Stunting di Indonesia
Kepala BKKBN Sebut Tiga Faktor yang Bisa Menaikkan Angka Kasus Stunting
Tiga faktor itu adalah jarak kelahiran terlalu dekat, hamil terlalu tua atau terlalu muda dan hamil terlalu sering.
”Bonus demografi akan terjadi dalam 13 tahun (ke depan). Semua lini harus dibangkitkan dan diangkat. Bukan ekonomi saja, melainkan juga sosial kesehatan,” kata Megawati seusai menerima penghargaan Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting di Studio 1 Kompas TV, Jakarta, Senin 17 Juli 2023.
Sejauh ini pemerintah mengupayakan penurunan prevalensi tengkes dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 14 persen.
Target ini telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Penurunan prevalensi tengkes dengan memberikan perhatian kepada perempuan menjadi ikhtiar bersama karena berperan vital dalam mewujudkan ketahanan keluarga.
Megawati mengingatkan kepada kaum perempuan agar meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapan diri dalam kehidupan berumah tangga.
Hal ini perlu diperhatikan agar stunting yang merupakan gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun atau anak balita akibat kurang gizi kronis bisa dicegah.
Dalam jangka panjang, tengkes bisa memengaruhi kecerdasan dan tumbuh kembang anak serta memengaruhi kualitas generasi suatu bangsa.
Dia mengaku resah lantaran sebagian kaum hawa masih abai dengan pengetahuan kecukupan gizi bagi anak.
Megawati mencontohkan, ibunya, yakni Fatmawati, yang rutin memasak untuk anak-anaknya meski berstatus sebagai seorang ibu negara.
Hingga berusia lanjut, ibu negara pertama RI tersebut tetap memasak demi memastikan kecukupan gizi untuk anak dan cucunya.
Selain itu, dia mendorong keterlibatan semua pihak bergotong royong menaruh perhatian dalam penanganan stunting.
Megawati berpandangan, semua pihak harus bergerak dalam penanganan tengkes untuk menjamin generasi terbaik ketika memasuki bonus demografi dan usia emas tahun 2045.
”Semua boleh terlibat (penanganan stunting) karena ini untuk memastikan regenerasi yang akan datang,” ucap Megawati.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menambahkan, peranan perempuan sangat penting dalam penanganan stunting.
Di dalam keluarga, perempuan menjadi sosok yang akan memastikan kecukupan gizi bagi anaknya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.