KKB Papua

Tak Ada Titik Temu Pembebasan Pilot Susi Air, Wapres Maruf Amin: Intinya Tak Ada Istilah Bumi Hangus

Meski berbagai upaya telah dilakukan untuk membebaskan pilot Susi Air dari tangan KKB Papua, namun hingga saat ini belum ada titik terang soal itu.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
TAK ADA TITIK TEMU - Sampai saat ini tak ada titik temu terkait pembebasan pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens. Padahal KKB Papua telah memberikan ultimatum yang isinya memberikan kesempatan kepada Indonesia dan Australia selama dua bulan ke depan untuk bernegosiasi dengan KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM - Meski berbagai upaya telah dilakukan untuk membebaskan pilot Susi Air dari tangan KKB Papua, namun hingga saat ini belum ada titik terang soal itu.

Bahkan belum ada juga titik temu antara pelbagai pihak dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya, mengenai pembebasan sandra tersebut.

Sementara di saat yang sama, KKB Papua mengancam akan menghabisi pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens jika dalam dua bulan ke depan tak ada kata sepakat tentang syarat pembebasan dan tuntutan KKB atas penyanderaan tersebut.

Pernyataan KKB Papua akan menghabisi pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu tersebar melalui sebuah video yang kini viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, tampak Pilot Susi Air Kapten Philip menyebutkan bahwa KKB Papua akan menembak dirinya, jika dalam 2 bulan tak ada dialog soal Papua Merdeka.

Sementara terkait video viral tersebut, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menyelidiki hal tersebut.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri juga mengatakan akan memaksimalkan negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air yang sudah empat bulan terakhir masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

"Saya berbicara dengan semua pihak, termasuk Gereja yang di dalamnya ada Dewan Gereja dan Uskup, tentang proses negosiasi itu. Kita bicarakan agar maksimal melakukan negosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya untuk melepas pilot yang disanderanya," kata Mathius.

Bahkan dirinya akan membuka negosiasi kepada siapa pun termasuk pemerintah Nduga hingga Komnas HAM. Sementara Satgas Damai Cartenz juga sedang menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum.

Baca juga: Pilot Susi Air Bakal Ditembak Kalau Indonesia Abaikan Tuntutan KKB Papua, Begini Kata Egianus Kogoya

"Jadi, negosiasi bisa dilakukan dengan siapa saja. Saya juga sudah buka diri untuk semua pihak untuk negosiasi itu. Dengan Pemerintah Kabupaten Nduga bekerja sama dengan Kapolres, juga Komnas HAM yang menawarkan diri. Kami terima," tuturnya.

Mathius juga menyebutkan pihaknya sudah mengirimkan tim khusus sebagai upaya dalam melakukan negosiasi dan memfasilitasi semua pihak. Dia berharap upaya tersebut bisa berjalan dan pilot Susi Air bisa dilepaskan.

"Saya harap negosiasi itu membuahkan hasil yang baik, kita memberikan kesempatan kepada kelompok Egianus bisa mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi secara baik," terangnya.

Untuk diketahui, KKB menawan sandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sejak 7 Februari lalu.

Tak Ada Istilah Bumi Hangus

Wakil Presiden Maruf Amin, memastikan upaya penyelamatan dilakukan dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi.

"Operasi (penyelamatan) yang dilakukan tentu kita harus memperhitungkan, jangan sampai terjadi (jatuh) korban," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Jumat 26 Mei 2023, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

Dengan demikian, operasi penyelamatan sangat memperhatikan keselamatan sandera dan tidak akan menggunakan sistem bumi hangus.

"Jadi, tidak sistem bumi hangus. Mungkin kalau seperti itu mudah saja, tapi bagaimana operasi itu dilakukan, (sandera) selamat, tetapi tidak menimbulkan banyak korban,” imbuhnya.

Ma'ruf Amin mengatakan, meski memakan waktu lama, pemerintah berupaya dengan hati-hati. Berbagai langkah seperti negosiasi dan komunikasi pun tengah ditempuh, terutama dengan tokoh-tokoh setempat.

“Tokoh-tokoh di Papua, kita sudah komunikasi, terutama dengan pihak gereja, tokoh adat, local champion. Kita libatkan dalam operasi di Papua. Seperti yang kemarin, sudah ada yang diselamatkan, itu juga sudah melibatkan tokoh-tokoh gereja di sana,” pungkasnya.

Hal ini senada dengan keterangan yang disampaikan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, yang mengatakan bahwa pihaknya memaksimalkan upaya penyelamatan Kapten Philip dengan cara negosiasi yang melibatkan sejumlah pihak, termasuk gereja dan dewan gereja.

"Jadi, saya dengan Komnas HAM berbicara dengan pihak gereja, juga berbicara yang di dalamnya ada dewan gereja, uskup juga ada,” kata Mathius, Kamis (25 Mei 2023, dikutip dari Tribunnews.com.

Tak hanya itu, Mathius mengaku bahwa pihaknya juga menerjunkan tim secara senyap untuk menyelamatkan Kapten Philip.

Baca juga: PM Papua Nugini Diminta Jadi Negosiator Kasus Pilot Susi Air, Begini Kata Pimpinan KKB Papua

Baca juga: Tim Patroli Keamanan Diserang KKB di Nduga Papua, Kontak Tembak Pecah: Lihat Itu

“Saya membuka diri negosiasi dengan semua pihak. Yang dari awal bekerja ini kan pihak pemerintah Nduga dengan Kapolri untuk negosiasi, kemudian ada Komnas HAM menawarkan diri. Saya juga mengirim tim secara silent masuk ke dalam, saya juga bertemu dengan pihak gereja,” paparnya.

"Kita memberi kesempatan untuk kelompok ini bisa mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi,” tegas Mathius. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved