Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 11 Mei 2023, Tinggallah dalam KasihKu
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Tinggallah dalam KasihKu.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Tinggallah dalam KasihKu.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 15 : 7-21, dan bacaan Injil Yoh. 15: 9-11.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 11 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semoga kasih karunia Tuhan dan damai sejahteraNya menyertai kita selalu.
Pergulatan Paulus dan Barnabas akhirnya sampai puncaknya ketika pertemuan para penatua, para rasul dan jemaat Tuhan berkumpul untuk berbicara tentang sunat.
Dalam pertemuan itulah menurut bacaan Kisah Para Rasul hari ini, Petrus mengambil alih pembicaraan dan membicarakan tentang Kasih karunia Allah yang diterima oleh bangsa Yahudi, termasuk para murid Yesus, juga diterima oleh bangsa-bangsa lain.
Roh Kudus yang sama telah dianugerahkan kepada bangsa Yahudi dan para murid Tuhan tetapi Roh yang sama pulalah yang berkarya di antara para bangsa.
Lalu dilanjutkan dengan Paulus dan Barnabas dan Yakobus yang menekankan hal yang sama yaitu soal sunat. Dan semua menerima bahwa Tuhan pun berkarya bagi bangsa-bangsa lainnya.
Sedangkan dalam bacaan Injil, Yesus menegaskan lagi dalam amanat perpisahanNya dengan para muridNya tentang Kasih Bapa yang telah dianugerahkan kepada PuteraNya dan supaya para muridNya tinggal dalam kasih itu.
Tinggal dalam kasih Yesus artinya menjalankan semua perintah sama seperti relasi kasih antara Bapa dan Putera.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 10 Mei 2023, Hidup Bersama Yesus sebagai Pokok Anggur
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Perjumpaan persaudaraan antara para rasul, para penatua, dan jemaat di Yerusalem itu menjadi titik awal Sinode Gerejawi yang diselenggarakan baik di tingkat kalangan, keuskupan sampai di tingkat atas pada level sinode para uskup.
Pertemuan yang dihadiri Paulus dan Barnabas dan juga memberi kesaksian tentang tugas pewartaan mereka adalah salah satu bentuk paling nyata tentang keterbukaan Gereja pada perubahan dan perkembangan.
Hasil keputusan pada saat pertemuan itu adalah bahwa Tuhan berkarya juga di bangsa-bangsa lain dan mereka juga menerima karunia Roh Kudus yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka sama seperti kepada para murid lainnya.
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam gereja pun ada kelompok-kelompok yang menjadi dominan dan cenderung menjadi “raja” dalam berbagai bentuk pelayanan dalam gereja.
Dan bisa dibayangkan bahwa mereka menjadi penguasa dalam gereja yang dalam arti tertentu sangat memperhatikan tradisi yang ada dan sulit mengubah mereka.
Lebih dari pada itu, bahkan di wilayah terkecil kita misalnya di paroki pun bisa jadi ada raja-raja kecil yang bisa menjadi hambatan dalam pewartaan karena selalu mempertahankan tradisi dan tak suka akan sebuah perubahan.
Maka tak ada jalan lain yang Yesus ajarkan kepada kita yaitu tinggallah dalam KasihKu.
Dalam amanat perpisahanNya itu, Yesus menyebutkan relasi Cinta antara diriNya dan Bapa yang dimeterai dalam Roh Kudus.
Jika semua perbedaan yang dialami dalam jemaat persaudaraan iman itu menjadi satu batu sandungan, maka jalan keluarnya adalah tinggal selalu dalam Kasih Yesus.
Di dalamnya hanya ada cinta yang mempersatukan dan bukan menceraiberaikan.
Yesus mengambil tema ini dalam amanat perpisahanNya itu karena Yesus tahu bahwa akan ada banyak perbedaan, percecokan, perselisihan dan banyak hal lain yang mau memisahkan kita dari Kasih Tuhan.
Maka Yesus memperingatkan para muridNya untuk selalu tinggal dalam kasihNya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Mei 2023, Tinggallah di Dalam KasihKu
Ungkapan Yesus untuk tinggal dalam KasihNya itu berarti Kasih Yesus itu tinggal dan hidup dalam diri kita.
Kita menjadikan Kasih Yesus itu sebagai landasan hidup kita sendiri supaya dengan itu Kasih Yesus itulah yang kita bawa kepada siapa saja atau kemana saja kita pergi.
Dengan begitu Kasih Yesus itu pun bisa hidup dan tinggal bersama orang lain.
Maka semua perbedaan itu bisa teratasi karena semua kita sudah dipenuhi oleh Kasih Yesus itu sendiri.
Karena hanya dalam Kasih Yesus itulah kita dipersatukan dan bukan diceraiberaikan.
Namun dalam hidup kebersamaan kita, ketika sudah menjadi raja-raja kecil di rumah, di komunitas, di kantor, di paroki, dalam masyarakat dan seterusnya, kita kadang menjadi biang perpecahan dan mencerai-beraikan.
Kita cenderung keluar dari persekutuan Kasih Yesus karena kita ingin menjadi “raja” dalam hidup orang lain.
Kita tak sanggup menjalani hidup dalam kasih Yesus dengan mengikuti semua perintah dan kehendakNya, tetapi kita lebih cenderung mengikuti jalan kita sendiri oleh karena egoisme diri yang sangat mempengaruhi kita.
Mari kita berusaha untuk selalu tinggal dalam kasih Yesus yang berarti hidup dan kuasa Roh Tuhan sendirlah yang hidup dalam diri kita yang memampukan kita hidup sesuai kehendakNya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Mei 2023, Kamu Akan Tinggal dalam KasihKu
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita, pertama, setiap perbedaan pasti bisa diselesaikan dalam kasih persaudaraan.
Kedua, semua yang menceraiberaikan itu melawan Tuhan.
Ketiga, tinggallah selalu dalam Kasih Yesus agar kita dimampukan hidup sesuai dengan kehendak dan perintahNya.
Teks Lengkap Bacaan 11 Mei 2023

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 15:7-21
Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita.
Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.”
Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain.
Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceritakan bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-banga lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh.
Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini.
Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah.
Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan – Mzm. 96:1-2a.2b-3.10
Refr. Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.
Bait Pengantar Injil – Yohanes 10:27
Refr. Alleluya.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
Bacaan Injil – Yohanes 15:9-11
Perintah supaya saling mengasihi
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Demikianlah sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.