Ibadah Haji 2023
Jemaah Asal NTB Tersesat di Depan Zamzam Tower Mekkah
Jemaah asal Bima Nusa Tenggara Barat terlihat berdiri sendirian saat panas terik matahari yang mencapai 45 derajat celcius di Mekkah.
Laporan Langsung jurnalis Rahmat Hidayat dari Makkah
POS-KUPANG.COM, MEKKAH - Jemaah paruh baya asal Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) terlihat berdiri sendirian saat panas terik matahari yang mencapai 45 derajat celcius di kota Mekkah. Siang hari yang menyengat, perempuan lanjut usia ini terlihat kebingungan.
Sesekali dia melihat kanan dan ke kiri berharap ada yang membantunya saat berdiri, persis di depan Zamzam Tower di belakang Masjidil Haram sebelum akhirnya bisa bertemu dengan jemaah asal Indonesia.
Komunikasi yang cukup sulit, lantaran jemaah asal Bima ini menggunakan bahasa Mbojo, kurang fasih berbahasa Indonesia. Jemaah yang dimaksud, kemudian mengeluh matanya memerah karena kepanasan.
Kulitnya yang hitam, dibalut syal warna hijau bertuliskan jemaah haji asal Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 4.910 jemaah haji asal NTB sudah tiba di Tanah Suci Makkah.
Jemaah asal NTB yang tiba pada Kamis 14 Juni 2023 setelah beristirahat beberapa jam, langsung melaksanakan ibadah umrah wajib, sebelum mengikuti rangkaian proses ibadah haji.
Jemaah haji paruh baya itu, rupanya tersesat, tertinggal dari rombongan sehingga kebingungan usai melaksanakan ibadah umroh wajib. Sesekali ia mengusap peluh di wajahnya yang terlihat berwarna coklat pekat.
Baca juga: Jemaah Haji Lansia Semringah Ikut Senam Penguin
Baca juga: Jemaah Haji Lansia Pakai Pampers Sah Ibadahnya
Tanpa berkata kata, jemaah yang dimaksud menggandeng tangan, merasa senang bisa diantar ke hotel penginapannya, diantar ke Terminal Jiyad, menuju tempat penginapan jemaah asal NTB.
Sesekali jemaah lansia yang dimaksud memandangi tingginya menara Zamzam Tower, sambil sesekali menoleh ke samping, melihat ribuan jemaah haji yang masuk dan pergi dari Masjidil Haram.
Masjidil Haram terasa makin padat. Dari kejauhan ribuan, mungkin jutaan umat Islam berada di dalam maupun yang berada di luar, pagi, siang, maupun malam hari.
Bagi jemaah yang melaksanakan umrah wajib, memang diwaijibkan memakai ihram, sebagai sarat melaksanakan umrah dan melakukan tawaf di depan Kabah serta melaksanakan Sai.
Jemaah Indonesia mendominasi. Dari setiap sudut saat berada di komplek Masjidil Haram, sangat mudah bertemu dengan jemaah asal Indonesia.
Dan sangat mudah, menemukan jemaah yang tersesat, lupa jalan menuju hotel penginapan lantaran luasnya area Masjidil Haram yang terus dilakukan perluasan untuk menampung jemaah haji, ummat Islam yang datang dari penjuru dunia. (tribun network/yat/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.