Jual Beli Ginjal ke Kamboja

UPDATE Jual Beli Ginjal ke Kamboja, Polisi Sebut Petugas Imigrasi Bali Diduga Terlibat

Polisi membeberkan perkembangan terkini hasil penyelidikan terhadap kasus jual beli ginjal ke Kamboja.

Editor: Alfons Nedabang
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi ginjal. UPDATE Jual Beli Ginjal ke Kamboja, Polisi: Petugas Imigrasi Bali Diduga Terlibat. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Polisi membeberkan perkembangan terkini hasil penyelidikan terhadap kasus jual beli ginjal ke Kamboja.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, oknum Petugas Imigrasi Bali yang diduga terlibat kasus jual beli ginjal ke Kamboja masih diperiksa intensif.

Menurut Hengki Haryadi, oknum Petugas Imigrasi Bali yang berpotensi jadi tersangka lebih dari dua orang.

"Saat ini masih pemeriksaan intensif dan sangat dimungkinkan potensi tersangka lebih dari dua orang akan kami tetapkan," kata Hengki Haryadi saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat 28 Juli 2023.

Hengki Haryadi mengatakan, para Petugas Imigrasi Bali tersebut akan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.

"Dimungkinkan lebih dari dua orang kami akan tetapkan tersangka. Dan mungkin besok kami akan bawa ke Jakarta," ujar Hengki Haryadi.

Sebelumnya, tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri menangkap 12 tersangka sindikat jual beli ginjal ke Kamboja.

Baca juga: Polisi Sebut 122 Orang Indonesia Dikirim ke Kamboja untuk Menjual Ginjal

Dari 12 tersangka tersebut, salah satu di antaranya adalah petugas imigrasi berinisial HA. Dia ditangkap pada 19 Juli 2013 di Bali.

Dalam kasus ini, HA disebut berperan meloloskan para donor saat melakukan pemeriksaan di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Atas perannya itu, HA menerima uang sebesar Rp 3,2 juta hingga Rp 3,5 juta untuk setiap korban yang berangkat ke Kamboja.

"Keberangkatan ke luar negeri, ternyata mereka memalsukan rekomendasi dari beberapa perusahaan seolah-olah akan family gathering ke luar negeri," kata Hengki Haryadi, Kamis 20 Juli 2023.

"Apabila ditanya petugas imigrasi akan ke mana, family gathering, ini surat rekomendasi. Ini ada dua perusahaan yang dipalsukan oleh kelompok ini, seolah-olah akan family gathering, termasuk stempelnya (dipalsukan)," sambung dia.

Baca juga: Kapolri Berjanji Memperluas Penyelidikan Kasus Penjualan Ginjal ke Kamboja

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, para korban sindikat jual beli ginjal tersebut diberangkatkan ke Kamboja dari Bali.

"Wilayah Bali kaitannya adalah tempat pemberangkatan para korban jual beli ginjal. Pintu pemberangkatan," katanya saat ditemui di Lapangan SPN Lido Polda Metro Jaya, Selasa 25 Juli.

Penyidikan ini dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. "Saat ini tim masih melakukan serangkaian kegiatan di wilayah Bali," ujar dia.

Trunoyudo belum mengungkapkan secara detail hasil dari penyidikan di Bali. "Tentu hasilnya nanti secara detail dari pejabat teknis atau Dirkrimum," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved