Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 22 Mei 2023, Roh Kudus Api Cinta Ilahi

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Roh Kudus Api Cinta Ilahi.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 22 Mei 2023 dengan judul Roh Kudus Api Cinta Ilahi. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Roh Kudus Api Cinta Ilahi.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Rasul 19: 1-8
Mazmur 68: 2-3.4-5ac.6-7b, dan bacaan Injil Yohanes 16: 29-33; Hari Keempat Novena Pentakosta.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 22 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Setiap kali ada perayaan Tahbisan Imam, perayaan kaul-kaul kebiaraan, selalu didaraskan lagu Veni creator.

Syair lagu Veni Creator juga didaraskan selama novena Pentakosta.

Dalam lagu Veni Creator Spiritus disebutkan, “Sinari hati umat-Mu, dan curahkanlah cinta-Mu” (bait 4).

Seperti dikatakan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (Rom 5:5).

Roh Kudus telah dikaruniakan kepada kita sejak Pembaptisan.

Roh Kudus inilah yang mencurahkan kasih Allah di dalam hati kita dan memampukan kita untuk hidup dalam kasih serta mengasihi sesama
Pengalaman jemaat di Efesus.

Ketika mereka yang berjumlah dua belas orang ini memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus, dan ketika Paulus menumpangkan
tangan di atas mereka, maka turunlah Roh Kudus ke atas mereka.

Mereka yang dikaruniai Roh berkata-kata dalam bahasa kasih, berkata-kata dengan penuh kasih.

Sebab, Roh Kuduslah yang memampukan seseorang untuk bisa berkata-kata dengan penuh kasih.

Roh Kuduslah yang memampukan seseorang untuk mengasihi sesama, baik lewat kata-kata maupun lewat tindakan nyata.

Yesus menyampaikan pengalaman-Nya sebagai Pribadi yang telah tinggal di dalam kasih Bapa. Dia berkata: Aku tidak seorang Diri, sebab Bapa menyertai Aku (Yoh 16:32).

Bapa adalah Kasih (bdk. 1Yoh 4:4.16b). Dengan kasih-Nya, Bapa selalu menyertai Putra-Nya sehingga Ia tidak pernah merasa seorang diri.

Begitu juga orang yang mengasihi sesama, tidak pernah membiarkan sesamanya merasa sendiri dan kesepian.

Orang yang mengasihi tidak tega membiarkan sesamanya, bahkan orang tuanya sendiri yang sudah lanjut usia, tinggal sendiri dan merasa kesepian.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 22 Mei 2023, Kita Juga Akan Menang terhadap Dunia

Tuhan Yesus juga menubuatkan penderitaan yang akan dialami para murid di masa mendatang.

“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (ay. 33).

Dunia hanya bisa membenci (Yoh 15:18). Itulah yang dialami oleh Yesus, dunia membenci Dia.

Sebaliknya, Yesus telah mengalahkan dunia dengan kesabaran dan kelembutan-Nya, dengan kuasa kasih dan pengampunanNya.

Oleh sebab itu, Yesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa dalam dunia mereka menderita penganiayaan.

Terhadap penganiayaan dan penderitaan itu, Yesus memberikan peneguhan dan penghiburan bagi mereka agar kuat dan tabah hati, tidak cepat mengalah.

Oleh karena itu, belajar dari Yesus, Sang Guru, meneguhkan dan menghibur sesama yang sedang menderita adalah bentuk konkret dari mengasihi sesama dan tindakan tersebut merupakan karya Roh Kudus.

Sebab, Roh Kudus adalah Parakletos, Roh Penghibur
(bdk. Yoh 15:26).

Meneguhkan dan menghibur sesama, kata Paus Fransiskus, berarti “memberi daya hidup” (Seruan Apostolik Evangelii Gaudium, No. 273).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Mei 2023, Berbicaralah dengan Hati

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Pada hari Novena Pentakosta ke 4, kita membuka diri bagi kehadiran dan karya Roh Kudus.

Sejauh kita membiarkan Roh Kudus yang adalah Roh Kasih bekerja di dalam kita, maka kita akan mampu untuk mengasihi sesama, apa pun latar belakang orang itu.

Kasih sejati tidak pernah memandang sebelah mata dalam memperlakukan sesamanya.

Mengutamakan orang-orang seiman boleh saja namun jangan mengabaikan sesama yang notabene tidak seiman.

Rasul Paulus berkata, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama
kepada kawan-kawan kita seiman (Gal 6:10).

Jadi, orientasinya adalah kasih yang diungkapkan dalam bentuk berbuat baik terhadap semua orang tanpa kecuali.

Namun, berbuat baik terhadap saudara-saudari seiman adalah prioritas.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Mei 2023, Mereka Percaya Bahwa Engkaulah yang Mengutus Aku

Mari, kita membuka diri bagi Roh Kudus agar dalam kuasa dan kehadiran-Nya kita mampu semakin mengasihi sesama, terutama saudara-saudari serumah, sekomunitas, separoki dan seiman.

Kontemplasi

Pertanyaan refleksinya, apakah Anda punya sahabat yang hadir menguatkan dirimu saat mengalami kesedihan atau mengalami masalah dalam hidup ini?

Apa yang Anda lakukan ketika melihat teman atau saudara sedang galau, sedih dan punya masalah?

Doa

Allah yang mahakudus, semoga kekuatan Roh KudusMu turun atas kami agar kami mematuhi kehendakMu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami. Demi Yesus Kristus, puteramu dan pengantara kami. Amin.

Bapa kami... Salam Maria...Kemuliaan...

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin Pekan Paskah VII, hari keempat Novena Ppentakosta.

Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 22 Mei 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 22 Mei 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 22 Mei 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 19:1-8

“Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?”

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Ketika Apolos masih berada di kota Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Asia, dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.

Katanya kepada mereka, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia, “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.”

Lalu kata Paulus kepada mereka, “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka, “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus, “Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat, dan Yohanes sendiri berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian daripadanya, yaitu Yesus.”

Ketika mendengar hal itu, mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.

Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Lewat pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab

Refr. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.

1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.

2. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukaria. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya! Nama-Nya ialah Tuhan!

3. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

Bait Pengantar Injil – Kolose 3:1

Refr. Alleluya.

Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Bacaan Injil – Yohanes 16:29-33

“Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia”

Injilah Injil suci menurut Yohanes:

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan. Maka para murid berkata kepada Yesus, “Lihat, sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan Engkau tidak memakai kiasan.

Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.”

Jawab Yesus kepada mereka, “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan, masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri.

Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved