Konflik Sudan
Konflik Sudan, Dua Faksi Setuju Perpanjang Gencatan Senjata Tapi Pertempuran Terus Berlanjut
Ratusan orang telah tewas dan puluhan ribu orang telah melarikan diri untuk hidup mereka dalam dua minggu konflik antara tentara dan saingannya, RSF.
Sementara itu, warga Nigeria yang terlantar yang dievakuasi dari Sudan yang dilanda perang, ke Kairo, ibu kota Mesir, mungkin harus menunggu lebih lama di bandara, karena pemerintah Mesir telah menolak izin pendaratan maskapai Air Peace.
Maskapai berencana untuk mengerahkan pesawatnya ke Mesir kemarin untuk memulai pengangkutan udara pagi ini tetapi tidak dapat dilakukan karena penolakan ini.
Ingatlah bahwa Chief Executive Officer Air Peace, Allen Onyema, secara sukarela memilih siswa Nigeria yang telantar dari Mesir secara gratis.
Namun, hingga kemarin, pemerintah Mesir bersikeras harus ada persetujuan diplomatik dari pemerintah federal sebelum pesawat Air Peace diberikan izin mendarat di bandaranya.
Membuat pengungkapan dalam sebuah wawancara di Channels Television, Chief Executive Officer Air Peace, Allen Onyema, meminta pemerintah federal untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulangkan siswa Nigeria.
Dia berkata: “ Dalam lima jam terakhir, pilot kami telah menunggu di Bandara Internasional Murtala Mohammed. Mesir belum memberi kami izin pendaratan. Perencana penerbangan Air Peace memberi tahu kami bahwa mereka (Mesir) pada awalnya menolak, mengatakan sampai ada persetujuan diplomatik dari pemerintah Nigeria, mereka tidak akan memberikannya.
“Jadi, kami meminta pemerintah Nigeria untuk menyampaikan kepada mereka. Menteri Luar Negeri berada di atas permainan.
“Tentu saja Duta Besar kita di Mesir, Nura Abba Rimi, melakukan pekerjaan besar di sana. Dia telah bekerja tanpa lelah, dia tidak tidur berhari-hari, dia berlarian melakukan apa yang harus dia lakukan. Yang kami tunggu hanyalah izin pendaratan. Saat kami mendapatkannya, Air Peace akan mengudara ke Mesir.”
Dia menyatakan dengan tegas bahwa sikap Air Peace bebas, mengungkapkan ketidaksenangan atas komentar di media sosial, bergerak.
“Yang kami lakukan adalah untuk memupuk persatuan dan cinta bangsa. Saya tidak suka beberapa hal yang saya lihat di media sosial. Ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan etnis di Nigeria, bukan untuk menciptakan ketidakharmonisan. Saya mohon Nigeria untuk melihat ini sebagai panggilan nasional.
“Saya tidak meminta uang kepada siapa pun dan tidak ada yang menawari saya uang. Kami melakukan ini untuk membuat warga kami dievakuasi. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, maka tentu saja pemerintah dapat turun tangan untuk membantu mengimbangi tagihan tersebut karena satu orang saja tidak dapat menanggungnya. Juga, maskapai lain dapat bergabung.”
(reuters.com/cityreviewss.com/vanguardngr.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.