Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 6 Juli 2023, Bangunlah Angkatlah Tilammu dan Pulanglah ke Rumahmu
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Bangunlah Angkatlah Tilammu dan Pulanglah ke Rumahmu.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Bangunlah Angkatlah Tilammu dan Pulanglah ke Rumahmu.
RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 22: 1-15, dan bacaan Injil Matius 9: 1-8.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 6 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Keberatan Abraham sangat beralasan jika Allah minta dia mengorbankan anaknya. Sebab Ishak anak tunggal yang secara ajaib di usia renta.
Lain soal kalau Abraham masih muda, namun ketika Ishak hendak disembelih ayahnya, malaikat mencegah dia. Tuhan mau menguji sejauh mana ketaatan Abraham.
Dia taat tanpa syarat maka saat menoleh, dilihatnya seekor domba jantan di belakangnya yang tersangkut tanduknya dalam belukar.
Abraham mengambil domba itu sebagai ganti korban bakaran Ishak anaknya sendiri.
Dari kisah Abraham dapat kita ketahui betapa besar kasih sayang Tuhan.
Kasih yang sama juga ditunjukkan Yesus dalam kuasa mengampuni dosa dan menyembuhkan orang sakit.
Sekiranya orang sungguh yakin, maka masalah apa pun dalam hidup pasti mudah diatasi Tuhan.
Kesembuhan orang lumpuh yang terbaring tak berdaya adalah bukti nyata perhatian Tuhan.
Kuasa penyembuhan itu sudah dilimpahkan Allah Bapa-Nya ke atas Dia.
Cuma tak begitu mudah orang mengerti dan menerima. Mereka baru membuka mata dan percaya ketika orang lumpuh itu bangun dan pulang ke rumahnya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 4 Juli 2023, Tuhan, Tolonglah
Setiap orang menanggapi segala peristiwa secara berbeda-beda. Begitu banyak hal positif yang kita alami dalam hidup.
Hal nyata seperti kesuksesan, kelahiran, luput dari bahaya, sembuh dari sakit dan penyakit diklaim sebagai hasil usaha sendiri.
Semua itu harus disyukuri sebagai berkat kelimpahan anugerah Tuhan. Bukti kasih dan kemurahan Tuhan yang tak terhingga atas hidup manusia.
Hal itu membuat kita semakin percaya bahwa Tuhan ikut terlibat dalam ziarah hidup kita.
Jikalau demikian, maka kita seharusnya percaya dan taat kepada kehendak Tuhan seperti Abraham.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 3 Juli 2023, Ya Tuhanku dan Allahku!
Kita pasrahkan diri sepenuhnya sebagaimana sikap si penderita lumpuh. Apakah dalam kesulitan kita mengandalkan kuasa Tuhan atau tidak?
Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani di Hari Kamis buat semuanya. Tetap taat menjalani Prokes.
Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 6 Juli 2023

Bacaan I: Kejadian 22:1-19
Kurban Abraham leluhur kita.
Pembacaan dari Kitab Kejadian:
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak,
maka Allah mencobai Abraham.
Ia bersabda kepada Abraham, "Abraham."
Abraham menyahut, "Ya, Tuhan."
Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak,
pergilah ke tanah Moria,
dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran
pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Abraham.
ia memasang pelana keledainya
dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya.
Ia membelah juga kayu untuk kurban bakaran itu.
Lalu berangkatlah ia
dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
Pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangannya
dan melihat tempat itu dari jauh.
Kata Abraham kepada kedua bujangnya,
"Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini.
Aku beserta anakku akan pergi ke sana.
Kami akan sembahyang.
Sesudah itu kami kembali kepadamu."
Lalu Abraham mengambil kayu untuk kurban bakaran itu
dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya.
Sedangkan ia sendiri membawa api dan pisau di tangannya.
Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya, "Bapa!"
Sahut Abraham, "Ya, anakku."
Bertanyalah Ishak, "Di sini sudah ada api dan kayu,
tetapi di manakah anak domba untuk kurban bakaran itu?"
Sahut Abraham, "Allah yang akan menyediakan anak domba
untuk kurban bakaran bagi-Nya, anakku."
Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama,
dan sampailah mereka ke tempat
yang dikatakan Allah kepada Abraham.
Abraham lalu mendirikan mezbah di situ dan menyusun kayu.
Kemudian Ishak, anaknya, diikat
dan diletakkannya di atas mezbah di atas kayu api itu.
Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya,
mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit,
"Abraham, Abraham!"
Sahut Abraham, "Ya, Tuhan."
Lalu Tuhan bersabda, "Jangan kaubunuh anak itu,
dan jangan kauapa-apakan dia,
sebab kini Aku tahu, bahwa engkau takut akan Allah,
dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Abraham lalu menoleh
dan melihat seekor domba jantan di belakangnya,
yang tanduknya tersangkut dalam belukar.
Diambilnya domba itu dan dipersembahkannya
sebagai kurban bakaran pengganti anaknya.
Dan Abraham menamai tempat itu 'Tuhan menyediakan'.
Sebab itu sampai sekarang dikatakan orang,
'Di atas gunung Tuhan menyediakan.'
Untuk kedua kalinya
berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya,
"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman Tuhan --
Karena engkau telah berbuat demikian,
dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah
dan membuat keturunanmu sangat banyak,
seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut.
Dan keturunanmu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi
akan mendapat berkat,
sebab engkau mentaati sabda-Ku."
Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya,
dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba.
Dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9
R:9: Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,
di negeri orang-orang hidup.
*Aku mengasihi Tuhan,
sebab Ia mendengarkan suara dan permohonanku.
Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku,
maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
*Tali-tali maut telah meliliti aku,
dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku;
aku mengalami kesesakan dan kedukaan.
Tetapi aku menyerukan nama Tuhan,
"Ya Tuhan, luputkanlah kiranya aku!"
*Tuhan adalah pengasih dan adil,
Allah kita maha penyayang.
Tuhan memelihara orang-orang sederhana;
aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!
*Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut;
Engkau telah meluputkan mataku dari air mata,
dan kakiku dari tersandung.
Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,
di negeri orang-orang hidup.
Bait Pengantar Injil: 2Kor 5:19
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus
dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
Bacaan Injil: Matius 9:1-8
Mereka memuliakan Allah
karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia.
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang.
Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
Maka dibawalah kepadanya seorang lumpuh
yang terbaring di tempat tidurnya.
Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh,
"Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya,
"Ia menghujat Allah!"
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata,
"Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
Manakah lebih mudah,
mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni'
atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah?'
Tetapi supaya kalian tahu,
bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"
lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh,
"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu,
dan pulanglah ke rumahmu!"
Dan orang itu pun bangun, lalu pulang.
Maka orang banyak yang melihat hal itu takut,
lalu memuliakan Allah,
karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.