Mendagri Tito Karnavian Sebut Kelaparan di Kabupaten Puncak Papua Tengah Dampak El Nino

Mendagri Tito Karnavian yang juga mantan Kapolda Papua menyebut kelaparan yang melanda warga tiga distrik di Kabupaten Puncak sebagai dampak El Nino.

Editor: Agustinus Sape
Youtube/Kemdagri RI
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut kelaparan yang melanda masyarakat tiga distrik di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, sebagai dampak dari fenomena alam El Nino yang banyak melanda banyak wilayah di dunia. 

Bantuan yang dibawa terdiri dari 1 drum BBM, 400 kilogram bantuan makanan dari Panglima TNI dan 200 kilogram bantuan makanan dari Pemerintah Puncak.

"Bupati Puncak Willem Wandik terbang menggunakan pesawat Reven Global Air Trasnport PK RVV yang take off dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju bandara Agandume," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo melalui keterangan tertulis, Sabtu.

Benny mengungkapkan, situasi keamanan di daerah tersebut kondusif meski belum ada pos keamanan.

Pasalnya, warga yang terdampak bencana ikut menjaga datangnya pesawat.

"Situasi keamanan di Distrik Agandugume sangat aman dan untuk ke depannya pesawat selain Reven diharapkan bisa mendarat di Bandara tersebut,” ucap Benny.

Menurut dia, sudah ada pernyataan dari tokoh masyarakat di Agandugume yang menjamin keamanan pesawat terbang yang akan masuk ke wilayah tersebut.

"Masyarakat sudah mengatakan bahwa daerah ini aman karena mereka siap menjaga keamanan bagi pesawat maupun petugas medis yang akan melayani dua Distrik tersebut, sehingga saya minta maskapai penerbangan, silakan saja masuk ke daerah ini mengantar bantuan,” tambahnya.

Diketahui sebelumnya, Bupati Puncak Willem Wandik menyatakan ada enam warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan di Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume.

Keenam korban adalah Yenis Telenggen (38), Yemina Murib (42), Ater Tabuni (46), Tenus Murib (46), Tera Murib (39) dan bayi bernama Ila Telenggen.

Rata-rata para korban meninggal dalam kondisi lemas, sakit diare, panas dalam, sariawan dan sakit kepala.

"Bencana kekeringan telah menyebabkan enam orang meninggal dan kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak," kata Wandik.

Baca juga: KKB Papua Hambat Penyaluran Bantuan Pangan Ke Warga, Begini Kata Bupati Puncak Willem Wandik

Masalah lain muncul ketika bantuan bahan makanan belum dapat tersalurkan karena wilayah terdampak merupakan wilayah perlintasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bencana yang merupakan dampak dari El Nino tersebut membuat curah hujan di wilayah terdampak sangat kecil.

"Diperkirakan musim kemarau terjadi hingga September ini. Intensitas hujan rendah, suhu panas dan pada malam hari suhu udara turun hingga di bawah 10 derajat Celsius," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Jayapura Sulaiman, di Jayapura, Jumat 28 Juli 2023.

Dampak kemarau, terang Sulaiman, membuat kelembaban udara turun drastis dan menyebabkan tanaman yang menjadi bahan makanan utama warga, rusak akibat kekurangan air. (*)

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved