Berita Kota Kupang
LPKA Klas I Kupang Gelar Kebaktian Penyegaran Iman
Pdt. Yandi Manobe, S.Th dalam khotbahnya menyampaikan enam poin pokok sebagai teladan hidup umat beriman.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kupang menggelar kebaktian penyegaran iman (KPI) dengan tema Berubahlah oleh Pembaharuan Budi.
KPI tersebut berlangsung di Aula LPKA Klas I Kupang, Selasa 6 Juni 2023 sore.
Adapun tujuan dari kebaktian penyegaran iman tersebut yakni sebagai motivasi pertumbuhan rohani, mendorong anak-anak untuk terus tumbuh berkembang secara rohani melalui proses pembaharuan budi.
Pdt. Yandi Manobe, S.Th dalam khotbahnya menyampaikan enam poin pokok sebagai teladan hidup umat beriman.
Baca juga: Gugus Depan 383-384 Pramuka LPKA Kupang Resmi Dikukuhkan
Adapun lima poin tersebut yaitu harus menjadi teladan dalam perkataan, teladan dalam tingkah laku, menjadi teladan dalam kasih, menjadi teladan dalam kesetiaan dan menjadi teladan dalam kesucian.
"Engkau mestinya teladan dalam perkataan. Itu maksudnya agar umat tidak boleh menipu dengan alasan apapun. Kalau benar katakan benar, kalau salah katakan salah," kata Pdt. Yandi.
Pdt. Yandi mengatakan, mulut orang beriman tidak boleh memaki dan mulut orang benar tidak suka membuli atau mengolok-olok orang.
"Kamu boleh kreatif dalam berucap atau pun menulis, tetapi harus diletakkan pada tempat yang benar. Kreatif tapi jangan sembarangan," ujarnya.
Baca juga: LPKA Klas I Kupang Gandeng PKBI NTT Beri Pendampingan ke Warga Binaan
Pdt. Yandi menyampaikan, batu uji dari kata-kata adalah tindakan. Sehingga, jangan berbicara lain dan tindakan juga lain.
"Ada orang yang pikirnya lain, omong lain, bikin lain hasilnya kelainan. Kata-kata itu diuji dalam tindakan. Teruslah berbuat sesuai dengan apa yang dikatakan," tuturnya.
Semua tindakan yang baik, lanjut Pdt. Yandi, belum tentu tulus. Sehingga, untuk mengetahui tulus atau tidak bisa dilihat dari kasih.
Pdt. Yandi pun menyebutkan, terdapat 10 hukum taurat yang dijabarkan menjadi 613.
Baca juga: Anak-Anak Binaan LPKA Kelas 1 Kupang Laksanakan Pelatihan Musik Organ dan Tanaman Hidroponik
"Kita harus mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Kasih ialah kebaikan, tidak terpatahkan oleh apapun, tidak akan pernah berubah menjadi kebencian. Karena begitu besar kasih Allah di Dunia ini. Kalau kamu hanya berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu apakah upahmu? Jadi, berbuat baiklah kepada siapapun," terangnya.
Lebih lanjut, Pdt. Yandi mengungkapkan, kasih itu yang menjadi dasar gerakannya ialah dari dalam ke luar, bukan dari luar ke dalam.
"Kalau dari luar ke dalam namanya pencitraan," katanya.
Dalam momen ini juga, Pdt. Yandi mengajak seluruh jemaat merenungkan dan menyanyikan lagu kasih ibu.
Baca juga: Kanwil Kemenkumham NTT Sampaikan Penyuluhan Hukum di LPKA Kupang
Setia menjadi komitmen antar sesama dalam kehidupan dari hari ke hari. Kesetiaan itu adalah proses secara terus menerus.
Terkait dengan keteladanan dalam kesucian, Pdt Yandi menururkan agar perlu menjaga sikap yang baik, karena yang suci tidak bisa bersatu dengan tidak suci dan yang kudus tidak bisa satu dengan tidak kudus, yang terang pun tidak bisa satu dengan gelap.
"Hari-hari berat akan berlalu. Tuhan tidak pernah janji langit tidak mendung. Namun, Tuhan selalu memberi kekuatan kepada kita," pungkasnya.
Sementara itu, usai melaksanakan ibadat, Plt. Kepala LPKA Klas I Kupang, Gidion I.S.A. Pally, SH, M.Hum menyampaikan, kegiatan tersebut juga merupakan salah satu kegiatan di level pendekatan keagamaan untuk mengubah minset dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik.
"Kegiatan ini juga dalam rangka meningkatkan pemahaman kita. Karena kita menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Jadi, kita menginginkan perubahan mindset atau pola pikir kita. Salah satunya melalui pendekatan keagamaan seperti ini," ungkapnya.
Baca juga: Kanwil Kemenkum NTT Persiapkan Data Anak Berkewarganegaraan Ganda
Gidion Pally menyebutkan, saat ini jumlah anak didik di LPKA sebanyak 26 orang dan 2 tahanan.
"26 anak didik itu, satu orangnya wanita. Jadi, mereka yang ikut pencerahan iman ini ada 27 orang, karena satu orang beragama muslim," katanya.
Melalui kegiatan KPI ini, lanjutnya, bagi petugas maupun anak didik bisa merasakan hal yang berbeda dan dapat berbenah menjadi pribadi yang lebih baik.
"Sesuai dengan Khotbah yang disampaikan oleh pendeta Yandri, satu hal yang luar biasa itu motivasi bagi kita sebagai petugas maupun bagi anak-anak. Kita harapkan ada perubahan mindset dan culture self dalam pelayanan ini. Kita berharap ada perubahan perilaku," ungkapnya.
Untuk menuju WBK, kata Gidion Pally, seluruh para pegawai perlu memiliki keseimbangan dalam pelaksanaan tugas.
Baca juga: Pesan Kadis P dan K Kota Kupang Dumuliahi Djami Saat Buka Kegiatan PKKT di LPKA Kupang
"Tentunya kita juga perlu berorientasi pada tugas-tugas dengan tetap memerhatikan ajaran firman Tuhan yang kita imani bersama bahwa kita harus melayani dengan hati, dengan berbuat baik dan penuh kasih. Baik melayani anak didik maupun masyarakat yang datang disini," tuturnya.
Lebih lanjut Gidion sampaikan, keberhasilan dari pembinaan karena adanya dukungan dari semua pihak.
"Dalam kaitan dengan komitmen kita menuju WBK, kita membangun dan melaksanakan tugas-tugas dengan berpedoman pada aturan-aturan yang ada dalam keyakinan kita. Dimana, seperti dalam firman, kita perlu bekerja dengan komitmen yang baik. Kita jujur, kita setia, kita bekerja dengan tanggung jawab dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Sementara itu, salah satu anak didik di LPKA Klas I Kupang menyampaikan, dirinya merasa senang mengikuti kebaktian penyegaran iman tersebut.
"KPI ini tentunya sangat baik untuk kita yang kristen. Saya senang mengikuti kegiatan ini," ungkapnya.
Menurutnya, melalui KPI tersebut, dirinya bisa meningkatkan kepercayaan dan iman kepada Tuhan. Sehingga, banyak hal yang perlu dirubah untuk menuju kehidupan yang lebih baik.
" Tadi kita sudah mendengarkan firman Tuhan dan juga khotbah dari bapa Pendeta. Semuanya itu sangat baik adanya. Kita juga merenungkan segala kehidupan kita. Sehingga, melalui penyegaran iman ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dalam pikiran, perkataan dan tindakan kita," tutupnya. (cr20)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.