Berita Nasional

Bahasa Jurnalistik Sudah Dirusak Medsos, Wartawan Diminta Jangan Terpengaruh

Selain itu wartawan juga diminta untuk teguh memelihara profesi di tengah tantangan media yang makin kompleks dewasa ini. 

|
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Ketua PWI Pusat Atal S Depari 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wartawan atau jurnalis diminta untuk tetap bekerja secara profesional dalam menghasilkan karya jurnalistik.

Selain itu wartawan juga diminta untuk teguh memelihara profesi di tengah tantangan media yang makin kompleks dewasa ini. 

Harapan itu disampaikan Atal S Depari, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Pusat (Ketua PWI Pusat) usai melantik ketua dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Nusa Tenggara Timur (PWI NTT), Jumat (28/7/2023). 

"Teman teman, saat ini banyak sekali tantangan media. Tetapi saya yakin kita bisa lewati. Kita harus teguh memelihara profesi mulia ini," ujar Atal S Depari saat memberi pengarahan.

Baca juga: PWI NTT Gelar Konferensi Provinsi 2023

Baca juga: Ketua PWI Pusat Dipastikan Hadiri Konferensi Provinsi NTT 2023

Baca juga: Terpilih Jadi Ketua PWI NTT, Ferry Jahang Komitmen Semua Anggota Wajib Lulus Uji Kompetensi

Dirinya meminta wartawan khususnya wartawan yang bernaung di bawah organisasi PWI untuk tetap menjaga profesi wartawan sebagai salah satu pilar demokrasi yang juga berfungsi untuk mengedukasi dan mencerdaskan bangsa, selain memberi informasi dan menyuguhkan hiburan. Dan salah satu hal yang disorot adalah penggunaan bahasa Indonesia dan kualitas karya jurnalistik.   

"Bahasa jurnalistik sudah dirusak Medsos, saya minta wartawan jangan terpengaruh," ucap Atal Depari. 

 

PWI NTT Harus lebih sukses dan dinamis

Pada kesempatan itu, Atal Depari meminta pengurus PWI NTT harus menjaga marwah organisasi serta bisa mewadahi wartawan yang belum terakomodir organisasi pers.

Pihaknya menegaskan, wartawan berkompeten harus berpegang teguh pada kode etik yang diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Pers.

"Tugas organisasi PWI untuk mendidik semua anggota wartawan agar semakin profesional dan beri kesempatan untuk mengikuti uji kompetensi agar wartawan semakin berkompeten dengan mematuhi UU Pers dan kode etik jurnalistik," ungkap Atal Depari.

Pihaknya mengajak pemerintah daerah dan semua pihak untuk bermitra dengan PWI untuk menyelenggarakan ujian kompetensi.

Pihaknya berharap organisasi PWI semakin maju dan berkembang serta semakin profesional dan penuh kesadaran dalam menjalankan profesinya bermitra dengan pemerintah dalam mendukung pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan masyarakat. 

"Saya ucapkan selamat. Semoga PWI NTT periode 2023-2028 jauh lebih sukses dan dinamis dari sebelumnya," pungkas dia. 

Baca juga: Pernyataan Sikap PWI NTT Terkait Penganiayaan Terhadap Wartawan di Kupang

Baca juga: Mengenang Mantan Ketua Umum PWI Margiono: Seukuran Bapak Itu!

 

Komitmen tingkatkan kompetensi wartawan

Dalam pidato setelah pelantikan, Ketua PWI NTT periode 2023-2028, Hilarius F Jahang menyatakan komitmen agar semua anggota wajib lulus uji kompetensi.

Sebagai Ketua PWI NTT yang baru, wartawan senior yang akrab disapa Ferry Jahang itu menyatakan siap mengemban tugas mengembangkan organisasi PWI hingga tingkat kabupaten.

Dirinya juga menargetkan semua wartawan yang tergabung dalam organisasi PWI dinyatakan lulus ujian kompetensi.

"Kehadiran PWI untuk mengakomodir dan memfasilitasi wartawan agar lebih berkompetensi, dan profesional dalam menjalankan tugasnya," ujar Ferry Jahang.

Demi mendukung kelangsungan organisasi, lanjut dia, PWI NTT siap bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan organisasi. Selain itu, kehadiran PWI juga siap mendukung program kerja pemerintah.

Ferry Jahang kembali dilantik menjadi Ketua PWI NTT untuk periode keduanya, yakni periode 2023-2028. 

Pelantikan oleh ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari itu dilaksanakan dalam rangkaian Konferensi Provinsi PWI NTT di Restoran Celebes, Kupang 28 Juli 2023. 

Sebelumnya, dalam Konferprov PWI NTT, Ferry Jahang terpilih secara aklamasi oleh seluruh anggota forum termasuk sudara yang dimandatkan.  

Adapun selain memilih Ketua PWI NTT, forum Koferprov juga memilih Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI NTT yang terdiri dari Bernadus Tokan dari LKBN Antara sebagai ketua merangkap anggota, Gerardus Manyella dari Pos Kupang sebagai Sekretaris merangkap anggota dan Martha Kotepa Riwu  dari LPP RRI Kupang sebagai anggota.

 

Mengawal kerja pemerintah

 

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh saat membuka Konferprov PWI NTT mengungkapkan bahwa kehadiran wartawan juga diharapkan untuk mendukung dan mengawal program pemerintah dalam membangun kesejahteraan masyarakat.

Demi menjaga marwah wartawan baik media cetak maupun online, maka wartawan harus tergabung dalam wadah yang jelas seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang sudah diakui dan memiliki legalitas.

George Hadjoh mengatakan, dibutuhkan lima hal agar seorang wartawan menjadi hebat antara lain kecerdasan, kepedulian, keberanian, jaringan kerja, serta kekuatan.

"Setiap wartawan harus cerdas dalam berpikir dan menganalisis, dan harus memiliki kepedulian terhadap sesama, dan harus punya keberanian untuk membangun jaringan kerja yang luas, serta buruh kekuatan untuk menjaga kesehatan jiwa dan mental," ujarnya.

Dalam Konferprov PWI NTT, Ketua Umum Atal S Depari didampingi Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Zulkifli Gani Ottoh. Sementara itu, saat pembukaan Penjabat Wali Kota Kupang yang hadir didampingi Sekretaris Dinas Kominfo NTT, Lusia F Tiwe.

Hadir pula pimpinan OJK NTT, Fery Nur Alamsyah dari Polda NTT, Perwakilan Bank Indonesia NTT, pimpinan organisasi pers dan undangan. (*)

 

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved