Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 21 April 2023, Berani Mulai dari yang Kecil

Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Berani Mulai dari yang Kecil.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 21 April 2023 dengan judul Berani Mulai dari yang Kecil. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Berani Mulai dari yang Kecil.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kisah Para Rasul 5: 34-42, dan bacaan Injil Yohanes 6: 1-15.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 21 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Sebagian dari kita mungkin sudah mengetahui berita injil tentang mukjizat pergandaan lima roti dan dua ekor ikan di seberang danau Tiberias.

Diceritakan bahwa ke mana saja Yesus dan para muridNya pergi, banyak orang berbondong-bondong datang untuk mendengarkan pengajaranNya.

Dan benar, setelah orang–orang duduk, Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka.

DibuatNya demikian juga dengan ikan-ikan itu. Yesus memberi makan kepada lima ribu orang laki-laki. Para murid disuruh mengumpulkan potongan-potongan yang lebih supaya tidak terbuang.

Mereka berhasil mengumpulkan 12 bakul penuh.

Ada pelajaran yang berharga dari kisah penggandaan roti dan ikan.

Pertama, peka terhadap situasi. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?”

Para murid tidak peka terhadap situasi saat itu. Orang-orang yang datang dari jauh memerlukan makanan.

Di sini, Yesus menunjukkan kepada para murid dan juga kita supaya peka terhadap situasi di sekitar kita.

Selanjutnya kita harus membuat keputusan untuk bertindak atau berbuat sesuatu. Tidak boleh duduk diam dan membisu. Harus ada langkah yang ditempuh.

Kedua, mengasihi tanpa batas. Memberi makan ribuan orang tentu saja bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan dan anak-anak menunjukkan betapa Yesus mengasihi semua orang.

Dalam situasi saat itu tentu saja mereka datang bukan dari satu daerah saja, tetapi dari berbagai daerah.

Ini menunjukkan betapa Yesus mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakan. Semua diberi bagian yang sama, roti dan ikan yang sama, yang dapat mengenyangkan mereka. Kasih Tuhan sungguh tanpa batas.

Dan puncak kasih Tuhan itu, ketika Ia rela mati di salib untuk menebus dosa umat manusia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 21 April 2023, Tuhan Sanggup Mengubah Kekurangan Menjadi Kelimpahan

Ketiga, berani mulai dari yang kecil. Yesus membuat mukjizat mulai dari yang kecil, dari lima roti dan dua ikan, diambil dari seorang anak kecil.

Yesus mau mengajak kita untuk membuat atau melakukan hal-hal yang kecil untuk mendapatkan hal-hal yang besar dan luar biasa.

Tapi, kadang kita tidak berani untuk memulai dari yang kecil.

Misalkan saja sebelum Perayaan Ekaristi. Kita menyediakan dan menunjukkan serta menghantar umat untuk mendapatkan tempat duduk di dalam Gereja, sehingga bisa mengikuti perayaan Ekaristi dengan baik, dengan khusyuk dan khidmat.

Umat tersebut mendapatkan rahmat dan pulang dengan penuh kedamaian. Kita juga dapat membuat hal-hal yang luar biasa di dalam keluarga kita masing-masing.

Yang luar biasa itu nampak kecil dan sederhana. Kita saling menyapa, memberi salam seorang kepada yang lain, memberi salam kepada semua anggota keluarga, orangtua bersalaman dengan anak-anak.

Hanya dengan saling mengasihi di antara anggota keluarga, kita sungguh-sungguh merasakan kasih sayang dan kegembiraan.

Kehidupan keluarga yang damai sejahtera tentu menjadi dambaan setiap orang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 19 April 2023, Barangsiapa Berbuat Jahat Membenci Terang

Kontemplasi

Kisah penggandaan lima roti dan dua ekor ikan, mendorong kita untuk selalu melambungkan madah syukur kepada Tuhan.

Ucapan syukur tidak pernah ada ruginya. Sekecil apa pun bila disyukuri akan menjadi sisa dan berlimpah.

Sementara sebanyak apa pun, bila tidak disyukuri akan menjadi kurang dan terus berkurang.

Itulah berkat Ekaristi, perayaan syukur atas kasih karunia Tuhan yang berlimpah-limpah yang kita peroleh dan kita terima.

Doa

Ya tuhan Yesus, aku bersyukur kepadaMu atas segala anugerah dan berkat yang yang datang daripadaMu. Semoga aku selalu mensyukuri atas semua yang kuterima dan kuperoleh. Dan saat ini berkatilah aku agar aku hidup sesuai dengan kehendakMu. Terpujilah namaMu kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat Pekan Paskah II. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 21 April 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 21 April 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 21 April 2023. (Tokopedia)


Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 5:34-42

Atas Nasihat Gamaliel, Rasul-rasul itu pun dilepas

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi. Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar.

Sesudah itu ia berkata kepada sidang, “Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa, dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea.

Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini.

Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah.”

Nasihat itu diterima. Sesudah itu para rasul dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus.

Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah umat dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 27:1,4,13-14

Refr. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, diam di rumah Tuhan seumur hidupku.

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.

3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil – Matius 4:4b

Refr. Alleluya, alleluya.

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Bacaan Injil: Yohanes 6:1-15

"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak, sebanyak yang mereka kehendaki."

Inilah Injil suci menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus berangkat ke seberang Danau Galilea, yaitu Danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mukjizat-mukjizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.

Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. Ketika itu Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.

Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, dan melihat bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus, "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai Filipus, sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya.

Jawab Filipus kepada-Nya, "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!"

Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada Yesus, "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya untuk orang sebanyak ini?"

Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!" Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.

Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Dan setelah mereka kenyang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, supaya tidak ada yang terbuang."

Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari lima roti jelai yang lebih setelah orang makan.

Ketika orang-orang itu melihat mukjizat yang telah diadakan Yesus, mereka berkata, "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dunia."

Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk dijadikan raja, Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved