Nasional
Sosiolog Ini Ungkap Kegundahan Atas Rocky Gerung: : Apakah Mahasiswa akan Bela?
Sampai saat ini pernyataan Rocky Gerung masih menjadi bahan perdebatan publik di Tanah Air. Pernyataannya yang sangat tajam kepada Presiden Jokowi.
POS-KUPANG.COM – Sampai saat ini pernyataan Rocky Gerung masih menjadi bahan perdebatan publik di Tanah Air. Pernyataannya yang sangat tajam kepada Presiden Jokowi, membuat publik pun memberikan reaksi yang sama tajamnya kepada sang Pengamat Politik tersebut.
Para Relawan Jokowi kini terus bergerak dengan melaporkan Rocky Gerung ke Polda Metro Jaya
Para. Bahkan Kepala Staf Presiden (KSP) Jendral TNI Purn Moeldoko murka atas pernyataan Rocky Gerung kepada orang nomor satu di Indonesia ini.
Sementara Sosiolog Musni Umar pun ikut angkat bicara. Pada Jumat 4 Agustus 2023, melalui status twitternya, @musniumar menulisnya seperti ini: 'ROCKY GERUNG: APAKAH MAHASISWA AKAN BELA?'
Dia mengatakan bahwa pernyataan Rocky Gerung yang viral di media sosial, sesungguhnya telah memanaskan suhu politik jelang Pemilu 2024.
"Para relawan, pendukung Presiden Jokowi, KSP dan mereka yang tidak mau posisinya di kampus terganggu, telah memberi reaksi kepada Rocky Gerung," tulsi Musni Umar.
Pertama, undangan para pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia kepada Rocky Gerung, terpaksa di batalkan.
Salah satu contoh nyata, adalah undangan dari mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya 1 Agustus 2023 mendadak dibatalkan, karena aula yang akan dipergunakan untuk dialog dikunci.
Konsekuensinya, Rocky Gerung dan para mahasiswa tidak bisa masuk ke dalam aula. Alhasil acara dialog pun dibatalkan.
Fakta berikutnya, adalah rencana diskusi bersama Rocky Gerung di warung Bento Kopi Sleman, Yogyakarta pada 2 Agustus 2023 juga dibatalkan.
Ini terjadi karena seorang kader PDIP dan sejumlah massa, menolak kedatangan Rocky Gerung untuk menjadi pembicara dalam acara tersebut. Sikap mereka menolak Rocky Gerung karena pengamat politik itu dinilai telah menghina Presiden Jokowi.
Fakta berikutnya adalah sejumlah orang di Balikpapan menggelar demo pada Rabu 2 Agustus 2023 yang inti tuntutannya, adalah Rocky Gerung ditangkap.
Peritiwa ke empat terjadi di Bandung, Tangerang Selatan, Bekasi dan berbagai daerah lain di Indonesia. Peristiwa itu mencuat atas protes Rocky Gerung yang dianggap menghina Presiden Jokowi.
Fakta kelima, adalah Rocky Gerung dilaporkan ke Bareskrim oleh kader PDIP dan ada juga yang melapornya ke Polda Metro Jaya. Intinya sama, yakni sang filsuf tersebut dituduh telah menghina Presiden Jokowi.
Sementara fakta lainnya, adalah Benny Ramdhani, relawan Jokowi yang juga Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang berencana mengerahkan massa pada 10 Agustus 2023. Mereka punya satu tuntutan, yakni menuntut Rocky Gerung ditangkap.
Lantas, "APAKAH MAHASISWA AKAN BELA?" tulisnya.
Rocky Gerung adalah seorang akademisi brilian dari Universitas Indonesia yang sangat disukai dan diidolakan mahasiswa.
Hampir semua pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia berlomba mengundangnya.
Dia selalu menghadiri undangan para pimpinan mahasiswa dan tokoh-tokoh masyarakat.
"Saya menyaksikan, kampus yang didatangi Rocky Gerung untuk berceramah selalu dibanjiri mahasiswa. Pertanyaannya, apakah mahasiswa di seluruh tanah air yang mengidolakan Rocky Gerung akan diam jika Rocky Gerung ditangkap?" tanya Musni Umar.
"Saya pernah menjadi pimpinan mahasiswa dan aktivis mahasiswa, dugaan saya mahasiswa tidak akan tinggal diam," ujarnya.
Kalau mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia turun ke jalan, menurutnya tidak tertutup kemungkinan terjadi rallying point (titik temu) dengan kaum buruh dan berbagai kelompok kepentingan di masyarakat yang sudah menghimpun kekuatan dan siap melakukan people power.
Oleh karena itu, dirinya meminta Rocky Gerung tidak diapa-apakan.
"Saya berharap tidak terjadi apa-apa pada Rocky Gerung. Juga kepada Refly Harun dan mereka yang menyuarakan kebenaran dan keadilan, walaupun caranya keras," ungkap Musni Umar.
"Kalau lembut menurut Rocky tidak akan didengar. Rocky Gerung memilih diksi keras, karena hanya itu yang dia dan rakyat miliki. Kritikan yang menghentakkan, hanya untuk mengingatkan agar dalam memimpin selalu dalam rel yang lurus untuk kebaikan dan keselamatan seluruh bangsa Indonesia hari ini dan di masa depan," jelasnya.
Begini Kata Rocky Gerung
Bukan menghina apalagi menistakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), Rocky Gerung mengungkap alasan menggunakan bahasa kasar dalam pidatonya.
Kata-kata itu katanya dipakai agar bisa dengan mudah dimengerti orang yang dikritik, termasuk Jokowi.
"Di kampus saya pakai bahasa akademis. tetapi di dalam kritik kebijakan, saya mesti pakai bahasa yang bisa dimengerti oleh orang yang berkali-kali diterangkan tapi enggak paham juga," ujar Rocky dikutip dari Kompas.com pada Jumat 4 Agustus 2023.
"Padahal ini pikiran saya yang saya kritik dengan cara yang sangat tajam," jelas dia.
Baca juga: Darwis Triadi Marahi Rocky Gerung: Saya Marah Bukan Karena Saya Pro Jokowi
Ia menuturkan, kritik ini tidak diarahkan langsung kepada Presiden Joko Widodo.
Kritik tersebut disampaikan kepada lembaga publik serta kabinet Joko Widodo, yang didalamnya Kepala Sekretariat Presiden Moeldoko.
"Jadi, kita gagal membawa bangsa ini kepada percakapan intelektual. itu dasarnya," kata Rocky. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.