Breaking News

KKB Papua

Pilot Susi Air Jadi Tameng Hidup KKB Papua, Ketika Indonesia Bergerak, Phillips Terancam Dibunuh

Pilot Susi Air, Phillips Mark Merthens rupanya jadi tameng hidup bagi KKB Papua. yang hingga kini terus bergerak merongrong keututan NKRI.

|
Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
TAMENG HIDUP - Pilot Susi Air ternyata dijadikan sebagai tameng hidup bagi KKB Papua. Saat Indonesia bergerak, pilot Phillips Mark Merthens malah diancam akan dibunuh. Bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun dikerahkan untuk serang TNI Polri. 

POS-KUPANG.COM - Phillips Mark Merthens, pilot Susi Air,  rupanya menjadi tameng hidup bagi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang hingga kini terus bergerak merongrong keutuhan NKRI.

Sosok pria berkewarganegaraan Selandia Baru itu ternyata menjadi perisai bagi Kelompok Separatis Teroris dalam melancarkan aksinya.

Hal tersebut disampaikan Menkopolhukam, Mahfud MD terkait masih sulitnya prajurit TNI Polri dalam membebaskan pilot Susi Air dari tangan KKB Papua.

Dikatakannya, ada dua hal yang membuat prajurit TNI kesulitan dalam membebaskan tawanan itu dari kawanan pengacau pimpinan Egianus Kogoya.

Pertama, lanjut MahfuD MD, yakni tawanan itu dijadikan tameng hidup. Ketika Indonesia (prajurit TNI Polri) bergerak, tawanan itu diancam dibunuh.

"Sandera ini dijadikan tameng hidup, ketika kita akan bergerak, ia diancam untuk dibunuh."

Padahal, lanjut dia, Indonesia harus menyelamatkan pilot tersebut dari tangan KKB. Apalagi pilot itu warga negara asing (WNA) sebagai negara yang berada di negara ASEAN.

Baca juga: KKB Papua Pamer Senjata Hasil Rampasan dari Prajurit TNI

"Kalau kita cuma sekedar menumpas itu, tidak sulit," tandas Mahfud MD sebagaimana dikutip Pos-Kupang.Com dari Tribunnews yang melansirnya dari Kompas TV, Minggu 23 April 2023.

Alasan kedua, lanjut Mahfud MD, yakni para anggota KKB itu menjadikan warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak, sebagai tameng.

TUTUP AKSES – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto meminta pemerintah untuk menutup akses KKB Papua ke luar negeri. Ini harus dilakukan demi menjaga keutuhan NKRI dari tindakan separatis yang dilakukan KKB. Aksi KKB itu sudah lebih pada gerakan separatis, sehingga semua instrument negara dikerahkan untuk mengatasinya.
TUTUP AKSES – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto meminta pemerintah untuk menutup akses KKB Papua ke luar negeri. Ini harus dilakukan demi menjaga keutuhan NKRI dari tindakan separatis yang dilakukan KKB. Aksi KKB itu sudah lebih pada gerakan separatis, sehingga semua instrument negara dikerahkan untuk mengatasinya. (POS-KUPANG.COM/kolase foto)

"Makanya kita harus bersabar dan sekarang pemerintah sedang menyusun langkah-langkah yang tetap menjamin keamanan sandera dan keselamatan sandera dan masyarakat sipil."

"Itu tugas negara untuk melindungi warga sipil yang tidak berdosa," jelas Mahfud MD.

Sampai saat ini, lanjut Mahfud MD, negara tidak pernah diam dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Pemerintah dan TNI-Polri terus mencari solusi agar masalah ini cepat terselesaikan. "Kita tidak pernah diam," ungkap Mahfud.

Untuk diketahui, sampai saat ini pemerintah Indonesia belum berhasil menyelamatkan pilot Susi Air yang disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Dalam upaya pembebasan tersebut, satu persatu prajurit TNI gugur ditembak KKB Papua.

Pada Sabtu 15 April 2023, misalnya, satu prajurit dari Satgas Batalyon Infanteri Yonif Raider 321/Galuh Taruna (Yonif R 321/GT), Pratu Miftahul Arifin, gugur dihabisi KKB.

Pratu Miftahul Arifin gugur saat terlibat dalam insiden baku tembak dengan KKB Papua di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pukul 16.30 WIT.

Baca juga: KKB Papua Surati Australia dan Selandia Baru Minta Bantuan Senjata dan Roket

Selang beberapa hari kemudian, ditemukan lagi tiga prajurit TNI yang tewas terkena tembakan.

Sementara pekan lalu, ditemukan lagi jenazah Pratu F, juga dalam keadaan telah meninggal dunia. Pratu F tewas dalam insiden baku tembak tersebut.

Resahkan Masyarakat

Hingga saat ini, aksi kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata di beberapa wilayah pegunungan Papua, meresahkan masyarakat.

Menanggapi fakta tersebut, tokoh adat Papua, Yanto Eluay, melontarkan pernyataan tegas. Ia mengatakan tindakan itu sangat mengganggu sehingga harus dihentikan.

“Apa yang dilakukan kelompok-kelompok ini sangat mengganggu kesejahteraan masyarakat Papua. Makanya aksi-aksi ini harus dihentikan" tandas Yanto, Sabtu 22 April 2023, sebagaimana dilansir dari Tribun-Papua.com.

Yanto juga meminta agar semua pihak harus terus menyuarakan kekejaman kelompok tersebut, sehingga teror yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua itu harus segera diakhiri.

"Sebagai masyarakat adat, kita harus menjaga keutuhan negara ini. Kita juga berkomitmen untuk menciptakan kedamaian, sehingga tanah Papua pun damai," ungkap Yanto.

KKB Itu Teroris

Tokoh Muda Papua, Ali Kabiay, menyatakan sikap sebutkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan kroni-kroninya sebagai teroris.

Mengutip Tribun-Papua.com, hal itu disampaikan Ali merespons gugurnya seorang anggota TNI yang bertugas membebaskan Pilot Susi Air.

"Kami tentu menyampaikan turut berduka cita atas kehilangan prajurit TNI sebanyak 4 orang yang gugur dan merupakan kebanggaan bangsa, serta saya yakin mereka diterima di sisi Tuhan karena mempertaruhkan nyawanya dengan melawan teroris," ujar Ali, Kamis 20 April 2023.

Menurutnya, KKB atau simpatisan OPM ini adalah teroris karena dari pola mereka melakukan pengerusakan fasilitas umum, bahkan membakar sekolah.

Itu, kata Ali, sebenarnya dapat dikategorikan dalam kelompok teroris.

"Untuk itu, narasi-narasi yang dibangun oleh para elite yang sangat mencintai bangsa Indonesia harus menggunakan sebutan Kelompok Teroris Papua karena mereka sudah tidak lagi bisa dikategorikan KKB," ujar Ali.

Baca juga: Rizki Natakusumah Angkat Bicara: Kemlu RI, Umumkanlah Kepada Dunia, KKB Papua itu Musuh Bersama

Pihaknya memercayai TNI dan Polri dalam rangka menciptakan perdamaian di Papua.

"Tetapi, yang ingin saya sampaikan di sini, TNI dan Polri tidak akan pernah mundur sejengkal pun karena akan terus menjaga kedaulatan NKRI," tegas Ali

Ali percaya, TNI atau pihak keamanan mempunyai strategi-strategi tertentu untuk mengatasi kelompok teroris tersebut. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved