Berita Kota Kupang

Dosen FKM UCB Kupang, Vinsen Making Tegaskan Formalin Bukan Pengawet Makanan

Formalin dikenal luas sebagai bahan pembunuh hama (desinfektan) dan banyak digunakan dalam industri lainnya.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.PRIBADI
Dekan Fakultas Kesehatan UCB, Vinsen Belawa Making SKM.,M.Kes 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dekan Fakultas Kesehatan UCB Kupang, Vinsen Belawa Making, S.KM, M.Kes menilai Makanan segar seperti buah-buahan, ikan, daging dan produk lainnya biasanya sangat rentan untuk terkontaminasi formalin. 

Keadaan makanan yang terkontaminasi formalin ini cenderungnya dilakukan secara sengaja oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab dengan tujuan agar produk makanan tersebut dapat awet dalam jangka waktu yang lebih lama. 

Makanan tanpa pengawet biasanya akan mudah rusak karena pengaruh mikroorganisme, hal inilah yang menjadi penyebab kenapa makanan sangat rentan terkontaminasi formalin secara sengaja. 

Ciri-ciri buah yang terkontaminasi formalin yaitu bentuk yang lebih keras, warna yang lebih kusam dari buah segar biasanya dan yang paling sering adalah jarang dihinggapi serangga. 

Baca juga: 35 Tim Ikuti Turnamen Bola Voli Nunhila Cup I 2023, Dibuka Penjabat Wali Kota Kupang 

Sebab untuk kriteria buah-buahan segar mudah menarik banyak serangga.

Terkait Dampak mengkonsumsi makanan mengandung formalin, tentu saja mempengaruhi kesehatan organ tubuh manusia. Efek langsung pada tubuh manusia yaitu mual, muntah, pusing, iritasi, alergi, mata kemerahan, rasa terbakar.

Untuk efek jangka panjang formalin bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada tubuh manusia. Dengan penumpukan formalin pada tubuh manusia akan terakumulasi dan dapat menyebabkan penyakit kronik seperti gagal ginjal, sirosis hati dan lainnya.

Formalin dikenal luas sebagai bahan pembunuh hama (desinfektan) dan banyak digunakan dalam industri lainnya.

Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 % sebagai pengawet.

Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1 % ) digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pemcuci piring, pelembut, perawat sepatu, sampo mobil, lilin dan pembersih karpet.

Sedangkan dalam konsentrasi yang lebih besar biasa digunakan untuk industri fotografi, bahan pembuat kaca, bahan perekan untuk kayu lapis (plywood) dan masih banyak lagi kegunaan dari formalin.

Formalin tidak dijual bebas dan Formalin tidak digunakan sebagai bahan pengawet makanan. (zee)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved