Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 15 Juni 2023, Hidup Keagamaan yang Lebih Benar
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hidup Keagamaan yang Lebih Benar.
Karena itu, Yesus mengajak kita untuk tidak marah terhadap sesama, tidak berkata yang tidak baik terhadap sesama, misalnya dengan
menjelek-jelekkan, mencaci maki, memfitnah, atau merendahkan orang lain.
Yesus juga berbicara tentang persembahan kepada Allah. Mempersembahkan kurban di atas mezbah adalah suatu perbuatan bakti yang sangat baik kepada Allah.
Persembahan kepada Allah bukan hanya sarana untuk mengucapkan syukur kepadanya, melainkan juga suatu cara untuk memperbaiki relasi dengan-Nya yang mungkin sebelumnya rusak akibat dosa.
Namun, membangun relasi yang baik dengan sesama tidak boleh diabaikan. Dua hal ini, yaitu membangun relasi dengan Tuhan dan dengan
sesama harus berjalan serentak.
Pada kenyataannya, ketika kita marah, kita tidak bisa melihat sesuatu secara objektif, dan itu mendatangkan dosa bagi kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 15 Juni 2023, Dan Pergilah Berdamai Dahulu
Inilah sebabnya mengapa Tuhan meminta kita untuk mengampuni sesama kita. Ketika kita tidak berdamai dengan diri kita sendiri dan dengan orang lain, kita bertindak berdasarkan rasa sakit yang kita alami.
Karenanya, kita perlu menyembuhkan rasa sakit karena pengalaman traumatis yang menimpa kita, khususnya oleh orang yang kita cintai, orang tua, saudara dan kerabat.
Perdamaian dengan sendirinya menghantar kita pada perjumpaan kita dengan Tuhan secara lebih mendalam.
Jika kita tidak berdamai, kita akan dibawa ke kejahatan yang lebih besar.
Hal ini menghalangi kita untuk menyembah Tuhan secara total dan menghalangi hati kita untuk hidup bersaudara dengan sesama kita.
Ketika kita tidak bersatu dengan Tuhan, maka masalah lain akan muncul. Itulah sebabnya Tuhan menasihati kita untuk meninggalkan persembahan di mezbah dan berdamai terlebih dahulu dengan saudara kita (bdk. Mat. 5:23-24).
Dalam nada yang sama, mempersembahkan persembahan kepada Tuhan bukan hanya tindakan eksternal dari pengorbanan kita.
Cinta kepada Tuhan dan cinta kepada sesama kita berjalan beriringan.
Yesus menjelaskan bahwa kedua perintah ini tidak dapat dipisahkan,
Kontemplasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.