Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik  Rabu 24 Mei 2023, Supaya Mereka Menjadi Satu

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Supaya Mereka Menjadi Satu.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 24 Mei 2023 dengan judul Supaya Mereka Menjadi Satu. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Supaya Mereka Menjadi Satu.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 20: 28-38, dan bacaan Injil Yohanes 17: 11-19.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 24 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. “Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” adalah sebuah ungkapan doa paling dalam.
Tidak sekadar sebuah ungkapan belaka tetapi juga menjadi sebuah nilai yang begitu tinggi dari seorang Guru yang hendak pergi meninggalkan murid-muridNya.
Doa ini tidak hanya sebagai pesan akhir tetapi sebuah ungkapan hati paling mendasar yang dilandasi cinta maha besar dan luas untuk satu kerinduan paling dalam yakni para muridNya menjadi satu sama seperti kesatuan dalam diriNya bersama Bapa di surga.
Bersatu itu sebuah kekuatan bukan hanya karena semua orang mau bersatu tetapi lebih dari itu menjadi satu ikatan di antara satu dengan yang lainnya sehingga tak terpisahkan dan saling menguatkan satu dengan yang lainnya.
Itulah cara terbaik untuk memenangkan banyak hal dalam hidup.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 23 Mei 2023, Asal Saja Aku Dapat Mencapai Garis Akhir

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pada saat-saat terakhir dalam perpisahannya dengan para penatua yang ada di Efesus, Paulus memberikan wejangan yang menguatkan mereka.
Para penatua bertanggung jawab terhadap jemaat yang ada di wilayahnya masing-masing.
Para penatua itulah diberi nasihat oleh Paulus, “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah AnakNya sendiri.”
Ungkapan Paulus dalam wejangannya di saat perpisahannya itu memberi isyarat yang sarat makna.
Paulus sebenarnya mau menegaskan secara khusus kepada para pemimpin baik dalam level pemerintahan maupun gerejawi.
Peringatan Paulus ini sangat tepat dan bermanfaat.
Paulus lebih dahulu mengatakan tentang “jagalah dirimu” lalu diikuti oleh jagalah seluruh kawanan.”
Paulus sangat tahu tentang pengalaman perjuangannya memberi kesaksian di banyak belahan dunia dan menghimpun banyak jemaat dalam persekutuan iman akan Yesus.
Maka para pemimpin jemaat atau penatua-penatua pertama-tama harus menjaga diri mereka sendiri.
Menjaga di sini juga berarti menguatkan diri atau memenuhi atau mengisi hidup dengan firman dan Roh Kudus agar kita menjadi lebih mampu menjaga diri kita baik secara jasmani maupun spiritual.
Sesudah kita mampu menjaga diri barulah menjaga kawanan.
Proses menjaga diri dan kawanan itu bukan sekadar sebuah tugas, tetapi karena para pemimpin itu sudah ditetapkan oleh Roh Kudus untuk menggembalakan jemaat.
Amat sering pada zaman kita sekarang ini, apalagi menjelang perhelatan Pemilu, muncul banyak calon pemimpin yang akan menjagokan diri mereka untuk menjadi pemimpin masa depan.
Maka untuk mengetahui itu kualitas dirilah yang pertama dilihat, apakah dia mampu menjaga dirinya untuk tidak menyebar janji atau hoaks belaka atau pencitraan belaka.
Ini syarat utama yang perlu kita lihat sebelum kita memilih. Karena pemimpin yang mampu menjaga diri akan mampu juga menjaga kawanan atau jemaat atau masyarakatnya.
Selama tidak mampu menjaga diri maka dengan sendirinya dia tidak mampu menjaga kawanan yang dipercakan kepadanya sebagai penjaga untuk menggembalakan umat atau jemaat atau masyarakatnya.
Tujuan akhir dari semua ini adalah menjadikan kita dan kawanan itu menjadi satu ikatan persekutuan yang kuat.
Dan itulah yang dibuat oleh Yesus sang gembala dalam doaNya kepada Bapa untuk selalu menjaga kesatuan para muridNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 24 Mei 2023, Lebih Berbahagia Memberi daripada Menerima

Yesus berdoa dengan satu tujuan utama agar para muridNya semua menjadi satu sama seperti Bapa dan Dia satu adanya.
Doa Yesus pada malam perjamuan akhir itu menjadi sebuah doa seorang Gembala bagi domba-dombaNya.
Yesus berdoa kepada bapa mohon kesatuan bagi para muridNya karena hanya dalam Allah itulah adanya kesatuan dalam satu ikatan kekuatan Roh Kudus yang dimeteraikan saat kita dibaptis.
Karena Yesus tahu bahwa jika terjadi perpecahan maka di situ ada karya roh jahat, setan.
Maka untuk itulah Yesus berdoa bagi para muridNya kepada BapaNya agar semua mereka menjadi satu seperti yang terjadi antara diriNya dan Bapa.
Kita pun diajak untuk selalu berdoa mohon kesatuan di antara kita satu dengan yang lainnya. Karena hanya dalam kesatuan itulah kita menjadi kuat dan saling meneguhkan.
Jika tidak maka kita sudah gampang dicerai-beraikan.
Banyak juga di antara kita yang selalu berusaha untuk memecah-belah dari pada mempersatukan.
Marilah kita bertobat selalu agar kita bisa menjadi satu sama seperti Allah itu adalah satu dalam tiga pribadi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 24 Mei 2023, Mari Kita Saling Mendoakan

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, penuhilah diri kita dengan kekuatan Roh Kudus.
Kedua, kita mamu penjaga kawanan saat kita sudah mampu menjaga diri kita.
Ketiga, yang biasa memecah belah di situ ada setan maka tetap menjaga kesatuan.

Teks Lengkap Bacaan 24 Mei 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 24 Mei 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 24 Mei 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 20:28-38

“Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu suatu bagian yang telah ditentukan”

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Dalam perpisahan dengan para penatua jemaat dari Efesus, Paulus berkata, “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar supaya mengikut mereka.

Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada henti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan.

Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.”

Sesudah mengucapkan kata-kata itu, Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu, dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm 68:29-30.33-35a.35b.36c

Refr. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!

1. Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.

2. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan, bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuatan Allah.

3. Kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuatan-Nya di dalam awan-awan. Terpujilah Allah!

Bait Pengantar Injil – Yohanes 17:17b.a

Refr. Alleluya.

Firman-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Bacaan Injil – Yohanes 17:11b-19

“Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.”

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka, dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved