Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 10 Mei 2023, Akulah Pokok Anggur

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Akulah Pokok Anggur.

|
Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 10 Mei 2023 dengan judul Akulah Pokok Anggur. 

Salah satunya adalah soal sunat dan tidak disunatkan. Banyak anggota jemaat yang sudah bergabung yang berasal dari kalangan bangsa Yahudi untuk mempertahankan tradisi dari Nabi Musa bahwa semua pengikutnya selalu disunat dan menjadi tradisi bagi bangsa Yahudi.

Sedangkan di luar bangsa Yahudi yang mau bergabung dalam jemaat juga harus disunat.

Namun Paulus dan Barnabas tidak menerima begitu saja anjuran ini dan butuh diskusi untuk melihat bersama tentang tradisi ini.

Paulus dan Barnabas yang telah mengajarkan banyak hal dan menerima banyak orang dan membaptis mereka menjadi anggota jemaat dari orang-orang dari bangsa lain yang tidak mengenal tradisi bangsa Yahudi.

Maka Paulus dan Barnabas meminta para rasul dan penatua di Yerusalem untuk berdiskusi soal ini.

Mereka mengajarkan kepada kita tentang pentingnya dalam persekutuan untuk tetap saling menerima satu dengan yang lain segala perbedaan lalu berdiskusi bersama agar bisa menemukan jalan keluar yang baik dalam satu masalah atau persoalan yang dihadapi.

Antara tradisi yang telah dibawa turun temurun yang dianggap telah membawa berkat tapi juga harus diingat bahwa Tuhan pun berkarya di luar dari tradisi dan budaya kita.

Dan kita sering sekali mempertahankan dengan sangat kuat tradisi sampai harus menolak semua yang tidak sejalan adalah bukan orang yang layak diterima.

Kita membuat satu patokan dari perspektif manusia dan lupa mendudukkan kehendak Tuhan. Kita seringkali sangat memperhatikan tradisi ciptaan manusia dari pada kehendak Tuhan yang mau dilakukan.

Bahkan begitu mempertahankan tradisi sampai-sampai membuat pemisahan dan menolak orang lain yang tidak sepaham dengan tradisi yang dibangun.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 8 Mei 2023, Tahan Banting dan Pantang Mundur

Kita begitu gampang untuk mengkotak-kotakkan Tuhan dalam tradisi yang sudah dibangun turun-temurun itu, tetapi lupa bahwa Tuhan kitalah yang membuat perbedaan itu dengan sekat-sekat yang kita ciptakan sendiri untuk Tuhan padahal Tuhan itu universal dan bisa berkarya dalam banyak bentuk bahkan di luar dari tradisi kita sendiri.

Yang paling penting dalam hal ini adalah bukan soal tradisinya tetapi kebersatuan kita dengan Tuhanlah yang menentukan dan bukan tradisi.

Tradisi itu hanya cara atau jalan menuju kepada Tuhan. Karena yang terpenting untuk Tuhan adalah relasi kedekatan dengan Tuhan sebagai sumber dan kekuatan kita, itulah yang perlu kita bangun entah melalui tradisi ataupun tanpa tradisi itu.

Untuk itulah Yesus menyebut diriNya sebagai Pokok Anggur. Yesus dalam amanat perpisahanNya dengan para muridNya itu, mengambil banyak tema dalam amanatNya. Roti hidup, Penghibur (Roh Kudus), Rumah Bapa, dan lainnya, termasuk hari ini tentang Pokok Anggur.

Barangsiapa tinggal di dalamNya atau bersatu dengan Pokok Anggur itu, maka akan menghasilkan banyak buah. Inilah yang benar.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved