Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 9 Agustus 2023, Jangan Menganggap Rendah Seorang dari Anak-anak Ini

Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Bilangan 13: 1-2a, 26-14: 1,16-29, 34-35, dan bacaan Injil Matius 18: 1-5, 10, 12-14.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Ambros Ladjar menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 9 Agustus 2023 dengan judul Jangan Menganggap Rendah Seorang dari Anak-anak Ini. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Jangan Menganggap Rendah Seorang dari Anak-anak Ini.

RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Bilangan 13: 1-2a, 26-14: 1,16-29, 34-35, dan bacaan Injil Matius 18: 1-5, 10, 12-14; Pekan XVIII Masa Biasa.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Rabu 9 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Menghadiri suasana duka atau perkabungan biasanya banyak orang memberikan kata-kata penghiburan atau peneguhan. Sebab peristiwa duka itu otomatis telah menimbulkan rasa cemas, takut tanpa daya.

Orang menjadi pesimistis dan sangat sensitif, maka kata peneguhan sesama bertujuan memberi dukungan moril agar hati orang yang sedang diguncang mendapatkan kekuatan.

Dengan semangat dan dukungan diharapkan keluarga duka bangkit dalam semangat baru untuk terus berlangkah.

Apa pun musibah atau kejatuhan yang menimpa, terkadang membuat orang menjadi lemah tak berdaya. Di saat itu kita diingatkan agar semestinya menempatkan diri secara bijak sama seperti anak kecil yang sepenuhnya bergantung pada orangtua.

Karena tanpa daya, maka harus segera berlari kepada Tuhan. Orang semestinya sadar untuk bertobat serta selalu berlaku rendah hati di hadapan Tuhan.

Karena hanya melalui kemurahan Tuhan, mereka yang goyah mendapatkan daya kekuatan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 9 Agustus 2023, Kesabaran Mendatangkan Berkat

Kepada beberapa murid yang datang kepada-Nya, Yesus tegaskan, barangsiapa merendahkan diri seperti anak kecil maka dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.

Tuhan Yesus pun senantiasa meneguhkan hati kita para pengikut-Nya agar tidak merasa cemas dan takut. Sebab terkadang kita pun mengalami rasa takut dan gelisah.

Kita coba mengatasi dengan mengisi kesibukan. Boleh saja kita ikuti semua iven kegiatan, namun ternyata semakin dalam kita tercebur dalam persaingan yang tambah menghancurkan.

Kita perlu belajar dari Yesus Sang Gembala Yang Baik yang setia menjaga kita. Dia mencari kawanan domba yang hilang dan merawat yang terluka.

Pada-Nya orang merasa nyaman. Jika Dia demikian baik, maka kita pun berusaha memberikan rasa nyaman, semangat dan daya dorongan kepada mereka yang putus asa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 9 Agustus 2023, Mengandalkan Kekuatan Tuhan

Apakah orientasi hidup kita hanya sekadar mau cari nama dan prestise atau juga mencari kehendak Tuhan?

Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani di Hari Rabu buat semuanya. Tetap taat menjalani Prokes.

Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga Anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 9 Agustus 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 9 Agustus 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 9 Agustus 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Bilangan 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35

"Israel mengolah tanah yang diidamkan"

Bacaan dari Kitab Bilangan:

Ketika bangsa Israel dalam perjalanannya sampai di gurun Paran, bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel.

Dari setiap suku hendaknya kauutus seorang dari antara pemimpin mereka.” Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah para pengintai itu, setelah menjelajahi seluruh negeri itu.

Mereka langsung menghadap Musa dan Harun serta segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka melapor kepada keduanya dan kepada segenap umat dan memperlihatkan hasil negeri itu.

Mereka berceritera, “Kami sudah masuk ke negeri Kanaan yang harus kami selidiki itu. Memang benar negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya saja bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu serta sangat besar.

Juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, sedangkan orang Kanaan diam di sepanjang laut dan sepanjang Sungai Yordan.”

Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa. Ia berkata, “Biar! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab pasti kita akan mengalahkannya.”

Tetapi para pengintai lainnya membantah, “Tidak! Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat daripada kita.”

Mereka juga menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka itu, katanya, “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai itu memakan penduduknya dan semua orang yang kami lihat di sana tinggi perawakannya.

Kami lihat juga di sana raksasa-raksasa, orang Enak, keturunan para raksasa, sehingga kami sendiri merasa seperti belalang saja di hadapan mereka, dan mereka pun menganggap kami demikian.”

Lalu segenap umat itu berteriak-teriak dan menangis semalam-malaman. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun, “Masih berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut terhadap-Ku? Segala gerutu orang Israel telah Kudengar.

Katakanlah kepada mereka, ‘Demi Aku yang hidup’, demikianlah sabda Tuhan, ‘Aku akan memperlakukan kalian sesuai dengan dengan kata-katamu sendiri.

Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berserakan, yakni semua orang di antaramu yang sudah terdaftar, semua tanpa kecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kalian telah bersungut-sungut terhadap-Ku.

Sungguh, kalian tidak akan masuk ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan akan Kuberikan kepadamu, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! Kalian telah mengintai negeri itu selama empat puluh hari.

Sesuai dengan jumlah itu, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kalian harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kalian tahu bagaimana rasanya, jika Aku berbalik dari padamu.

Aku, Tuhan, yang berkata demikian. Sesungguhnya, Aku akan melakukan semuanya itu terhadap segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Daku. Di padang gurun ini mereka akan habis, dan di sinilah mereka akan mati.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 106:6-7a.13-14.21-22.23

Refr. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

1. Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

2. Tetapi segera mereka melupakan karya-karya-Nya, dan tidak peduli akan nasihat-Nya; Mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara.

3. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

4. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil Lukas 7:16b

Refr. Alleluya.

Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.

Bacaan Injil Matius 15:21-28

"Hai ibu, sungguh besar imanmu!"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”

Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.”

Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

Kata wanita itu lagi, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved