Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023, Hidup Ekaristik

Steph Tupeng Witin menulis Renungan Harian ini merujuk bacaan Injil Matius 14:13-21 tentang mukjizat Yesus memperbanyak roti.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Steph Tupeng Witin SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 7 Agustus 2023 dengan judul Hidup Ekaristik. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Steph Tupeng Witin SVD dengan judul Hidup Ekaristik.

RP. Steph Tupeng Witin menulis Renungan Harian ini merujuk bacaan Injil Matius 14:13-21 tentang mukjizat Yesus memperbanyak roti hingga memberi makan lima ribu orang.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 7 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudara-saudari, keluarga dan sahabat kenalan terkasih.

Selamat pagi. Hari ini, dalam Injil Matius dikisahkan Yesus memberi makan lebih dari 5 orang pria, belum terhitung wanita dan anak.

Kisah perbanyakan roti ditulis dalan keempat Injil. Kisah ini penting karena mengingatkan kita akan karya Allah di Padang Gurun saat Ia memberi Manna kepada ribuan orang Israel (Kel 16).

Yesus hendak menyingkapkan bahwa hanya Allah yang mampu menganugerahkan Roti Surgawi yang berdaya menghapus rasa lapar tak bertepi yang dialami manusia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023, Bersama Yesus Kesulitan Kita Teratasi

Dalam kisah Injil hari ini, Tuhan menerima yang serba "sedikit" yaitu lima buah roti dan dua ekor ikan. Roti bukan dari Gandum yang mahal, bahan pangan orang kaya, tetapi dari jelai, bahan pangan pokok rakyat jelata dan dua ikan kering dari danau Galilea.

Saat menerima yang serba "sedikit" (Mat 14:19) itu, "Yesus menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikan kepada murid-murid-Nya" (Mat 14:20). Lalu murid-murid-Nya membagi-bagikan kepada orang banyak.

Tuhan telah mewariskan perjamuan suci ini yang akan menemani peziarahan para murid-Nya, termasuk kita semua, hingga masuk dalam perjamuan abadi di Surga kelak.

Hanya satu syarat untuk mencapai perjamuan Surgawi yaitu terbuka memberi diri dan mau diberkati, dipecahkan dan dibagi-bagi kepada orang banyak.

Setiap kita hidup dengan keadaan yang serba "sedikit" dan "terbatas". Tuhan akan melengkapi dan menyempurnakan yang serba "sedikit" dan "terbatas" itu asalkan kita rela untuk berbagi diri dan hidup bagi sesama dan alam lingkungan hidup.

Kita tidak akan pernah berkekurangan apa pun jika kita memiliki hati yang setia dan terbuka untuk berbagi. Itulah hidup Ekaristik.

Salam sehat. Tuhan berkati selalu. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 7 Agustus 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 7 Agustus 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama Bilangan 11:4b-15

"Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas bangsa ini"

Bacaan dari Kitab Bilangan:

Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, orang-orang Israel berkata, “Siapa yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat akan ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna.” Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dengan lumpang.

Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.

Musa mendengar keluh kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis di depan pintu kemahnya. Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa.

Maka Musa berkata kepada Tuhan, “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu? Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini?

Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini? Mengapa Engkau berkata kepadaku, ‘Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!’

Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, ‘Berilah kami daging untuk dimakan.’ Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku.

Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 81:12-13.14-15.16-17

Refr. Bersorak sorailah bagi Allah, kekuatan kita.

1. Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!

2. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.

3. Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.

Bait Pengantar Injil Matius 4:4b

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Bacaan Injil Matius 14:13-21

"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti itu"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi.

Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya.

Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa.”

Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari.”

Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid.

Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved