Pilpres 2024

Pertemuan Jokowi dan 6 Ketum Parpol Bahas Koalisi Pasca PDIP Putuskan Ganjar Capres

Pertemuan Presiden dengan enam ketum parpol koalisi, Selasa 2 Mei 2023 malam digelar untuk mendiskusikan situasi politik pasca penetapan Ganjar capres

Editor: Agustinus Sape
DOKUMENTASI HUMAS PAN via Kompas.id
(Dari kiri) Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono saat menghadiri Silaturahmi Ramadhan di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu 2 April 2023. 

Rencana pertemuan itu kembali disampaikan Zulkifli seusai bertemu dua ketua umum parpol dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Kamis 27 April 2023 malam.

Ajakan bertemu, menurut Zulkifli, setelah dirinya bertanya soal dinamika politik pasca-keputusan PDI-P mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capresnya pada 21 April lalu. ”Nanti aja, kita akan kumpul. Mudah-mudahan nanti cari waktu yang tepat. Bapak (Presiden) akan mengundang ketua-ketua umum partai untuk silaturahim,” ucap Zulkifli menirukan pernyataan Presiden.

Setelah PDI-P memutuskan Ganjar, dinamika politik memang meningkat. PPP menyusul memutuskan mengusung Ganjar. Adapun dua parpol lain dalam KIB belum memutuskan.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto justru terlihat berulang bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang partainya berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Selain itu, ia juga bertemu Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Di tengah dinamika itu, Zulkifli terus menyuarakan soal gagasan koalisi besar yang pernah disebutnya koalisi kebangsaan. Kelanjutan dari gagasan itu, menurutnya, menanti pertemuan dengan Jokowi.

Baca juga: Jokowi Kumpulkan Ketua Umum Partai Koalisi, NasDem tak Diajak

Gagasan koalisi besar pertama kali muncul awal April lalu saat Presiden bertemu lima ketua umum parpol pendukung pemerintah, yakni dari Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PPP. Saat itu, PDI-P belum memutuskan capres yang diusung.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR menilai tidak mudah koalisi besar terbentuk. Utamanya karena setiap parpol punya kepentingan masing-masing untuk Pilpres 2024.

PDI-P telah memutuskan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, Gerindra mengusung Prabowo Subianto, Golkar ingin Airlangga Hartarto, PKB ingin Muhaimin Iskandar. Adapun dua parpol lainnya, yakni PAN dan PPP, punya keinginan sendiri-sendiri terkait bakal cawapres yang perlu diusung. PAN mengusulkan Menteri BUMN Erick Thohir, sedangkan PPP ingin anggota partainya yang jadi cawapres.

Meski demikian, pertemuan Jokowi dengan para ketua umum parpol nanti bisa menjadi kunci.

”Ketua umum partai ini kebanyakan anak buahnya semua sebagai menteri. Jadi, lobi-lobi politik dengan Pak Jokowi akan mengarah ke mana itu penting, apakah Pak Jokowi sepenuhnya ke Ganjar atau ke Pak Prabowo demi kelanjutan program pemerintahan Jokowi,” ujar Hanta Yuda.

(kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved