Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Senin 10 Juli 2023, Miskin, Lapar dan Bahagia
Renungan Harian Kristen, Senin 10 Juli 2023 dengan judul Miskin, Lapar dan Bahagia, merujuk pada Kitab Lukas 6:20-21a.
Berbahagialah, hai kamu yang miskin dan lapar, Kamulah yang empunya Kerajaan Allah dan akan dipuaskan. ~ ayat 20-21 ~
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Senin 10 9 Juli 2023 dengan judul Miskin, Lapar dan Bahagia, merujuk pada Kitab Lukas 6:20-21a.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei dan Juni 2023.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
Khotbah Yesus ini dikenal dengan nama “Khotbah di Bukit”, The Beatitudes (Ucapan bahagia). Ada banyak situasi kehidupan yang dihadapi oleh Tuhan Yesus.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 9 Juli 2023, Memberi Diri Diproses Oleh Tuhan
Tidak ada situasi yang indah dan menyenangkan, tetapi terhadap situasi itulah Tuhan Yesus mengatakan “berbahagialah”.
Bagaimana mungkin berbahagia di dalam keadaan miskin dan lapar?
Orang-orang miskin (hoi ptōchoi) yaitu orang yang benar-benar tidak memiliki apa pun, tidak berdaya dan hanya mengandalkan belas kasihan orang lain.
Tuhan Yesus berbicara tentang kemiskinan rohani. Tuhan Yesus memuji sikap “miskin” secara rohani, sikap hati yang benar-benar merasa tidak berdaya, karena itu ia bersandar dan bergantung penuh kepada belas kasihan Allah.
Yang dimaksudkan dengan orang yang “lapar” ialah orang yang lapar terhadap kebenaran, yang merasa tidak mampu hidup tanpa kebenaran (dikaiosynē).
Baginya, kebenaran menjadi sebuah kebutuhan dan bukan sekadar keinginan; sebuah hasrat yang dalam dan bukan sekadar minat.
Kata “kebenaran” memiliki arti kesalehan dan disiplin rohani berdasarkan nilai-nilai Kerajaan Allah.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 8 Juli 2023, Oleh Belas Kasihan Tuhan
Itu berarti orang yang lapar akan kebenaran akan berusaha setiap waktu untuk memenuhi kebutuhannya menjalani hidup yang saleh, mendisiplinkan diri dengan nilai-nilai Kerajaan Allah sebagaimana di dalam firman Tuhan.
Rasa lapar seperti ini sekaligus akan memberi kepuasan, dan itulah kebahagiaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.