Manfaatkan Program Electrifying Agriculture PLN, Petani Bawang Asal Rote Mengaku Lebih Hemat

Tomy sudah merasakan perbedaan yang signifikan dalam penggunaan listrik saat menanam bawang dimana untuk ukuran lahannya belum luas

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Electrifying Agriculture merupakan program pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan energi listrik. Seperti yang  telah dirasakan manfaatnya oleh Tomy Welkis (49) salah satu petani bawang di Desa Lekona, Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao yang telah menggunakan pompa listrik dalam proses irigasi perkebunan bawang yang dimiliki. 

POS-KUPANG.COM - Electrifying Agriculture merupakan program pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan energi listrik. Seperti yang  telah dirasakan manfaatnya oleh Tomy Welkis (49) salah satu petani bawang di Desa Lekona, Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao yang telah menggunakan pompa listrik dalam proses irigasi perkebunan bawang yang dimiliki.

Sejak Oktober lalu, Tomy sudah merasakan perbedaan yang signifikan dalam penggunaan listrik saat menanam bawang dimana untuk ukuran lahannya memang tergolong belum cukup luas yakni hanya setengah hektar, namun dirinya sungguh senang karena hal kecil seperti ini pun mendapatkan perhatian lebih dari PLN.

"Biasanya saya butuh 3-4 liter untuk menyiram, ini hanya 4 kWh saja tentunya lebih murah sekali. Terima kasih PLN", ucap Tomy Welkis.

dia dan para petani di wilayah ini menghadapi kendala dalam mengairi lahannya. Hal ini karena semua petani menggunakan diesel berbahan bakar minyak (BBM) yang menelan biaya besar. Harga BBM ecer di Kabupaten Rote Ndao kisaran Rp 15 ribu, itupun jika ada.

Baca juga: Puluhan Siswa SD Dian Harapan Kupang Kunjungi PLN UP3 Kupang

Apabila terjadi kelangkaan BBM karena musim angin seperti saat ini harga BBM bisa mencapai 25ribu rupiah per liternya.

Jika menggunakan pompa BBM bisa menghabiskan hingga 4 liter atau berkisar 60 ribu per satu kali siram dan jika menggunakan pompa listrik (Rp 1.644,52/kWh , jadi 4 kWh hanya sekitar 6.576 rupiah/satu kali siram).

Jika dilihat pemakaian pompa listrik hanya menghabiskan biaya sekitar 10.9 persen saja dibandingkan pompa bensin. Dengan masa tanam 2,5 bulan, petani biasanya melakukan penyiraman sekitar satu minggu sekali dengan estimasi 10 kali siram hingga panen. Efisiensi ini baru muncul di biaya produksinya, untuk penjualan dan kualitas dari produk diharapkan akan lebih meningkat dari sebelumnya.

“Saya menceritakan ke petani lain juga agar mereka pindah ke dinamo untuk dipakai pengairan karena ini terasa sekali perbedaan pemakaiannya dengan mesin BBM sehingga lebih hemat. PLN Mantap", ujar Tomy.

Baca juga: Peringati Hari Donor Darah Sedunia, RSUD TC Hillers Maumere dan PLN Maumere Gelar Donor Darah

PLN terus memberikan dukungan kelistrikan di berbagai bidang, salah satunya bidang Agriculture baik dalam pengelolaan pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.

Khususnya di PLN ULP Rote terus gencar melakukan sosialisasi dan mengedukasi  masyarakat  tentang  bagaimana masyarakat atau petani menggunakan teknologi yang memanfaatkan  energi listrik sebagai penggerak untuk memudahkan para petani dalam aktifitas bertani yang lebih mudah dan lebih hemat  disertai produktifitas hasil pertanian meningkat baik itu petani bawang, cabe, kebun buah naga dan lainnya .

General Manager PLN UIW NTT I Gede Agung Sindu Putra berharap kedepan program Electrifying Agriculture PLN bisa semakin luas dan agresif menyasar kelompok tani dalam upaya peningkatan hasil panen dan efisiensi biaya pokok produksi. Hal ini karena antusiasme petani dalam program ini sangat tinggi.

"Besar harapan kami dengan sarana ini ekonomi masyarakat pada khususnya di NTT semakin bagus dan taraf hidup khususnya untuk para petani semakin baik. Mari kita bantu petani yang kesulitan mendapatkan BBM yang biayanya mahal dengan energi listrik dan langkah ini merupakan komitmen PLN dalam upaya peningkatan hasil dan efisiensi biaya tani melalui program Electrifying Agriculture PLN ,” tutup Sindu. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved