Pilpres 2024
Elektabilitas Prabowo Makin Moncer, Perlahan Gusur Ganjar Pranowo Lalu Tinggalkan Anies Baswedan
Prabowo Subianto perlahan-lahan menggeser posisi Ganjar Pranowo yang selama ini bertengger pada posisi teratas survei elektabilitas calon presiden.
POS-KUPANG.COM - Prabowo Subianto perlahan-lahan menggeser posisi Ganjar Pranowo yang selama ini bertengger pada posisi teratas survei elektabilitas calon presiden di Pilpres 2024.
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu makin moncer di tengah persaingan elektabilitas tiga kader yang bakal maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Hasil terbaru itu ditampilkan lembaga penelitian SPIN atau Survey dan Polling Indonesia, yang melakukan survei elektabilitas calon presiden 2024 pada akhir April hingga awal Mei 2023.
Dari survei tersebut terungkap hasil bahwa Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meraih posisi teratas dari dua rival lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu disebut-sebut bakal diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang merupakan sinergi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
Dalam survei tersebut, Prabowo Subianto meraih 36,9 persen, disusul Ganjar Pranowo menorehkan 17,2 persen dan Anies Baswedan di urutan terakhir dengan 17 persen.
"Prabowo Subianto meraih 36,9 persen, Ganjar Prabowo 17,2 persen, Anies Baswedan 17 persen. Belum punya pilihan 28,9 persen," kata Direktur SPIN, Igor Dirgantara, Senin 8 Mei 2023.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Temui Lagi Prabowo Subianto di Akhir April, Fakta Terungkap di Media Sosial
Dikatakannya, ada beberapa faktor yang membuat Prabowo Subianto unggul dari dua figur lainnya. Salah satunya adalah kinerja Prabowo Subianto sebagai yang terbaik dalam kapasitas Menteri Pertahanan RI di Kabinet Indonesia Maju.
"Berikutnya, endorsement Jokowi yang dilakukan secara terbuka dan konkrit dan melalui Musyawarah Relawan (Musra)," ujarnya.
Dukungan Prabowo sebagai capres 2024 yang paling diminati publik, juga muncul dalam berbagai Musra yang diprakarsai oleh gabungan relawan Jokowi.
Selain itu, Prabowo juga dinilai sebagai sosok yang dekat dengan rakyat. Citranya juga dipersepsikan sebagai figur yang tegas dan berwibawa.
"Ini efek dari seringnya Presiden Jokowi mengajak Prabowo mengunjungi berbagai daerah, ke pasar-pasar, menghadiri acara kenegaraan, acara partai politik, bahkan acara pernikahan keluarga sejumlah tokoh."
Semua hal ini, lanjut Igor membawa efek positip bagi Prabowo. Itu juga memperlihatkan bahwa chemystri antara Presiden Jokowi dan Prabowo demikian kuat.
Survei SPIN terbaru tersebut, dilaksanakan 27 April- 4 Mei 2023 dengan jumlah responden 1.230 orang. Ada pun responden yang ikut dalam survei tersebut, berusia 17 tahun ke atas atau sudah sudah menikah.
Sampelnya tersebar di 34 provinsi, dengan teknik sampel Random Digit Dialing (RDD) menggunakan Simple random sampling pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar ± 2,8 persen.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui telepon/smartphone.
Kader Jangan Reaktif
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta semua kader Gerindra untuk tidak reaktif merespon beragam cara publik yang belakangan ini terus mencecar Prabowo Subianto.
Ajakan Sufmi Dasco Ahmad itu menyusul makin banyaknya serangan segelintir pihak kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.
Saat ini, katanya, semakin masif serangan oknum terhadap Prabowo Subianto. Serangan ini memperlihatkan adanya kekhawatiran kalau Ketua Umum Partai Gerindra itu menang dalam Pilpres 2024.
"Kepada kader Gerindra di mana pun berada, akhir-akhir ini semakin masif serangan terhadap Pak Prabowo," ujar Dasco dalam intruksi harian melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu 6 Mei 2023.
Serangan-serangan tersebut, lanjut Dasco menandakan bahwa saat ini ada pihak yang takut, ada pihak yang khawatir kalau Prabowo Subianto akan memenangkan Pilpres 2024.
Baca juga: Presiden Jokowi Titip Pesan Spesial ke Prabowo Subianto: Indonesia Berpotensi Jadi Negara Maju
Meski dihantam dengan berbagai pandangan miris, lanjut Sufmi Dasco Ahmad, para kader Gerindra di Indonesia hendaknya tidak merespon serangan tersebut.
"Biarkanlah semua itu berlalu. Jangan satu pun kader yang menanggapinya, apalagi dilakukan dengan cara membabibuta. Saya minta kader-kader Partai Gerindra tidak membalas serangan itu dengan cara brutal," tandasnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.