Renungan Harian Kristen Sabtu 13 Mei 2023, Berkat Daud

Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?
~ ayat 18 ~

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Sabtu 13 Mei 2023 dengan judul Berkat Daud, merujuk pada Kitab 2Samuel 7:18-29. 

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei dan Juni 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Dalam teori Hirarki Kebutuhan Manusia, menurut Abraham Maslow, puncak kebutuhan manusia ialah aktualisasi diri.

Jika melihat hidup Daud, kebutuhan fisioligis, kasih sayang, rasa aman, dan penghargaan, semuanya sudah terpenuhi. Ia sudah berada di puncak kebutuhan, yaitu aktualisasi diri.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 12 Mei 2023, Tuhan Allah Peduli

Ia tidak lagi mengejar segala sesuatu untuk diri sendiri, tetapi membagikan segala sesuatu yang ia miliki untuk yang lain. Hidup bukan lagi berpusat kepada diri sendiri.

Hidup Daud bukan lagi tentang dirinya, kuasanya, takhtanya. Hidup Daud ialah tentang terwujudnya kehendak Tuhan di dalam dirinya dan seluruh keturunannya.

Perjalanan hidup Daud mengajarkan kita bahwa semakin merasa puas dan terpenuhi di dalam Tuhan, semakin hidup
berlimpah dengan syukur, dan semakin tinggi rasa peduli kepada yang lain.

Teks ini berisi doa syukur Daud, lanjutan dari perkataan nabi Natan tentang isi hati Tuhan, yang kita sudah baca pada perikop sebelumnya.

Doa syukur Daud penuh dengan puji-pujian kepada segala perbuatan Allah di masa lampau bagi umatNya, hingga masa kini, dan masa yang akan datang.

Daud bersyukur bukan hanya untuk berkat yang sudah dan sedangdinikmati, tetapi juga bersyukur untuk berkat yang Tuhan janjikan dan diyakininya di masa yang akan datang.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 11 Mei 2023, Daud Sang Raja Israel

Ia bersyukur juga untuk berkat yang belum dinikmati, tetapi diyakini pasti akan dinikmati.

Ia bersyukur bukan hanya untuk berkat yang ia sudah terima, tetapi juga yang akan diterima keturunannya dan umat Tuhan, nanti, saat ia sendiri sudah tiada.