Timor Leste

Xanana Gusmao dari Timor Leste Siap Dorong Australia untuk Jalur Pipa Gas ke Pesisir Selatan Negara

Xanana Gusmao siap mendorong Australia untuk membangun pipa gas dari ladang Greater Sunrise di Laut Timor ke pantai selatan negaranya

Editor: Agustinus Sape
AAP Image/Lukas Coch
Mantan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao menghadiri peresmian jembatan yang diberi nama mantan Presiden Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie di Dili, Timor Leste, pada 29 Agustus 2019. 

Namun demikian, presiden berpendapat bahwa negaranya akan berada di “jurang keuangan” jika proyek Greater Sunrise tidak beroperasi dalam 10 tahun ke depan.

Sementara itu, perekonomian Timor Leste bergantung pada pendapatan dari cadangan minyak dan gasnya, yang diperkirakan akan habis dalam satu dekade.

Menurut Bank Dunia, Timor Leste telah berhasil membangun kembali infrastruktur publik, mengurangi kemiskinan, dan dengan cepat membangun dari nol jaringan lembaga publik fungsional sejak kemerdekaannya pada tahun 2002.

Namun, Bank Dunia mencatat bahwa ada “kebutuhan mendesak” bagi pembangunan yang berpusat pada sektor swasta agar tidak bergantung pada sektor minyak.

Investasi China di Timor Leste

Investasi ke dalam negeri oleh perusahaan China telah meningkat di Timor Leste, dengan perusahaan milik negara China membangun pelabuhan Teluk Tibar baru di luar Dili, ibu kota Timor Leste, dan jalan tol empat jalur di sepanjang pantai selatan.

Beijing juga berada di belakang pembangunan istana kepresidenan dan gedung kementerian pertahanan dan luar negeri, dan China juga memenangkan kontrak untuk menjalankan jaringan listrik nasional dan mendigitalkan layanan radio dan televisi Timor Leste, lapor The Sydney Morning Herald.

Namun, sesama kandidat perdana menteri Mari Alkatiri, dari partai FRETLIN dan saingan Gusmao, mengatakan negaranya tidak boleh menggunakan lokasinya yang penting secara strategis untuk mendapatkan jalannya sendiri.

“Kita tidak bisa terlibat dalam strategi global, geopolitik. Kami adalah negara yang sangat kecil. Saya menceritakannya kepada duta besar China di ruangan ini dan kepada duta besar Amerika. (Saya berkata) 'Tolong, kami membutuhkan kedamaian dan stabilitas untuk menghadapi banyak masalah rakyat kami'.

(theepochtimes.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved