Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 25 April 2023, Kata dan Perbuatan Kita Menjadi Injil

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Kata dan Perbuatan Kita Menjadi Injil.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Selasa 25 April 2023 dengan judul Kata dan Perbuatan Kita Menjadi Injil. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Kata dan Perbuatan Kita Menjadi Injil.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 1 Petrus 5: 5b-14, dan bacaan Injil Markus 16: 15-20, Pesta Santu Markus Pengarang Injil.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 25 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Hari ini Gereja merayakan Pesta Santu Markus, Pengarang Injil.

Santu Markus menutup injilnya dengan cerita tentang penampakan Tuhan Yesus kepada kesebelas murid sebelum Dia naik ke Surga.

Kepergian Yesus merupakan akhir kehadiranNya secara fisik di dunia. Peristiwa ini sekaligus menjadi awal kehadiranNya dalam bentuk lain.

Estafet pewartaan kabar gembira pun beralih ke tangan para rasul. Yesus mengutus mereka untuk mewartakan kabar keselamatan itu kepada segala makhluk, bukan saja kepada satu kelompok atau satu bangsa.

Dengan berbagai cara para rasul, para misionaris dan semua pengikut Kristus telah melaksanakan amanat ini sepanjang sejarah Gereja.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 25 April 2023, Pergilah ke Seluruh Dunia

Santu Markus merupakan salah satu tokoh penting dalam karya pewartaan Gereja, meskipun dia tidak termasuk dua belas rasul.

Dia lahir di Yerusalem sebagai orang Yahudi dengan nama asli Yohanes Markus.

Pada saat Yesus mati, kemungkinan Markus masih muda. Namun dia menjadi saksi bagi pertumbuhan jemaat kristen awal.

Markus muda menemani Santu Paulus dan Santu Barnabas, sepupunya, dalam perjalanan misi mereka yang pertama.

Rupanya dia belum terlalu matang bagi karya yang sulit itu sehingga meninggalkan mereka di Perga dan kembali ke rumah.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved