Opini
Opini Dr. Yonas KGD Gobang: Inovasi Merdeka Belajar dalam Menjembatani Kesenjangan Pendidikan
Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei sebagai titian refleksi terkai pergerakan pendidikan nasional.
POS-KUPANG.COM - Tahun ini, Indonesia kembali memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei sebagai titian refleksi terkai pergerakan pendidikan nasional dari awal para founding fathers meletakkan dasarnya hingga saat ini.
Tema HARDIKNAS tahun ini adalah: “Bergerak Bersama, Semarakkan Merdeka Belajar”, menekankan pentingnya kerja sama inovatif dalam menjembatani kesenjangan pendidikan dan membangun bangsa yang berdaya saing.
Kesenjangan pendidikan mengacu pada perbedaan dalam kesempatan dan hasil pendidikan di antara kelompok sosial yang berbeda.
Inovasi pendidikan sangat penting untuk mengatasi kesenjangan ini dan memastikan bahwa semua siswa, terlepas dari latar belakang mereka, menerima pendidikan berkualitas tinggi.
Urgensi inovasi pendidikan tidak bisa dilebih-lebihkan. Indonesia menghadapi banyak tantangan dalam sistem pendidikannya, termasuk kekurangan guru yang berkualitas, fasilitas yang tidak memadai, dan kurikulum yang ketinggalan jaman.
Baca juga: Opini Albertus Muda, S.Ag: Pendidikan Kritis dan Pemetaan Kecerdasan
Tantangan-tantangan ini telah berkontribusi pada kesenjangan pendidikan, terutama bagi siswa dari keluarga berpenghasilan rendah dan daerah pedesaan. Tanpa inovasi pendidikan, para siswa ini akan terus tertinggal dari rekan-rekan mereka dan kehilangan kesempatan untuk pengembangan pribadi dan profesional.
Inovasi dan Teknologi Komunikasi
Inovasi dalam pendidikan dapat mengambil banyak bentuk, seperti menggunakan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran, mengadopsi metode pengajaran baru, dan mengembangkan kurikulum yang relevan dan menarik.
Dengan merangkul inovasi, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efektif yang memenuhi beragam kebutuhan siswa.
Pendekatan ini tidak hanya mengatasi kesenjangan pendidikan tetapi juga mempromosikan pengembangan keterampilan penting seperti pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas.
Inovasi pendidikan juga penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia. Populasi yang berpendidikan sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan kemakmuran jangka panjang.
Dengan berinvestasi pada pendidikan dan inovasi, Indonesia dapat meningkatkan daya saing globalnya dan menarik investasi dan peluang.
Dengan itu, seiring dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, tema inovasi pendidikan menyoroti pentingnya menjembatani kesenjangan pendidikan dan mendorong daya saing bangsa.
Dengan upaya mendesak dan berkelanjutan untuk berinovasi, Indonesia dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua warganya dan mencapai potensi penuhnya sebagai sebuah bangsa.
Baca juga: Opini Ansel Deri: Vivick dan Polisi Berparas Humanis
Hingga saat ini di Indonesia, akses terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi tantangan yang signifikan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau tertinggal.
Sementara kemajuan telah dibuat, kesenjangan yang signifikan dalam akses dan lulusan tetap menghambat kemajuan ekonomi dan sosial.
Namun, solusi inovatif terus bermunculan, dan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu menjembatani kesenjangan pendidikan dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa solusi tersebut dan potensinya membawa wajah baru pendidikan Indonesia ke masa depan.
Kebutuhan Mendesak untuk Bertindak
Indonesia telah membuat langkah signifikan dalam memperluas akses pendidikan dalam beberapa tahun terakhir. Prioritas pembangunan sistem pendidikan nasional melalui program wajib belajar 12 tahun dan inisiatif merdeka belajar beberapa dari sekian aksi peningkatan kualitas pendidikan, termasuk ikhwal kualitas guru.
Akan tetapi, terlepas dari upaya ini, kesenjangan pendidikan tetap ada, terutama di daerah terpencil dan tertinggal. Anak-anak dari keluarga miskin, etnis minoritas, dan mereka yang tinggal di wilayah terluar masih menghadapi hambatan yang signifikan untuk mengakses pendidikan berkualitas.
Alhasil, kesenjangan signifikan mutu lulusan pendidikan makin membatasi peluang mobilitas sosial dan ekonomi yang lebih maju.
Konsekuensi dari ketidaksetaraan akses pendidikan berkualitas masih terasa sangat mendalam. Kondisi demikian tidak hanya memengaruhi siswa secara individu tetapi juga seluruh komunitas dan pembangunan ekonomi bangsa.
Baca juga: Opini - Catatan Dalam Pengisian Penjabat Kepala Daerah Menyongsong Pemilihan Serentak Kepala Daerah
Dengan mempertimbangkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 dan pertemuan KTT Asia mendatang, jelas bahwa menjembatani kesenjangan pendidikan harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah Indonesia, masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pendekatan Inovatif
Beruntung saat ini adalah bahwa sejumlah solusi inovatif dan praktik terbaik makin banyak digalakkan dalam menghadapi tantangan serupa. Misalnya, pendekatan berbasis masyarakat seperti program Kampung Literasi telah berhasil mempromosikan membaca dan meningkatkan hasil pendidikan di daerah pedesaan.
Platform teknologi dan pembelajaran online dapat membantu memperluas akses ke pendidikan berkualitas, terutama di daerah terpencil dengan akses terbatas ke sekolah dan perwajahan pendidik yang masih konvensional-tradisional.
Namun, untuk benar-benar menjembatani kesenjangan pendidikan, solusi ini harus ditingkatkan dan diintegrasikan ke dalam pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan lainnya.
Hal ini membutuhkan investasi yang signifikan dan komitmen jangka panjang untuk mengatasi akar penyebab kesenjangan pendidikan, termasuk kemiskinan, tantangan infrastruktur dasar, dan hambatan sosial dan budaya.
Peran Pemangku Kepentingan
Menjembatani kesenjangan pendidikan di Indonesia membutuhkan upaya bersama dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga swadaya, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri.
Baca juga: Opini Verry Guru: Belajar dari Petrus dan Yudas Iskariot
Pemerintah harus memprioritaskan pendidikan dan berkomitmen pada kebijakan dan program yang menjamin akses yang sama ke pendidikan berkualitas untuk semua anak bangsa.
Organisasi masyarakat sipil, LSM, dan entitas sektor swasta dapat memainkan peran penting dalam mendukung dan melengkapi upaya pemerintah, khususnya di bidang seperti pelatihan guru, pengembangan kurikulum, dan investasi infrastruktur, semisal program ASTRA yang tengah berjalan di sejumlah wilayah di NTT saat ini.
Komponen masyarakat, orang tua, guru, dan tokoh masyarakat dapat bekerja sama untuk mempromosikan pendidikan dan memastikan bahwa anak-anak dapat mengakses dan memperoleh manfaat dari kesempatan pendidikan.
Hal ini membutuhkan perubahan pola pikir dan pengakuan akan pentingnya pendidikan sebagai pendorong kesuksesan individu dan masyarakat.
Terlepas dari tantangan dan hambatannya, ada alasan untuk optimis dalam menjembatani kesenjangan pendidikan di Indonesia.
Ada banyak kisah sukses dan pendekatan inovatif yang telah menunjukkan keefektifannya dalam meningkatkan akses dan mutu hasil pendidikan. Kuncinya adalah meningkatkan terapan solusi berdampak yang makin masif dan berkelanjutan.
Dengan mengutamakan pendidikan dan investasi riset dan pengembangan pendidikan yang inovatif, Indonesia dapat membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warganya, dan mewujudkan potensinya sebagai salah satu pemimpin di kawasan Asia dan dunia.
Saatnya mengambil tindakan dan mewujudkan pemerataan akses pendidikan berkualitas bagi setiap anak di Indonesia.
Oleh karena itu, menjembatani kesenjangan pendidikan di Indonesia melalui aksi nyata adalah prioritas mendesak yang membutuhkan solusi inovatif dan upaya bersama dari semua pemangku kepentingan.
Baca juga: Opini - Waspada, Handphone Membuat Dunia Semakin Tua
Dengan demikian, Indonesia dapat membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warganya dan memenuhi potensinya sebagai pemimpin kawasan dan dunia yang disegani kini dan di masa depan.
Melangkah Maju: Membangun Masa Depan
Tema peringatan Hari Pendidikan Nasional di Indonesia tahun ini adalah “Bergerak Bersama, Hidupkan 'Bebas Belajar'”.
Tema ini menggarisbawahi perlunya kerja sama dan partisipasi aktif dalam mewujudkan inisiatif reformasi “Kebebasan Belajar” (Freedom of Learning).
Melalui inisiatif ini, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membuatnya lebih mudah diakses oleh seluruh warga negara Indonesia.
Salah satu aspek penting dari Merdeka Belajar adalah inovasi pendidikan. Inovasi sangat penting dalam mengatasi kesenjangan pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efektif.
Dengan bekerja sama dan merangkul pendekatan pendidikan yang inovatif, kami dapat menyediakan semua siswa dengan pendidikan berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan mereka dan mempersiapkan mereka untuk sukses.
Untuk mencapai tujuan ini, kita harus berinvestasi pada guru yang berkualitas, fasilitas modern, dan kurikulum terkini. Kami juga perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pembelajaran dan memastikan bahwa siswa memiliki akses ke sumber daya dan alat digital.
Dengan bergerak bersama dan memeriahkan inisiatif "Kebebasan Belajar", kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh masyarakat Indonesia, apapun latar belakang dan lokasinya.
Baca juga: Opini - Pandemi Covid-19 dan Kreativitas Guru
Selain meningkatkan hasil pendidikan, inisiatif "Merdeka Belajar" juga mempromosikan pengembangan keterampilan penting seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas.
Keterampilan ini sangat penting untuk kesuksesan pribadi dan profesional, serta untuk pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia.
Melalui inisiatif "Merdeka Belajar", kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efektif. Kita harus berinvestasi dalam guru yang berkualitas, fasilitas modern, dan kurikulum terkini untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada semua siswa.
Kita juga perlu merangkul teknologi untuk meningkatkan pembelajaran dan memastikan bahwa siswa memiliki akses ke sumber daya dan alat digital.
Tapi kita tidak bisa melakukan ini sendirian. Kita harus bergerak bersama dan bekerja sama menuju tujuan bersama. Dengan memeriahkan inisiatif "Merdeka Belajar", kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi bangsa dan warga negara kita.
Bersama-sama, kita dapat menjembatani kesenjangan pendidikan dan mempromosikan pengembangan keterampilan penting seperti pemikiran kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas.
Jadi mari kita bersatu dan membuat suara kita didengar. Mari rayakan Hari Pendidikan Nasional dengan menunjukkan komitmen kita untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Mari bergerak bersama, ramaikan "Merdeka Belajar", dan ciptakan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. (Dr. Yonas Klemens Gregorius Dori Gobang, S.Fil., M.A/Pakar Ilmu Komunikasi, Associate Professor di Universitas Nusa Nipa Indonesia Maumere)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.