Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 4 Juli 2023, Yesus Bangun Hardik Angin dan Danau Menjadi Teduh Sekali

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Yesus Bangun Hardik Angin dan Danau Menjadi Teduh Sekali.

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Ambros Ladjar menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 4 Juli 2023 dengan judul Yesus Bangun Hardik Angin dan Danau Menjadi Teduh Sekali. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Yesus Bangun Hardik Angin dan Danau Menjadi Teduh Sekali.

RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 19:15-29, dan bacaan Injil Matius 8:23-27.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 4 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Rasa takut seringkali membawa dampak ketakutan yang berlebihan. Ketika berada di atas tempat ketinggian, dekat jurang atau dalam situasi sulit orang gemetar dan keringat dingin. Jantung menjadi lebih cepat berdetak rasa mau copot.

Padahal alasan utamanya adalah orang kurang percaya diri. Tanpa sadar langsung berseru: Aduh Tuhan, ya Yesus, ya Allah...dst. Orang langsung minta bantuan Tuhan karena merasa tak berdaya lagi.

Beramai-ramai Yesus dan para murid naik perahu dan mengarungi danau Tiberias. Tiba-tiba perahu mereka diterpah angin ribut. Saat itu gelombang makin tinggi dan mengamuk sementara Yesus tidur pulas. Para rasul yang kebanyakan orang gunung rasa panik lalu membangunkan Yesus.

Mereka berkata, "Tuhan, tolonglah! Kita binasa". Yesus hardik mereka: mengapa kalian takut? Memang kalian tak percaya! Yesus menghardik angin dan Danau itu sehingga menjadi teduh sekali.

Peristiwa itu membuat para murid heran karena Yesus sanggup atasi situasi yang gawat darurat. Ketika itu barulah mereka sadar dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan atas alam semesta.

Hidup kita manusia ada di dalam genggaman kuasa Tuhan. Kita patut meminta campur tangan-Nya sebab hanya DIAlah yang mampu mengubah situasi yang sulit.

Apa yang tak mungkin bagi manusia menjadi pasti. Kuasa Tuhan yang dasyat juga menurunkan hujan belerang dan Api kepada penduduk Sodom dan Gomora. Karena seluruh lembah Yordan saat itu hidup sangat bejat dan jahat.

Lot diluputkan Tuhan karena Allah ingat dia selaku sepupu Abraham. Karena istrinya menoleh ke belakang biar sudah diingatkan Allah, maka dia berubah menjadi tiang garam.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 4 Juli 2023, Iman Bikin Hati Tenang

Terkadang kita manusia rasa hebat karena terkaya di dunia, tapi tapi bukan penguasa atas hidup. Tak boleh kita angkuh dan serakah. Apakah tak pernah merasa bahwa Tuhan kuasai seluruh hidup kita?

Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani di Hari Selasa buat semuanya. Tetap taat menjalani Prokes.

Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 4 Juli 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 4 April 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 4 April 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama Kejadian 19:15-29

Tuhan menurunkan hujan belerang dan api ke atas Sodom dan Gomora.

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Pada suatu pagi, di saat fajar menyingsing
dua malaikat Tuhan mendesak Lot, agar segera berangkat, katanya,
"Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini,
supaya engkau jangan sampai mati lenyap
karena kedurjanaan kota ini."
Ketika Lot berlambat-lambat,
maka tangannya, tangan isteri dan kedua anaknya
dipegang oleh kedua orang itu,
sebab Tuhan hendak mengasihani dia.
Lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota
dan melepaskannya di sana.

Kemudian berkatalah salah seorang dari mereka,
"Larilah, selamatkanlah dirimu.
Janganlah menoleh ke belakang,
dan janganlah berhenti di mana pun di Lembah Yordan.
Larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati binasa."

Kata Lot kepada mereka, "Janganlah kiranya demikian, Tuanku.
Sungguh,
hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu,
dan Tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku
dengan memelihara hidupku.
Tetapi jika aku harus lari ke pegunungan,
aku pasti tersusul oleh bencana itu,
sehingga matilah aku.
Lihatlah di sana ada kota yang cukup dekat,
kota itu kecil!
Izinkanlah aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil?
Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."

Sahut malaikat itu kepadanya,
"Baiklah, permintaanmu ini pun kukabulkan.
Kota yang kau sebut itu takkan kujungkirbalikkan!
Cepatlah, larilah ke sana,
sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa,
sebelum engkau sampai ke sana."
Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api dari langit atas Sodom dan Gomora.
Api itu berasal dari Tuhan.
Tuhan menunggangbalikkan kota-kota itu,
dan seluruh Lembah Yordan
serta semua penduduk kota dan tumbuh-tumbuhan di ladang.
Tetapi isteri Lot yang berjalan di belakang suaminya,
menoleh ke belakang,
lalu berubahlah ia menjadi tiang garam.

Pagi-pagi Abraham pergi ke tempat ia berdiri di hadapan Tuhan.
Ia memandang ke arah Sodom dan Gomora
serta ke seluruh tanah Lembah Yordan.
Maka dilihatnya asap dari bumi membumbung ke atas
sebagai asap dari dapur peleburan.
Pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan
dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot,
Allah ingat akan Abraham,
sehingga Ia menyelamatkan Lot
dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan-Nya itu.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 26:2-3.9-10.11-12

Refr: Ya Tuhan, mataku tertuju kepada kasih setia-Mu.

*Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku;
selidikilah batinku dan hatiku.
Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu,
dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.

*Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa,
atau memotong hidupku bersama-sama penumpah darah,
yang pada tangannya melekat perbuatan mesum,
dan tangan kanannya menerima suapan.

*Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan;
bebaskanlah aku dan kasihilah aku.
Kakiku berdiri di tanah yang rata;
aku mau memuji Tuhan dalam jemaat.

Bait Pengantar Injil: Mzm 129:5

Aku menanti-nantikan Tuhan,
Jiwaku mengharapkan sabda-Nya.

Bacaan Injil: Mat 8:23-27

Yesus bangun, menghardik angin dan danau, maka danau menjadi teduh sekali.

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu,
dan murid-murid-Nya mengikuti Dia.
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu,
sehingga perahu ditimbus gelombang.
Tetapi Yesus tidur.
Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya,
"Tuhan, tolonglah, kita binasa!"

Yesus berkata kepada mereka,
"Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!"
Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau.
Maka danau menjadi teduh sekali.
Dan heranlah orang-orang itu, katanya,
"Orang apakah Dia ini,
sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved