Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 13 Juli 2023, Pergilah dan Wartakanlah
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Pergilah dan Wartakanlah.
Kelemahan manusiawi kita kadang-kadang menjadi penghalang utama rencana keselamatan Allah dalam diri kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 13 Juli 2023, Berikanlah Pula dengan Cuma-cuma
Seperti Yusuf, walaupun dia dijual oleh saudara-saudaranya tetapi dia tetap “takut akan Allah”.
Takut akan Allah inilah yang membuat dia tetap berada dalam jalan Tuhan dan tidak terjebak dalam kelemahan manusiawinya.
Sebenarnya bisa jadi dia merasas dibuang dan akan menjadi hamba dan bisa memberontak dan bisa terjadi hal-hal yang jahat.
Tetapi ketika membaca kehidupan Yusuf selama di Mesir, dia sangat baik dan terkenal membantu banyak orang termasuk pihak istana.
Ketaatan dan ketakutan dia terhadap Allah inilah yang membuat dia mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan karena itu dia mampu melakukan banyak hal walaupun statusnya sebagai hamba sampai akhirnya dia menjadi perdana menteri kerajaan Mesir waktu itu.
Maka sebenarnya kisah Yusuf ini membantu kita mengerti bahwa apa pun situasi kita dan tantangan atau masalah yang kita hadapi, kesetiaan kita dan ketakutan kita akan Allah harus tetap dipegang dan bukan karena masalah atau tantangan atau situasi yang tidak menguntungkan lalu kita meninggalkan Tuhan.
Entah baik atau buruk waktunya atau situasinya, tetap setia kepada Tuhan dan selalu takut akan Allah.
Oleh kasih karunia itu, Yusuf menjadi sangat dipercaya karena memiliki kemampuan manafsir mimpi dan dianggap sebagai utusan Tuhan.
Kelebihan Yusuf inilah yang dipandang penting oleh kerajaan dan menjadikan Yusuf sebagai orang penting di dalam kerajaan Mesir.
Dan Yusuf yang sudah mendapatkan berkat itu kembali menggunakan berkat itu bagi banyak orang.
Hal ini juga mendapat tekanan dari pesan Yesus dalam injil hari ini, “pergilah dan wartakanlah” dan “apa yang diperoleh secara cuma-cuma diberikan juga dengan cuma-cuma.
Bagi Yesus, pergi dan mewartakan itu sebuah sikap kesiap-sediaan. Orang tidak sekadar pergi tapi dalam proses bepergian itu ada satu tindakan yang harus dilakukan yaitu mewartakan dengan begitu banyak kemampuan yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada setiap (murid) orang yang telah dipercayakan olehNya.
Kita sering setelah diperintah pergi, kita tidak tahu harus pergi ke mana dan untuk apa dan akhirnya kita pergi hanya sesuai dengan keinginan manusiawi kita semata.
Marilah kita belajar dari bacaan-bacaan hari ini untuk selalu setia kepada Tuhan dan selalu siap sedia untuk pergi dan mewartakan kebenaran Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 12 Juli 2023, Janganlah Kalian Menyimpang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.