Berita Nasional

Perkosa Anak Tiri Berkali Kali Saat Ramadhan, Pria di Nunukan Menyangkal: Saya Khilaf

Di hadapan polisi, pria asal Bulukumba, Sulawesi Selatan itu mengaku hanya sekali memperkosa Bunga, anak tirinya berusia 15 tahun dari istri sirinya

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Ilustrasi - Kasus ayah perkosa anak tiri berkali kali saat Ramadhan di Nunukan Kalimantan Utara, pelaku malah menyangkal. 

POS-KUPANG.COM, NUNUKAN – Pelaku pemerkosaan anak tiri di Nunukan Kalimantan Utara berinsial JM (33) menyangkal laporan keluarga. 

Di hadapan polisi, pria asal Bulukumba, Sulawesi Selatan itu mengaku hanya sekali memperkosa Bunga, anak tirinya berusia 15 tahun dari istri sirinya. 

Ia menyangkal telah memperkosa anak tirinya berkali kali. Ia hanya mengaku khilaf dan hanya memperkosa putri tirinya sekali.

"Pengakuannya (pelaku) baru sekali, pada Maret 2023, tepat hari ke 3 puasa. Saat ini masih kami periksa intensif agar sinkron dengan keterangan korban serta saksi," kata Kapolsek Nunukan Kota, Iptu Sony Dwi Hermawan terkait kasus ayah perkosa anak tiri itu.

JM sebelumnya dibekuk aparat kepolisian setempat usai dilaporkan keluarga istrinya atas dugaan pemerkosaan terhadap anak tirinya yang baru berusia 15 tahun. Perbuatan bejad pelaku JM itu, menurut keluarga dilakukan berkali-kali saat Bulan Ramadhan tahun 2023 ini. 

Sony mengatakan pelaku  JM baru menikahi ibu korban sekitar 1 tahun lalu secara siri.

Sony mengisahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku JM berkali kali memperkosa Mawar, anak tiri yang masih berusia 15 tahun. Mirisnya, aksi pemerkosaan itu dilakukan JM di rumah kontrakan mereka di Kota Nunukan.

"Terhitung ada tiga kali pelaku melakukan pemerkosaan terhadap korban yang merupakan anak tirinya. Semuanya dilakukan di rumah kontrakan yang ditinggali pelaku, korban, dan ibu kandung korban," ujar Sony.

Baca juga: Perkosa Anak Tiri berkali Kali Saat Ramadhan, Pria di Nunukan Dibekuk Polisi, Terancam 15 Tahun Bui

Pemerkosaan tersebut disertai ancaman kekerasan yang membuat korban ketakutan dan tidak berani berteriak. Selama ini, kata Sony, korban sering melihat penganiayaan ayah tirinya terhadap ibunya sehingga, bayangan kekerasan membuat korban tidak berani berteriak.

Sebagaimana keterangan korban, ia pertama kali diperkosa ayah tirinya memasuki hari ketiga Bulan Ramadhan.

"Sekitar pukul 09.00 Wita, korban sedang mencuci pakaian. Pelaku tiba-tiba menarik tangan kanan korban dan dibawa ke kamar. Meski berusaha berontak sekuat tenaga, ia tidak berdaya karena jauh lebih besar tenaga pelaku. Korban terus meronta namun tidak berteriak karena takut, dan korban memiliki trauma tersendiri karena sering melihat pelaku memukuli ibunya, sehingga takut berteriak," ujar Sony.

Dalam kamar rumah kontrakan tersebut, pelaku melampiaskan hasratnya, dan meninggalkan korban yang lemas meski kondisi korban masih setengah tanpa busana, karena pakaian bawahnya dilepas paksa pelaku.

Baca juga: Berkali Kali Ayah Perkosa Anak Tiri Saat Ramadhan, Dari Kamar hingga Ruang Tamu Kontrakan

Ibu korban yang baru masuk rumah, curiga melihat suaminya yang bergegas keluar kamar. Betapa sakit hatinya melihat anaknya tanpa celana. Korbanpun dengan menangis, menceritakan perbuatan bejat ayah tirinya.

"Ibunya mengamuk ke suaminya. Tapi, meski pelaku mengakui perbuatannya, justru ia yang emosi dan mengancam akan menganiaya keduanya, jika berani menceritakan peristiwa tersebut ke orang lain," imbuh dia.

Peristiwa kedua terjadi awal April 2023, di pertengahan Ramadhan. Korban yang saat itu berada di ruang tamu sendirian, kembali diperkosa pelaku. Ibu korban yang sedang keluar rumah, dimanfaatkan oleh pelaku untuk mengulangi aksi amoralnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved