Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023, Hormatilah Tuhan dan Layanilah Sesama dengan Tulus

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hormatilah Tuhan dan Layanilah Sesama dengan Tulus.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 9 Juni 2023 dengan judul Hormatilah Tuhan dan Layanilah Sesama dengan Tulus. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hormatilah Tuhan dan Layanilah Sesama dengan Tulus.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Tobit 11: 5-14, dan bacaan Injil Markus 12: 35-37.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 9 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Setiap orang mempunyai seseorang atau lebih tokoh-tokoh yang dikagumi dan dikasihi, entah masih hidup atau pun telah meninggal dunia.

Segala seluk beluk tokoh itu diketahui pengagumnya, entah mereka dapat menceritakan keistimewaan tokoh-tokoh tersebut.

Kali ini, pertanyaan tidak datang dari orang-orang di sekitar Yesus, tidak juga ditujukan kepada Yesus.

Pertanyaan dari Yesus ditujukan kepada orang-orang di sekelilingNya. “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan bahwa Mesias adalah anak Daud? Yesus mempertanyakan hal itu.

Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kananKu, sampai musuh-musuhMu Kutaruh di bawah kakiMu.”

Daud sendiri menyebut Dia tuannya, bagimana mungkin Ia anaknya pula?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023, Semuanya Karunia Tuhan

Mesias memang berasal dari keturunan Daud, tetapi Mesias lebih agung dan mulia daripada Daud.

Ia adalah Tuhan yang senantiasa dipatuhi perintahNya oleh Daud.

Yesus mempunyai kedudukan istimewa dalam hubunganNya dengan Bapa yang mengutusNya.

Inilah yang menjadi kekhasan Yesus sehingga semua musuh, yakni mereka yang menentang Allah akan diletakkan di bawah kuasa Yesus.

Tentu saja pertama-tama bukan untuk dibinasakan, melainkan supaya mereka bertobat.

Pengajaran Yesus memperlihatkan bahwa ajaranNya tidak sembarangan, karena
Yesus tahu tentang kisah Daud yang ditemukan dalam Kitab Taurat.

Hal ini berarti bahwa Yesus memiliki pengetahuan akan Kitab Taurat. Ini menunjukkan bahwa Yesus
sungguh setia dalam membaca Kitab Suci.

Yesus menghendaki agar orang banyak tahu tentang isi Kitab Suci dan tahu tentang rencana keselamatan Allah yang dibawaNya.

Kitab Suci adalah inspirasi kebijaksanaan yang penting bagi kehidupan kita.

Bahkan lebih dari itu. Kitab Suci menuntun kita untuk mengenal Kristus yang adalah tanda keselamatan Allah.

Santo Hironimus pernah berkata, ”Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus."

Kitab Suci menjadi sarana utama untuk mengenal Kristus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 8 Juni 2023, Kasih Itu Siap Mendengarkan

Semoga di tengah kesibukan, kita masih memiliki seberkas waktu dan saat untuk membaca Kitab Suci.

Kitab Suci adalah pedoman arah hidup kita setiap hari.

Tujuan Yesus ialah menyadarkan para murid bahwa mereka sedang mendengar dan mengikuti seorang pribadi yang jauh lebih besar daripada pandangan umum yang berlaku di tengah masyarakat.

Pemurnian cara pandang ini penting agar anak-anak Allah dihantar ke jalan yang benar.

Pesan konkret bagi kita adalah bahwa kita mengimani Yesus Yang Mahakuasa, tetapi juga sekaligus mengambil rupa hamba untuk melayani manusia.

Hal ini perlu mendorong kita untuk membentuk pemahaman yang benar tentang kedudukan dan
peranan kita.

Karunia apa pun yang kita miliki, semuanya selalu bermuara pada dua tujuan utama, yakni penghargaan terhadap Tuhan sang pemberi hidup dan pelayanan terhadap manusia yang diciptakan Tuhan menurut gambaranNya.

Hormatilah Tuhan dan layanilah sesama dengan tulus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 5 Juni 2023, Berbuat Baik 

Kontemplasi

Allah telah menampilkan banyak bukti tentang keberadaan dan kemuliaan karyaNya kepada kita.

Kita diperkenankan untuk melihat semuanya itu agar iman kita kepadaNya makin berkembang menjadi dewasa.

Namun seringkali yang terjadi malah sebaliknya. Dari hari ke hari, kita meragukan kehadiran Allah apalagi saat kesulitan menghampiri kita. Iman kita mulai kerdil.

Gejolak iman demikian perlu dikoreksi.

Maukah kita segera berbenah diri?

Doa

Ya Tuhan Yesus, tidak selalu mudah bagiku untuk menjadi pengikutMu. Namun aku percaya Engkau selalu menyertai aku sepanjang hari ini sehingga aku dapat menyelesaikannya dengan bahagia.

Kini kuserahkan diriku dan orang-orang yang Kauberikan kepadaku dan yang kucintai dalam lindunganMu. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bapa Kami....Kemuliaan...

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan 9 Juni 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 9 Juni 2023. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama: Tobit 11:5-17

“Aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kini aku dikasihi-Nya, dan aku melihat kembali anakku, Tobia.”

Bacaan dari Kitab Tobit:

Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya. Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang.

Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, “Sungguh, anakmu telah datang, dan juga orang yang menyertainya.”

Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, “Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya. Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya.”

Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya lalu berkatalah ia, “Setelah engkau kulihat, Anakku, sekarang aku dapat mati!”

Dan ia pun menangis. Tobit pun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah.

Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu. Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya, “Tabahkan hatimu, Ayah!”

Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya.

Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya, “Aku melihat engkau, Anakku, cahaya mataku!”

Ia menyambung pula, “Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia.”

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mazmur 146:2abc,7,8-9a,9bc-10

Refr. Pujilah Tuhan, hai jiwaku.

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

2. Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya, Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.

3. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.

4. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun!

Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23

U : Alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat: Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil: Markus 12:35-37

“Bagaimana mungkin Mesias itu anak Daud?”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, kata-Nya, “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?

Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, “Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.

Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?”

Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved