Pilpres 2024

Mayoritas Pemilih Non Muslim Dukung Ganjar Pranowo, Begini Kata Peneliti LSI Denny JA

Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA membeberkan fakta yang mengejutkan tentang pilihan mayoritas penduduk beragama di Indonesia

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
MAYORITAS PEMILIH – Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, kandidat presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo lebih dipilih oleh pemilih non muslim. Persentasenya mencapai 62,6 persen. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. 

POS-KUPANG.COM -  Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA membeberkan fakta yang mengejutkan tentang pilihan mayoritas penduduk beragama di Indonesia terhadap kandidat presiden yang kini disebut-sebut bakal maju pada Pilpres 2024.

Bakal calon presiden yang bakal maju dalam ajang pesta demokrasi pada Pemilu 2024 nanti, adalah Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra. Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, dan Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta.

Dari tiga bakal calon ini, elektabilitas tertinggi diukir oleh Prabowo Subianto, yang saat ini mengemban tugas sebagai Menteri Pertahanan RI. Berikutnya, Ganjar Pranowo dan terakhir Anies Baswedan.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 3-15 Juli 2023, ketiga bakal calon ini mempunyai pemilih loyal yang akan menjatuhkan pilihan politiknya pada masing-masing figur.

Tetapi dari sisi penganut agama, Prabowo Subianto lebih banyak dipilih oleh pemilih beragama Islam. Dukungan

pemilih yang beragama Islam terhadap Prabowo Subianto mencapai 54,7 persen.

“Dari sisi penganut agama, Prabowo unggul di kalangan pemilih Islam. Dukungan pemilih Islam  terhadap Prabowo sebesar 54,7 persen,” ungkap Direktur LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas dalam paparan surveinya secara daring, Senin 31 Juli 2023.

Bacapres PDIP Ganjar Pranowo mendapat dukungan dari pemilih Islam sebanyak 38,9 persen.

Adapun kecenderungan pemilih dengan agama non-Islam, Ganjar justru mengungguli Prabowo. Gubernur Jawa Tengah tersebut mendapat dukungan signifikan yakni 62,6 persen. 

Sementara Prabowo hanya memperoleh dukungan dari pemilih non-Islam sebesar 30,9 persen.

Pada segmen ini, jarak selisih elektabilitas antar kedua kandidat capres mencapai 30 persen lebih.

“Untuk pemilih penganut non-Islam, Prabowo tertinggal cukup jauh, di atas 30 persen.

Ini jarak elektabilitas yang sangat signifikan,” kata Hanggoro.

Survei dilakukan pada tanggal 3 - 15 Juli 2023 dengan melibatkan 1.200 responden.

Teknik pengumpulan data dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.

Ungguli Ganjar Pranowo

Berdasarkan hasil survei terbaru LSI Denny JA, Prabowo Subianto mengungguli Ganjar dengan selisih elektabilitas mencapai 10,4 persen. Elektabilitas Prabowo mencapai 52 persen, sementara Ganjar Pranowo 41,6 persen.

Angka selisih tersebut semakin melebar dalam empat survei terakhir yang dilakukan LSI Denny JA sejak Januari 2023.

Pada Januari, misalnya, Ganjar sempat mengungguli Prabowo dengan selisih 4,6 persen. Pada Mei, Prabowo menyalip Ganjar dengan selisih 6,4 persen.

Kemudian  pada Juni dengan selisih 7,2 persen, dan terakhir pada Juli menjadi 10,4 persen.

"Memasuki bulan Mei, Prabowo unggul versus Ganjar gap-nya 6,4 persen. Pada bulan Juni 2023, jaraknya menjadi 7,2 persen, dan sekarang di Juli 2023 ini mencapai dua digit, yakni  10,4 persen," kata Hanggoro Doso Pamungkas.

Ia bahkan memprediksi elektabilitas Prabowo akan terus menjauhi Ganjar. Apalagi elektabilitas Prabowo konsisten dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Juli 2023, dia menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo mencapai 52 persen, selisih 10,4 persen dari Ganjar dengan 41,6 persen. Elektabilitas Prabowo terus naik dari semula 38,5 persen pada Januari, kemudian 44,5 persen pada Mei, dan 50,4 persen pada Juni.

Sedangkan Ganjar, sempat menyentuh angka tertinggi pada Juni dengan 43,2 persen lalu kembali turun pada Juli menjadi 41,6 persen.

"Ini adalah raihan yang cukup konsisten yang didapat oleh Prabowo dan apabila kondisi ini tidak berubah, maka bisa saja ketika kita ketemu hari ini, mungkin saja trend-nya akan terus meningkat," ujarnya.

Tak Sertakan Anies Baswedan

Pada bagian lain, Hanggoro juga mengungkap alasan mengapa tak menyertakan Anies Baswedan dalam survei terbaru kali ini.

Menurut Hanggoro, Anies tak dimasukkan dalam simulasi duel capres karena selalu berada di urutan ketiga. Apalagi dalam survei kali ini, pihaknya  ingin memotret berbagai segmen dari dua capres terkuat bagi Prabowo dan Ganjar.

"Pasti muncul pertanyaan kenapa Anies tidak dimasukkan. Ini pertanyaan penting. Tapi salah satunya Anies kebetulan dalam setahun terakhir juga konsisten tapi di konsisten di nomor tiga," kata dia.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 1-15 Juli 2023 dengan melibatkan 1.200 responden lewat wawancara tatap muka. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error +- 2,9 persen.

Baca juga: Jika Anies Baswedan Gagal ke Pilpres 2024, Prabowo Bakal Menang Lawan Ganjar

Keunggulan Prabowo juga tercatat dalam survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia pada Minggu 23 Juli 2023. Prabowo bahkan mengungguli dua pesaingnya, Ganjar dan Anies dalam empat simulasi. Mulai dari simulasi 34 nama semi terbuka.

Kemudian, dalam simulasi 19 nama semi terbuka; simulasi 10 nama, dan simulasi tiga nama. Dalam semua simulasi itu Prabowo selalu unggul dengan elektabilitas di atas 30 persen. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved