Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juli 2023, Jadilah Hati Kita Sebuah Lahan Subur

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jadilah Hati Kita Sebuah Lahan Subur.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 16 Juli 2023 dengan judul Jadilah Hati Kita Sebuah Lahan Subur. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Jadilah Hati Kita Sebuah Lahan Subur.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 55: 10-11, bacaan kedua Roma 8: 18-23, dan bacaan Injil Matius 13: 1-23.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 16 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Yesus mengemukakan perumpamaan tentang seorang petani, yang menaburkan benih-benih.

Perumpamaan tentang penabur diangkat dari kebiasaan hidup bertani di Palestina.

Masyarakat setempat biasa menabur lebih dahulu, kemudian tanah dibajak. Beda dengan kita di Indonesia.

Dapat dipahami bila ada benih yang jatuh di jalan atau di semak duri saat penaburan.

Rupanya burung-burung datang memakan sebelum tanah sempat dibajak.

Petani menaburkan benih. Sebagian benih tumbuh di pinggir jalan, di tanah berbatu, di semak duri dan di tanah yang baik.

Sebagian besar benih atau tiga perempat benih itu jatuh di tanah yang buruk.

Sedangkan sebagian kecil benih jatuh di tanah yang baik dan berbuah banyak, menghasilkan buah yang berlipat ganda.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juli 2023, Percaya Allahlah Kekuatan Kita

Perumpamaan itu bermaksud menyampaikan sebuah rahasia Kerajaan Surga. bahwa Yesus adalah seorang penabur, pemberita Kerajaan Allah.

Tetapi Dia tidak selalu mendapat sambutan yang hangat.

Mula-mula ada penerimaan penuh antuasisme, tetapi perlahan-lahan terjadi pemisahan antara dua kelompok.

Kelompok yang satu adalah para murid serta simpatisan yang setia yang percaya kepadaNya.

Mereka ini mendapat karunia untuk mengerti. Sedang yang lain tidak, karena mereka tegar hati.

Mereka memiliki mata tetapi tidak melihat, mempunyai telinga tetapi tidak mendengar dan tidak memiliki hati.

Ajaran Yesus tentang Kerajaan Surga selalu ditawarkan kepada setiap orang.

Ada berbagai reaksi terhadapNya yang dicerminkan oleh berbagai jenis tanah yang menerima benih yang ditabur.

Hati mereka seperti tanah di pinggir jalan, suka menonton tetapi tidak melibatkan diri dalam perbuatan-perbuatan baik.

Ke Gereja atau berdoa di lingkungan dianggap membuang-buang waktu, tetapi bila ada masalah menyangkut Gereja, mereka tampil sebagai pembela.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 15 Juli 2023, Kalian Lebih Berharga

Ada pula orang yang keras hatinya. Semua nasihat dan pikiran yang baik sama sekali tidak masuk dalam hati mereka.

Apa yang baik dan berguna tidak berakar dalam hatinya. Mereka tersandung jatuh, tidak mau percaya dan murtad.

Sebagian lagi hatinya seperti duri, suka mematikan nasihat yang baik dengan rasa curiga, meremehkan orang lain, tidak mengakui keberadaan orang lain.

Sistem balas dendam tertanam kuat sekali dalam sanubari mereka. Pengalaman praksis di lingkungan sekitar, membuktikan bahwa orang muda ingin bebas, tidak mau diberi nasihat.

Maka tidak mengherankan terjadi penyimpangan moral, tawuran dan mabuk-mabukan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 13 Juli 2023, Andalkan Tuhan

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Apa komitmen yang bisa kita bangun untuk turut serta dalam karya besar Ilahi ini?

Pertama-tama, nurani perlu ditempa. Karunia iman datang dari Allah, namun kita wajib menyiapkan ladang hati.

Nurani perlu ditempa dalam refleksi, meditasi, pantang, puasa, doa dan aneka latihan rohani lain.

Benih iman perlu diairi dengan kasih sayang, agar makin berkembang dan kokoh.

