Breaking News

Lowongan Kerja

Cara Mendeteksi Lowongan Kerja Asli atau Palsu, Kenali Ciri-cirinya Sebelum Tertipu, cek posisi

Ini Cara Mendeteksi Lowongan Kerja Asli atau Palsu, kenali ciri-cirinya sebelum tertipu, cek posisi, cermati email dan laman perusahaan

Editor: Adiana Ahmad
net
Cara Deteksi Lowongan Kerja Palsu/ Lowongan Kerja - Cara mendeteksi Lowongan Kerja Asli atau Palsu, kenali ciri-cirinya sebelum tertipu 

4. Cek sumber informasi lowongan pekerjaan

Sawitri meminta pencari kerja untuk memerhatikan penyampaian informasi pada iklan yang berisi lowongan pekerjaan.

Jika informasi yang tertera banyak typo, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, atau salah tanda baca, pencari kerja harus berhati-hati dengan hal ini.

Selain itu, hal lain yang perlu diwaspadai adalah informasi yang disampaikan tanpa memiliki poin yang jelas dan ejaan tidak sesuai EYD.

"Cobalah cari situs lowongan pekerjaan yang menyediakan informasi lowongan kerja yang mempunyai kredibilitas tinggi," saran Sawitri.

Ia juga mengatakan, setiap perusahaan yang mengiklankan lowongan pekerjaan diharuskan untuk mencantumkan detail menyeluruh.

Informasi tersebut meliputi profil perusahaan, jenis pekerjaan, gaji, lokasi, job desk, termasuk kualifikasi yang dibutuhkan.

5. Ada pungutan biaya

Sawitri menyampaikan, perusahaan fiktif akan meminta sejumlah uang untuk biaya transportasi atau registrasi.

Bila pencari kerja juga diarahkan untuk menggunakan agen travel atau hotel tertentu ketika melamar pekerjaan, pencari kerja sebaiknya waspada dengan hal ini.

"Berhati-hatilah karena ini adalah salah satu modus yang oknum-oknum sering pakai," imbuh Sawitri.

Ia mengingatkan supaya pencari kerja tidak memercayai pihak yang meminta sejumlah uang ketika rekrutmen.

Pencari kerja perlu memahami bahwa perekrut sudah pasti digaji oleh perusahaan sehingga mereka tidak mematok bayaran kepada kandidat.

"Jika mereka mengharuskan Anda untuk membayar biaya untuk mengirimkan resume atau melanjutkan ke tahap wawancara, kemungkinan besar itu penipuan," jelas Sawitri.

Selain meminta uang untuk proses rekrutmen, hal lain yang patut diwaspadai adalah permintaan untuk membayarkan sejumlah uang dengan alasan biaya pelatihan atau seminar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved