Anak-anak Senang Saksikan Gerhana Matahari dengan Teropong, Masyarakat Kaget Lampu jalan Nyala
Masyarakat Senang bisa saksikan gerhana matahari dengan menggunakan teropong
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
Soleman mengungkapkan fenomena alam akibat gerhana matahari ini berbeda dengan gerhana bulan.
Dampak pada kehidupan unggas sangat nyata misalnya ayam akan naik pohon karena menyangka sudah malam.
Demikian pula kelelawar akan keluar dari sarang karena mengira sudah malam. Akibat setelah keluar dari sarang dan setelah gerhana selesai maka kelelawar tidak bisa terbang, akibatnya banyak kelelawar yang mati karena saat terbang bisa tabrak halangan yang didepannya,
Sementara Marcello, siswa SD Kelas 3 mengatakan dia sangat senang karena bisa menyaksikan gerhana matahari apalagi menggunakan teropong jadi lebih jelas. "Beta (saya, red) sangat senang hari ini karena bisa lihat gerhana matahari sehingga bisa lebih mengerti proses gerhana matahari," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Lidia siswa SD kelas 4 yang datang bersama dengan orang tua. Selain mendapatkan kesempatan untuk menggunakan teropong, Lidia juga dibagikan kacamata matahari sehingga dia bisa melihat proses gerhana.
Hingga pukul 12 lebih masih banyak orang yang datang ke bundaran PU meski gerhana matahari sudah tidak total lagi.
Mengenai gerhana matahari
Dikutip dari Kompas.com, gerhana matahari yang terjadi pada 20 April 2023 ini merupakan gerhana Matahari hibrida
ada dua macam gerhana dalam satu fenomena. Bermula dengan gerhana Matahari cincin yang berubah menjadi gerhana Matahari total, fenomena ini akan kembali menjadi gerhana Matahari cincin dalam waktu singkat.
Namun, karena jarak Bulan sedikit lebih dekat dengan Bumi, Indonesia hanya mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan gerhana Matahari total. Sayangnya, gerhana Matahari total juga hanya bisa disaksikan beberapa kota, dan bukan di kota-kota besar di Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.