KKB Papua

Susi Pudjiastuti Menangis: Saya Bantu Banyak Orang Papua Tapi Mengapa Balasannya Begini?

Founder PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti menangnis ketika mengungkapkan fakta tentang betapa banyaknya bantuan yang diberikan ke Papua.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
SUSI MENANGIS - Susi Pudjiastuti, Foundur Susi Air, menangis. Ia meneteskan airmata karena tak kuasa menahan emosi pasca pesawatnya dibakar dan pilotnya disandera sampai sekarang. "Apa salah saya?" ujar Susi sembari menangis. 

POS-KUPANG.COM - Founder PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti tak kuat menahan gejolak hati, ketika mengungkapkan fakta tentang betapa banyaknya bantuan yang telah ia berikan kepada orang-orang di Papua.

Apesnya, setelah begitu banyak bantuan dialirkan ke Papua, ia justeru mendapatkan perlakuan yang kontraproduktif. Pesawat Susi Air miliknya malah dibakar oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Yang membuat Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI ini tak mampu menahan amarah, adalah seusai pesawatnya dibakar, pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens juga disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut.

Makanya ketika berbicara dengan Pendeta Karel Phil Erari melalui ponselnya, Susi Pudjiastuti langsung mengungkapkan rasa hatinya kepada sang Hamba Tuhan tersebut.

Susi meluapkan semua emosinya kepada Pendeta Karel Phil Erari yang juga tokoh Papua itu. Bahkan percakapan melalui sambungan telepon itu kini viral di media sosial.

Susi Pudjiastuti sendiri telah mengizinkan kalau rekaman pembicaraannya tersebut boleh ditayangkan sebagai pemberitaan.

"Saya tuh jahat apanya Pak Phil? Coba cari kejahatan saya di Papua?" tutur Susi sebagaimana dikutip dari rekaman telepon yang diterima Kompas.com, Sabtu 6 Mei 2023.

Baca juga: Tempat Persembunyian KKB Papua Digerebek, 9 Pemuda dan Barang Bukti Diamankan, Begini Ceritanya

"Iya, saya cari makan di Papua. Tapi, saya bantu orang Papua juga banyak," sambungnya.

Pendeta Karel Phil juga membenarkan bahwa Susi Pudjiastuti memang selalu membantu masyarakat Papua dengan ikhlas.

Susi kemudian menjelaskan bahwa dalam sehari, maskapainya bisa memberangkatkan 70 hingga 90 penerbangan ke wilayah-wilayah pegunungan Papua.

Penerbangan itu tak saja mengangkut penumpang, tetapi juga membantu transportasi warga, membawa bahan makanan, obat-obatan, membawa bantuan untuk anak-anak Papua dan lainnya.

"Di semua tempat bisa saya bantu. Saya cuci luka anak anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik? Apa, apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?" ujar Susi Pudjiastuti bernada retoris.

Ia lantas menyebutkan bahwa dirinya sempat merasa senang setelah mendengar KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua tentang pilos Susi Air.

Namun, dua hari berselang, malah dua pasukan TNI ditembak mati oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

"Itu kan apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian bunuh putra-putra bangsa. Saya jadi lebih marah lagi. Mau diambil apa?" ujarnya.

Susi pun mengungkapkan bahwa pasukan TNI yang baru-baru ini ditembaki oleh KKB di Distrik Mugi-Mam, merupakan pasukan yang dipersiapkan untuk mengevakuasi pilot Philips.

Menurut Susi Pudjiastuti, pasukan itu terdiri dari prajurit-prajurit muda. Mereka bukan pasukan tempur.

"Bukan pasukan tempur. Tapi mereka ditembaki begitu saja, ya saya marah. Ikut marah. Anak istri para prajurit itu itu bagaimana? Terpikirkan kah oleh Egianus (Kogoya) dan kawan kawan?" kata Susi.

Susi kemudian tak kuasa menahan tangis saat berdialog dengan pendeta Karel Phil Erari.

"Saya bicara dengan bapak, saya nangis karena marah. Tidak adil, kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri cari makan untuk menghidupi ratusan ribuan orang, kalian aniaya," ujar Susi.

"Marah saya Pak Phil," katanya lagi yang diikuti suara terisak.

Menanggapi cerita Susi Pudjiastuti, Karel Phil meminta maaf. Ia menyampaikan rasa simpati untuk Susi.

"Saya ikut menangis bersama Bu Susi. Sehat-sehat Bu Susi, God bless you," ujar Karel Phil.

Kemudian, Susi meminta maaf karena dia sampai menangis. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengaku tak kuasa menahan kemarahan dan kejengkelannya.

Sebagaimana diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023.

Tak hanya membakar, faksi ini juga menyandera sang pilot yang hingga detik ini tak kunjung dibebaskan KKB.

Dalam upaya pembebasan Philips, KKB sedianya sudah membuka diri untuk melakukan negosiasi.

Baca juga: Setelah 2 Tahun Tinggal di Hutan Gegara KKB Papua, Adam Fatete Kini Pulang Bersama TNI

Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, mereka justru menembaki personel TNI dari Satuan Tugas Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023.

Setidaknya ada empat personel yang gugur. Mereka adalah Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prajurit Dua (Prada) Sukra. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved