang tersisa, yang masih dapat ditemukan untuk memperkuat kepercayaan dan mencapai tujuan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 9 Agustus 2023, Mengandalkan Kekuatan Tuhan

Dan Yesus menemukan sosok yang sungguh percaya dan sungguh mencintai ada dalam diri wanita Kanaan.

Perempuan itu tidak merasa terhina dan dilecehkan, ketika Yesus berbicara tentang roti untuk anak tidak patut dilemparkan ke anjing.

Bagi wanita itu, biar hanya memperoleh remah-remah asalkan itu roti murni yang datang dari meja tuannya untuk anjing yang disayangi tuannya.

Bagi ibu itu, kalau tidak bisa diberi kemungkinan lagi, masih tetap berpegang pada sepuntung harapan, sepatah kata, ibarat "anjing", bukan anjing kurapan yang menjijikkan dan yang diusir, melainkan seekor anjing yang dicintai, dibiarkan masuk untuk boleh makan dari remah-remah yang jatuh dari meja perjamuan tuannya.

"Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Karena iman yang teguh kepada Yesus dan cintanya yang mendalam akan anaknya, ibu itu memperoleh apa yang dia harapkan dari Yesus.

Point lain yang patut direnungkan adalah "universalitas dari pelayanan Yesus." Yesus terbuka kepada semua orang dan segala bangsa.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved