Hari Besar Nasional

Mengenal Hari Integrasi Timor Timur yang Diperingati Setiap 17 Juli

Timor Timur yang sebelumnya merupakan daerah koloni Portugis di wilayah bagian timur Pulau Timor resmi menjadi bagian dari negara Indonesia pada 1976.

|
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Warga berkumpul di Dili Timur Timur pada 12 Oktober 1989 saat menyambut Paus Yohanes Paulus II. Timor Timur melakukan integrasi ke dalam Indonesia pada 17 Juli 1976. 

POS-KUPANG.COM - Tribuners, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 17 Juli sebagai Hari Integrasi Timor Timur. Hari Integrasi Timor Timur itu diperingati sebagai salah satu hari besar nasional di Indonesia.

Timor Timur yang sebelumnya merupakan daerah jajahan atau koloni Portugis di wilayah bagian timur Pulau Timor resmi menjadi bagian dari negara Indonesia pada 1976.

Timor Timur menjadi provinsi ke-27 atau provinsi termuda yang dimiliki Indonesia sejak saat itu. 

Meskipun saat ini Timor Timur telah menjadi sebuah negara yang berdaulat dengan nama Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), namun sejarah tetap mencatat bahwa Timor Timur pernah menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Daftar Hari Libur dan Hari Besar Nasional Bulan Juli 2023, Tribuners Wajib Tahu

Baca juga: Mengenal Hari Koperasi Indonesia yang Diperingati Setiap 12 Juli 

 

Lantas bagaimana sejarah integrasi Timor Timur? 

Dikutip dari berbagai sumber, Timor Timur resmi melakukan inegrasi dengan Indonesia pada 17 Juli 1976. Masuknya wilayah Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia dilakukan melalui sebuah operasi yang dikenal dengan nama Operasi Seroja.

Adapun proses integrasi Timor Timur masuk ke dalam wilayah Indonesia disahkan melalui UU No. 7 tahun 1976 tentang penyatuan ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I di Timor Timur.

Timor Timur sempat menjadi provinsi termuda di RI selama Orde Baru, namun pada tahun 1999, Timor Timur lepas setelah diadakan referendum pada 30 Agustus 1999. Pada 2002, Timor Timur resmi menjadi negara berdaulat dengan nama Republik Demokratik Timor Leste.

Timor Timur mengalami polemik yang cukup serius pada tahun 1975 dan membuat pemerintahan Indonesia cemas. Soeharto, yang kala itu menjadi presiden khawatir jika Timor Timur akan menjadi negara komunis karena masih dikuasai oleh Portugis.

 

Akibat polemik tersebut, Soeharto menjalin komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat Gerald Rudolph Ford Jr dan Menlu AS, Henry Kissinger di Jakarta. Pertemuan tersebut menghasilkan invasi militer ke Timor Timur dengan nama Operasi Seroja.

Amerika Serikat menyuplai 90 persen senjata untuk militer Indonesia dalam invasi tersebut untuk melawan blok komunis di bawah komando Uni Soviet. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri Indonesia terhadap Timor Timur.

Tribunners, demikian sejarah mengenai Hari Integrasi Timor Timur yang diperingati setiap tanggal 17 Juli. (*)

 

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved