Wabah Antraks

Kemenkes Imbau Waspada Wabah Antraks, Hewan Ternak Disuntik Antibiotik

Kementerian Kesehatan langsung menerbitkan Surat EdaranKewaspadaan untuk semua fasilitas kesehatan di Yogyakarta menyusul Wabah Antraks.

Editor: Alfons Nedabang
pertanian.go.id
Ilustrasi virus antraks. 

Lebih lanjut, ia pun ungkap beberapa upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk melakukan pencegahan. Diantaranya penting mengenakan masalah masker.

Selain itu penting untuk memastikan sanitasi yang baik, dan lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan.

"Dan biasakan ketika ada hewan mati misalnya. Pesan saya pada publik jangan disentuh diambil dengan tangan telanjang, tidak memakai masker," tegas Dicky.

Ia menganjurkan untuk menggunakan masker atau sarung tangan. Pada anak-anak, sebaiknya tidak boleh ada kontaks langsung.
"Dan termasuk untuk konsumsi daging ya, biasakan apa pun itu di masak betul sampai mendidih," pungkasnya.

Suntik Antibiotik

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Kementerian Pertanian, Nuryani Zainudin mengatakan selepas kejadian kasus antraks di Gunung Kidul pihaknya langsung melakukan penelusuran dan investasi.

Hal ini sebagai upaya melihat sejauh mana wilayah pada daerah Gunung Kidul yang sudah terinfeksi. Pasalnya penyebaran antraks bisa melalui tanah dengan membentuk spora atau 'penyakit tanah' yang bisa bertahan puluhan tahun.

Investigasi yang dilakukan yakni pengambilan sampel lingkungan hingga wawancara para peternak di wilayah tertular dan terancam.

"Investigasi dan penelusuran kasus pada ternak, sejauh mana wilayah daerah di Gunung Kidul tersebut yang sudah terinfeksi, karena mudah menyebar di tanah, sehingga penyebaran itu harus kita telusuri kemana saja dengan pengambilan sampel lingkungan, wawancara ke peternak dan lain sebagainya," kata Nuryani.

Baca juga: Sumba Timur Zona Hijau Penyakit Mulut dan Kuku Ternak 

Selain itu, Kementan juga melakukan penyuntikan antibiotik kepada ratusan hewan rentan di daerah tertular, kemudian dilanjutkan ke daerah terancam. Total ada 78 sapi dan 286 kambing atau domba yang dilakukan penyuntikan antibiotik, guna menghindari hewan sehat dari penularan infeksi.

"Kami sudah melakukan penyuntikan di 78 sapi dan 286 kambing atau domba pada daerah rentan untuk menghindari adanya infeksi kepada ternak yang masih sehat," ujarnya.

Vaksinasi hewan ternak juga dilakukan pada daerah tertular dan daerah terancam sekelilingnya. Kemudian dekontaminasi dengan desinfeksi kuat (formalin) pada lokasi penyembelihan dan penguburan ternak. Kementan juga memberikan logistik berupa obat-obatan antibiotik, vitamin, dan desinfektan kepada dinas untuk penanganan kasus.

"Karena perlu dilakukan desinfeksi besar-besaran di wilayah tertular untuk mencegah kontaminasi spora pada tanah," katanya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi mengatakan bahwa Antraks merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis.

Bakteri ini, kata dia, tidak hanya menyerang hewan herbivora seperti sapi dan kambing, namun juga dapat menularkan pada manusia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved