KKB Papua
Uskup Jayapuran Angkat Bicara Soal Pilot Susi Air: Gereja Sudah Siap Jadi Mediator
Uskup Jayapura Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You angkat bicara terkait kasus penyanderaan pilot Susi Air yang sampai saat ini masih disandera KKB.
POS-KUPANG.COM - Uskup Jayapura Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You angkat bicara terkait kasus penyanderaan pilot Susi Air yang sampai saat ini masih disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Phillips Mark Merthens pilot yang berkewarganegaraan Selandia Baru itu hingga kini masih disandera. Bahkan sudah lebih dari tiga bulan, pilot itu belum dilepas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut.
Dalam kondisi seperti inilah pihak gereja diminta untuk ikut mengambil bagian dalam upaya membebaskan pilot tersebut dari tangan KKB Papua.
Uskup Jayapura mengatakan, saat ini penting sekali dialog untuk mengatasi seluruh permasalahan yang ada di Tanah Papua.
Sejauh ini, lanjut Uskup Yanuarius, antara KKB dan aparat keamanan masih terlibat dalam kontak senjata. Hal ini tentunya berdampak pada pelbagai sendi kehidupan masyarakat.
Aktivitas sosial, misalnya, pasti terganggu. Demikian juga dengan aktivitas ekonomi. Masyarakat pasti tak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Apalagi, katanya, yang jadi korban dalam kontak senjata antara KKB dan aparat keamanan, adalah warga sipil. Ini yang akan merunyamkan persoalan di Papua.
"Saya secara pribadi, kalau misal (korban) dari mereka sendiri, TPNPB dengan TNI-Polri, silakan saja. Tapi kalau dialami oleh masyarakat sipil, itu yang jadi masalah tersendiri," ujarnya.
Baca juga: Kapolda Papua: Bukan Hanya Kepala Distrik Kenyam yang Biayai KKB Papua, Ada juga Pejabat Lain
"Mama-mama tidak bisa berjualan. Mama-mama tidak bisa kerja dengan aman. Mereka tidak menyusui anak dengan baik. Anak sekolah tidak bisa sekolah, pegawai tidak bisa masuk kantor. Jadi semuanya terganggu karena ada kekerasan dari pertikaian ini," lanjutnya.
Untuk itu, lanjut Uskup Yanuarius, pihak gereja bersedia menjadi mediator, termasuk dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air tersebut.
Hanya saja ia meminta jaminan keamanan, agar komunikasi yang akan dibangun bisa berjalan dengan baik.
"Kalau bisa ada jeda kemanusiaan untuk beberapa saat, lalu kedua belah pihak ini hentikan kekerasan," ujarnya.
Militer yang berlebihan (non-organik), lanjut Uskup Yanuarius, supaya ditarik dulu. Dengan cara itu bisa ciptakan suasana yang baik agar negosiasi bisa jalan.
Menurut dia, ada kemungkinan pihak gereja akan lebih diterima oleh KKB untuk mencari jalan tengah terkait persoalan yang mendera selama ini.
"Pimpinan gereja mungkin lebih dipercaya oleh umat, oleh Egainus dan juga tokoh-tokoh yang bisa dipercaya. Bersama pemerintah supaya ada tim untuk melakukan negosiasi dengan Egianus agar pilot bisa dibebaskan," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.