Berita Manggarai Barat

Pohon Pisang Layu Bakteri, Bupati Manggarai Barat Minta AIHSP Buat Program Pembasmi Hama

Di Manggarai Barat, dan NTT pada umumnya, pohon pisang memiliki nilai guna yang tinggi, mulai dari daun, buah hingga batangnya.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
BUPATI MANGGARAI - Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi saat melakukan audiens dengan pihak Australia Indonesia Health Security Partnership atau AIHSP, di Kantor Bupati Manggarai Barat, Selasa 16 Mei 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi meminta Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP), membuat program pembasmian hama atau penyakit yang menyerang tumbuhan pisang.

Bupati yang akrab disapa Edi Endi menilai program itu sangat penting, sebab belakangan ribuan pohon pisang di Manggarai Barat sering layu imbas dari bakteri.

"Empat bulan terakhir ada fenomena yang meresahkan para petani pisang. Pisang pada berguguran, layu dan mengering," terang Edi Endi saat audiensi dengan AIHSP, Selasa 16 Mei 2023.

Bupati Edi meminta AIHSP memperhatikan hal itu serta melakukan analisa mulai dari penyebab hingga menemukan obat sebagai pembasmi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Manggarai Barat Terseret Arus Sungai Wae Jare

Di Manggarai Barat, dan NTT pada umumnya, pohon pisang memiliki nilai guna yang tinggi, mulai dari daun, buah hingga batangnya.

Batang pisang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber pangan untuk binatang, khususnya ternak Babi. Sejak terserang hama atau penyakit, batang pisang tidak bisa lagi dimanfaatkan sebagai sumber pakan untuk ternak Babi.

"Jika batang  pisang tersebut di berikan untuk makanan babi, maka risikonya babi itu pasti akan mati," ujar Edi.

Ia meminta agar program AIHSP tidak hanya fokus untuk membasmi penyakit pada manusia, hewan dan satwa liar, namun juga penyakit yang menyerang tumbuhan, khususnya pisang. Diharapkan program AIHSP dapat mencermati dan mendeteksi penyakit pada pisang.

AIHSP sendiri merupakan program kemitraan Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia untuk menguatkan sistem ketahanan kesehatan yang menggunakan pendekatan integrasi antara kesehatan Manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan satwa liar.

Sebelumnya petani pisang di Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat merugi imbas terserang penyakit layu bakteri.

Akibatnya pisang hanya bisa dipanen beberapa tandan, sisanya dengan kondisi buah membusuk terserang penyakit.

Baca juga: 11 Pemimpin ASEAN Akan Pakai Baju Motif Songket Manggarai Barat Saat ASEAN Summit Labuan Bajo

"Penyakit ditandai dengan daun layu, kering, bagian tandan dan buah busuk. Meski kondisi bagian luar terlihat mulus, akibat penyakit buah menjadi kering sebelum panen," ujar Rafael Jeradu, petani di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng.

Rafael mengaku, kerugian akibat penyakit darah pisang tersebut cukup memukul ekonomi masyarakat di desanya. Selama ini, pisang dijual di Labuan Bajo, guna memenuhi kebutuhan hidup.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved