Pemkab Sabu Raijua Gelar Lokakarya Persiapan Evaluasi Inovasi Daerah

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Jevon Agripa Dupe

POS-KUPANG.COM,SEBA - Berkomitmen meningkatkan inovasi daerah, Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sabu Raijua adakan Lokakarya Persiapan Evaluasi daerah kabupaten Sabu Raijua yang digelar di Gedung Gereja Yeruel Seba Kota, selama dua hari 19-20 Juni 2023.

Dengan berkolaborasi dengan tata kelola Pemerintahan yang efektif, efisien dan kuat (USAID ERAT), Berkaitan dengan Pengukuran dan penilaian Indeks Inovasi Daerah serta pemberian penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kabupaten Sabu Raijua yang berjumlah 39 OPD, Orang Kepala Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan Sabu Raijua, Kepala bidang Litbang Bappeda dan staf serta Insan Pers.

Pada kegiatan tersebut tampil 3 narasumber yaitu, Ristiyan Widiaswati, S.Ip, M.Sc Analis Kebijakan Ahli Pertama, Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri, Badan Strategis Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri.

Baca juga: Pembangunan Pasca Bencana: GMIT, UNWIRA, dan IAI NTT Resmikan Pastori Contoh di Sabu Raijua

Taurussanty Padang, S.Pi, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Charles Conrad Rambung, Staf Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N Rihi Heke,M.Si melalui Sambutannya yang disampaikan Sekertaris Daerah kabupaten Sabu Raijua Septenius Bule Logo, mengajak seluruh OPD untuk menempatkan kepentingan masyarakat dalam upaya peningkatan kinerja melalui Inovasi.

“Saya mengajak kepada seluruh perangkat daerah untuk tetap berkolaborasi dalam tiap kerja yang dilakukan dengan menempatkan kepentingan masyarakat yang utama, sehingga pembangunan yang kita kerjakan dapat dirasakan dan berjalan sesuai harapan kita semua,” ungkapnya.

Melalui sambutan tersebut Bupati Nikodemus juga menekankan agar seluruh OPD dapat menampilkan kerja nyata dalam meningkatkan daya saing daerah karena itulah membutuhkan Inovasi untuk menampilkannya.

“Dalam menyongsong Era reformasi birokrasi, dibutuhkan kerja nyata sebagai Upaya meningkatkan daya saing daerah, hal ini sebagai wujud kesiapan untuk mencapai tujuan pembangunan yang maksimal dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Untuk itulah inovasi didorong untuk meningkatkan kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah melalui peningkatan layanan publik, Pemberdayaan dan peran serta masyarakat,” ungkapnya.

Bupati Nikodemus juga menghimbau agar seluruh OPD dapat menyiapkan kelengkapan dokumen yang sudah dijalankan guna menjawab seluruh indikator dalam indeks inovasi daerah.

Baca juga: Unwira Kupang Kerjasama IAI NTT dan Sinode GMIT Bangun Pastori Contoh Tahan Bencana di Sabu Raijua

Salah satu narasumber Ristiyan Widiaswati, S.Ip, M.Sc Analis Kebijakan Ahli Pertama, Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri, Badan Strategis Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, melalui pemaparan materinya menyampaikan pentingnya data dukung dalam penilaian Inovasi Daerah.

“Inovasi banyak data dukung tidak ada, Inovasi adalah instrumen untuk menyediakan pelayanan lebih baik, dengan tujuan kesejahteraan masyarakat, karena itu data dukung sangat penting, karena Inovasi bukan tujuan inovasi adalah instrumen,” ungkap Ristiyan.

Kepala Puskesmas Seba Cindi D.Y Lede,S.KM, salah satu peserta dalam kegiatan tersebut menyampaikan terimakasih Terhadap USAID ERAT yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut.