Berita Timor Tengah Utara
Implementasi Program Sekolah Penggerak, SDK Leob Kefamenanu Selenggarakan IHT
SDK Leob Kefamenanu sebagai salah satu lembaga pendidikan dasar di Kabupaten Timor Tengah Utara berhasil menjadi Sekolah Penggerak tahun 2022 lalu.
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Sekolah Dasar Katolik (SDK) Santo Agustinus Leob Kefamenanu sebagai salah satu lembaga pendidikan dasar di Kabupaten Timor Tengah Utara berhasil menjadi Sekolah Penggerak tahun 2022 lalu.
Keikutsertaan SDK Leob pada program Sekolah Penggerak menjadi berkah bagi seluruh stakeholder mulai dari kepala sekolah, guru, pegawai, para murid dan orang tua.
Maka di awal tahun 2023 hingga sekarang, lembaga pendidikan yang terletak di jantung kota Kefamenanu ini mulai melaksanakan berbagai program sekolah penggerak. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan In House Training (IHT) tingkat sekolah, mulai Jumat 21 Juli 2023.
Untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dalam program sekolah penggerak, SDK Leob menyelenggarakan kegiatan In House Training selama sepekan diikuti 30 orang, baik guru maupun pegawai.
Pelatihan ini bertujuan agar peserta memahami gambaran tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan materi kurikulum merdeka secara keseluruhan.
P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu inovasi dalam kurikulum merdeka yang bertujuan untuk memberikan siswa pengalaman nyata dalam mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila melalui serangkaian aktivitas projek pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
Baca juga: Lolos Peserta Terbanyak di Olimpiade Sains Tingkat Nasional, SMPK Frater Maumere Catat Sejarah Baru
Maria Ince Ola sebagai pembawa materi sekaligus guru penggerak di SDK Leob mengatakan bahwa melalui kegiatan ini dirinya dan kepala sekolah memberikan berbagai ilmu yang diperoleh saat mengikuti pelatihan secara daring.
"Melalui kegiatan ini diharapkan bisa membawa perubahan signifikan bagi rekan- rekan guru di SDK Leob dalam menuntun anak didik mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara," kata Ince.
Berbekal ilmu yang didapat sebelumnya dalam pelatihan yang diikuti secara daring selama 24 JP lalu dibaginya kepada rekan guru, lanjut Ince Ola, ia yakin ilmu itu bisa diterapkannya di lembaga pendidikan SDK Leob.

Dalam pelatihan selama 6 hari, lanjut Ince Ola, para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan IHT. Ada sesi tanya jawab dan diskusi tentang materi kurikulum merdeka.
"Saya memastikan rekan-rekan guru bisa mengimplementasi materi dalam IHT kepada para peserta didik di SDK Leob pada pembelajaran yang akan datang," jelas Ince Ola.
"Kegiatan In House Training menjadi penting sebagai momentum bagi semua guru dan pegawai untuk beradaptasi dengan kurikulum merdeka," lanjutnya.
Kepala Sekolah SDK Leob Kefamenanu, Ema Thabita Nenoliu, S.Pd dalam kesempatan yang sama menyampaikan beberapa poin penting terkait kegiatan implementasi sekolah penggerak di sekolah yang dipimpinnya.
Menurut Ema, kegiatan yang diselenggarakan selama 6 hari bertujuan agar para guru memahami cara membimbing siswa di masa depan.
Selain itu, lanjut Ema, sekolahnya akan mengimplementasikan penguatan profil pelajar Pancasila melalui tema kearifan lokal yang merepresentasikan kekhasan budaya TTU.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.