Dan kita perlu bekerja sama dengan sesama memelihara benih-benih iman itu, seperti melindungi diri dan komunitas dari godaan harta, kuasa, gaya hidup mewah dan sebagainya.

Batu-batu rohani seperti fanatisme, kekerasan hati, kedegilan, dan sebagainya, harus juga disingkirkan.

Dan bersama dengan sesama kaum beriman, kita bekerja menegakkan nilai-nilai moral yang benar, hidup sosial yang menunjang, sebagai wujud tanggung jawab bersama memelihara Kerajaan Allah.

Semua elemen ini hanya akan efektif kalau terus disirami oleh rahmat kasih Tuhan, Matahari sejati.

Maka doa dan harapan yang terus-menerus perlu digalakkan. Unsur-unsur ini: nurani yang terlatih, kasih yang tulus, hidup moral dan sosial yang berkualitas akan menjadi kekuatan sempurna untuk menunjang Kerajaan Allah, dalam limpahan rahmat kasih dan penyelenggaraan Tuhan.

Kontemplasi

Tuhan Yesus Kristus adalah Sabda Allah, Sang Sabda, Kabar Gembira yang diwartakan ke seluruh dunia. Dia adalah Sabda Allah, yang bagaikan benih ditaburkan di mana-mana. Dia adalah Sabda Allah, yang bagaikan benih yang mau bertumbuh dan berkembang dalam hati kami.

Doa

Allah Bapa kami sumber kehidupan. Berkali-kali sabdaMu Kautaburkan dan kaucurahi hujan rahmatMu agar tumbuh dengan subur.

Jadikanlah kiranya hati kami tanah yang subur dan siap sedia menerima sabdaMu, sehingga sabdaMu dapat menghasilkan buah melimpah. Demi Yesus Kristus PuteraMu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih, selamat Hari Minggu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 16 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juli 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 16 Juli 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama Yesaya 55:10-11

"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki"

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 65:10abcd.10e-11.12-13.14

Refr. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.

1. Engkau mengindahkan tanah, lalu mengaruniainya kelimpahan; Engkau membuatnya sangat kaya. Sungai-sungai Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka.

2. Ya, beginilah Engkau menyediakannya: Engkau mengaliri alur bajaknya, dan membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya; dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya, dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.

3. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun mengalirkan air, bukit-bukit yang berikat-pinggangkan sorak-sorai.

Bacaan Kedua Roma 8:18-23

"Dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah menyatakan"

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:

Saudara-saudara, aku yakin, penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.

Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan karena kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah.

Kita tahu, sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai anugerah sulung dari Allah, kita pun mengeluh dalam hati smbil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 957

Refr. Alleluya, alleluya.

Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.

Bacaan Injil Matius 13:1-23

"Ada seorang penabur keluar untuk menabur"

Inilah Injil suci menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus keluar dari rumah dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Yesus naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.

Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dengan memakai perumpamaan-perumpamaan. Ia berkata, “Ada seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung-burung dan memakannya sampai habis.

Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah tumbuhan itu dan menjadi kering karena tidak berakar.

Sebagian lagi jatuh ke tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus ganda, ada yang enam puluh ganda, ada yang tiga puluh ganda.

Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengarkan! Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?” Jawab Yesus, “Kamu diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak.

Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi sampai ia berkelimpahan; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga.

Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena sekalipun melihat, mereka tidak tahu, dan sekalipun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti.

Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti; kamu akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap.

Sebab hati bangsa ini telah menebal, telinganya berat untuk mendengar, dan matanya melekat tertutup; agar jangan mereka melihat dengan matanya, dan mendengar dengan telinganya, dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Kusembuhkan. Akan tetapi berbahagialah kamu karena melihat, dan berbahagialah telingamu karena mendengar.

Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Karena itu, dengarlah arti perumpamaan tentang penabur itu.

Setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Surga, tetapi tidak mengerti, akan didatangi si jahat, yang akan merampas apa yang ditaburkan dalam hatinya. Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan.

Benih yang ditaburkan di tanah berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan hanya tahan sebentar saja.

Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu firman itu terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga tidak berbuah.

Sedangkan yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh kali lipat.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved