Berita Kota Kupang
Rabies Masuk Kota Kupang, Warga Perlu Waspada
kasus gigitan rabies di wilayahnya. Hanya ada, kata dia, sampe yang terkonfirmasi virus rabies ada di Kecamatan Kelapa Lima
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Kota Kupang mengkonfirmasi satu kasus rabies hasil pemeriksaan sampel pada beberapa ekor anjing.
Belakangan, konfirmasi kasus itu terjadi di wilayah Kecamatan Kelapa Lima.
Camat Kelapa Lima, I Wayan Astawa menyebut, hasil pemeriksaan sampe kedokteran hewan Undana Kupang menyatakan anjing yang ada di wilayah Oesapa itu positif virus rabies.
"Untuk itu maka bapa Penjabat Wali Kota menginstruksikan kepada kami untuk mengambil tindakan dilapangan," katanya, Minggu 6 Agustus 2023 malam.
Baca juga: Sekolah di Kota Kupang Belum Terima Juknis Penerapan Masuk Sekolah Jam 5.30 Pagi
Sebelumnya dia mengaku telah ada sosialisasi mengenai adanya rabies ketika adanya KLB di Kabupaten Timor Tengah Selatan beberapa waktu lalu.
Saat ini, I Wayan mengimbau ke lurah agar mengarahkan RT dan RW agar menyampaikan ke masyarakat untuk mengkandangkan anjing.
Ia mendorong masyarakat yang memiliki anjing bisa melakukan vaksinasi secara mandiri. Hal itu agar adanya pencegahan.
"Jika instruksi itu tidak dilaksanakan maka konsekuensinya adalah kami akan melakukan tindakan tegas kepada anjing yang kita anggap liar jika dibiarkan atau berkeliaran bebas," katanya.
Tindakan yang ia maksud akan dilakukan oleh Satgas dibawah koordinasi Pemkot Kupang. I Wayan berharap masyarakat bisa ikut membantu terkait dengan imbauan ini.
Jika informasi yang disampaikan ke masyarakat tidak diikuti dan terjadi sesuatu dikemudian hari, I Wayan menegaskan pemilik anjing akan bertanggung jawab penuh bila ada sesuatu.
"Jika terjadi masalah atau terjadi gigitan, maka yang paling bertanggung jawab adalah warga yang sebagai pemilik anjing. Karena kita sudah instruksikan," ujarnya.
Selain itu dia menyebut akan melaksanakan sosialisasi keliling ke wilayah Kelapa Lima. Dia berharap masyarakat bisa membantu dalam hal ini.
Baca juga: Mahasiswa Cipayung Kota Kupang Minta Tuntaskan Kasus Kematian Sebastian Bokol
I Wayan sendiri mengaku tidak mengetahui titik sampel yang diambil. Menurut dia, jika sudah konfirmasi demikian, paling penting dilakukan adalah penanggulangan dalam pencegahan.
Ia juga berkata belum ada kasus gigitan rabies di wilayahnya. Hanya ada, kata dia, sampe yang terkonfirmasi virus rabies ada di Kecamatan Kelapa Lima
Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh sebelumnya meminta masyarakat Kelurahan Oesapa dan Kelapa Lima diminta untuk mengkandangkan hewan peliharaan anjing agar tidak berkeliaran.
Hasil laboratorium, menurut dia, menunjukan bahwa ada hasil sampel anjing yang mati karena virus rabies. Ia mengaku Pemkot sudah mengambil langkah antisipatif.
"Kita mulai lakukan operasi du dua kelurahan itu, agar semua ternak bisa diamankan jangan dibiarkan berkeliaran bebas," kata dia, Sabtu 5 Agustus 2023.
George Hadjoh juga meminta masyarakat Kota Kupang agar waspada dan mengkandangkan semua hewan peliharaan, terutama yang berpotensi menularkan virus Rabies.
"Semua masyarakat diminta agar mulai kandangkan, tertibkan semua hewan peliharaan, jika dibiarkan bebas berkeliaran maka akan ditembak mati," jelasnya.
Dia mengaku, sampai saat ini pemerintah masih menyelidiki, hewan yang diambil sampelnya itu berasal dari Kota Kupang atau dari luar daerah.
Baca juga: Mahasiswa Cipayung Kota Kupang Minta Tuntaskan Kasus Kematian Sebastian Bokol
Dia juga sudah meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Kupang untuk berkoordinasi dengan TNI/Polri dan Dinas Kesehatan, Pertanian dan peternakan, untuk segera mengimbau kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati ikut membenarkan adanya kasus rabies di Kota Kupang.
"Ada satu anjing yang mati di wilayah Kecamatan Kelapa Lima, anjing dari luar Kota Kupang, baru saja tiba di Kota Kupang, jadi tidak pernah menggigit," katanya.
Menurut Retnowati, anjing yang mati itu berasal dari luar Kota Kupang, setelah tiba di Kota Kupang mati. Ia menegaskan anjing yang mati itu tidak menggigit manusia di sekitarnya.
"Tetapi karena anjing itu mati, maka diperiksa veteriner laboratorium, dan ternyata dalam tubuh anjing tersebut ada virus rabiesnya," sebut dia.
Kata dia, Dinas Kesehatan dan puskesmas melakukan siaran keliling ke masyarakat untuk meminta masyarakat mengkandangkan anjing peliharaan.
Wilayah Kecamatan Kelapa Lima menjadi titik fokus. Baginya sudah menjadi kewajiban agar hewan peliharaan tidak dilepasliarkan dilingkungan karena akan memberi dampak.
Selain itu, semua puskesmas di Kota Kupang juga sudah sangat siap dengan penatalaksanaan penanganan pasien yang terkena gigitan anjing, yang dilengkapi dengan ketersediaan vaksinasi.
Retnowati lalu mengajak masyarakat agar bisa melakukan karantina hewan peliharaan ketika dibawa dari luar daerah. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.