Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 5 Agustus 2023, Sebuah Janji yang Konyol

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Imamat 25:1.8-17, dan bacaan Injil Matius 14: 1-12.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 5 Agustus 2023 dengan judul Sebuah Janji yang Konyol. 

Namun, Herodes telah menyalahi aturan dan proses ini. Dia justru membuat janji penting ketika hatinya sedang berbunga-bunga dan terpesona pada goyangan pinggul putri Herodias, seorang anak kecil yang belum paham apa itu kebencian dan kebenaran.

Herodes juga tidak membuat janji pada saat pikirannya jernih.

Sebaliknya, dia membuat janji yang amat penting tatkala dia sedang mabuk anggur dan ketika pikirannya sedang melayang
liar pada goyangan pinggul seorang penari cilik.

Hasilnya mudah ditebak yakni keliru, salah dan menyesal. Dan memang itulah yang terjadi. Inilah kebodohan terbesar dalam hidup Herodes.

Kontemplasi

Pengalaman Herodes adalah guru bagi kita. Tak jarang kita berada pada posisi dilematis ketika gengsi dan kuasa menyanderai keputusan kita.

Namun tak jarang karena hasrat untuk memuliakan kekuasaan dan reputasi, kita menjadi gegabah dalam mengambil satu keputusan.

Kuasa dan reputasi menjadi semacam racun yang mampu mempengaruhi akal sehat kita.

Dalam kehidupan bersama tentu dua hal tersebut menjadi benalu yang menakutkan.

Relakah kita menyaksikan harga kemanusiaan dilumpuhkan oleh kuasa dan gengsi satu orang?

Tentu semua orang membenci hal demikian. Karena itu, dalam kebersamaan dua hal tadi, kuasa dan reputasi adalah perihal yang perlu dikontrol secara seimbang agar tidak menimbulkan keraguan bagi pihak lain.

Pemimpin yang bijak adalah dia yang mampu melepaskan kuasa dan reputasi guna memeluk kebenaran dalam setiap keputusannya.

Kita semua adalah pemimpin terlebih dahulu bagi diri kita sendiri.

Terkadang kita juga bersikap sama seperti Herodes. Kita pun seringkali membuat janji kepada orang lain, tetapi tanpa melalui pertimbangan yang matang, sehingga keputusan yang kita berikan dapat mengecewakan orang lain dan diri sendiri.

Pertanyaan refleksi: Pernahkah aku membuat janji atau memberi janji pada orang lain tanpa melalui pertimbangan yang matang. Mengapa hal itu terjadi?

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved