Covid19
113 Mutasi Covid-19 Delta Baru Terdeteksi di Jakarta
Ia memiliki 113 mutasi berbeda, 37 di antaranya mempengaruhi protein lonjakan – bagian yang digunakan oleh virus untuk menempel pada manusia.
Strain baru disorot oleh pelacak varian Covid online sebelum ditandai oleh ahli virologi AS.
Mengenal COVID-19 Varian Delta
Virus Corona penyebab COVID-19 masih terus bermutasi dan menghasilkan varian atau virus baru. Salah satu varian yang kini mulai banyak ditemukan di Indonesia adalah virus Corona varian Delta atau COVID-19 varian Delta. Jenis virus Corona varian baru ini diketahui lebih cepat menular dibandingkan jenis sebelumnya.
COVID-19 varian Delta atau B.1.617.2 merupakan penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona yang telah bermutasi. Munculnya varian virus Corona baru ini pertama kali dilaporkan di India pada Desember 2020. Varian ini telah ditemukan di lebih dari 74 negara, termasuk Indonesia. Selain varian Delta, ada beberapa varian lain dari virus Corona yang bermutasi, misalnya varian Alfa, Beta, Gamma, dan Lambda.
Tersebarnya COVID-19 varian Delta merupakan masalah kesehatan serius dan turut berperan dalam terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19 di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Gejala COVID-19 Varian Delta
COVID-19 varian Delta bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Berbagai gejala COVID-19 akibat infeksi virus Corona varian Delta ini juga bisa bersifat ringan hingga berat.
Beberapa orang yang positif COVID-19 varian Delta tercatat tidak memiliki gejala, tetapi sebagian besar lainnya mengalami keluhan yang bertambah parah dalam waktu 3–4 hari.
Berikut adalah beberapa gejala yang dapat muncul bila terkena COVID-19 varian Delta:
* Demam
* Pilek
* Sakit kepala
* Sakit tenggorokan
Di samping gejala tersebut, COVID-19 varian Delta juga mungkin akan menimbulkan gejala umum COVID-19 lainnya, seperti batuk, sesak napas, kelelahan, anosmia, nyeri otot, serta gangguan pencernaan. Hingga saat ini, gejala-gejala COVID-19 varian Delta masih terus dipantau dan diteliti. Selain itu, untuk mendiagnosis COVID-19, tetap diperlukan pemeriksaan fisik dan penunjang dari dokter, termasuk tes PCR.
Risiko Penularan COVID-19 Varian Delta
Virus SARS-Cov-2 atau virus Corona penyebab COVID-19 varian Delta diketahui lebih mudah dan cepat menular daripada varian virus Corona lainnya. Riset sejauh ini menyebutkan bahwa COVID-19 varian Delta memiliki tingkat penularan lebih tinggi hingga 40 persen dibandingkan virus Corona varian Alpha.
Alasan mengapa varian virus Corona baru ini lebih cepat menular masih belum diketahui. Oleh karena itu, para peneliti pun masih terus mengkajinya.
Salah satu teori menyebutkan bahwa protein pada permukaan virus Corona varian Delta lebih mudah menyatu dan berbaur dengan sel manusia, sehingga membuat virus tersebut lebih mudah mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan menginfeksi manusia.
Covid-19 varian Delta
Jakarta
Indonesia
Gejala Covid-19 Varian Delta
Pos Kupang Hari Ini
POS-KUPANG.COM
WHO Nyatakan Darurat Kesehatan Global Covid-19 Berakhir |
![]() |
---|
Kabar Gembira, Direktur Jenderal WHO Perkirakan Fase Terburuk Pandemi Covid Berakhir Tahun 2022 |
![]() |
---|
Kementerian Kominfo Bagi-bagi Tips Kenali Berita Hoaks |
![]() |
---|
Inilah Salah Satu Syarat Utama Pendatang Luar Negeri Masuk Indonesia |
![]() |
---|
Regis Machdy: Gangguan Kesehatan Mental di Indonesia Meningkat 6 Persen Selama Pandemi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.